Memahami Laporan Keuangan Perusahaan Jasa – Apa saja laporan keuangan perusahaan jasa? Langkah-langkah membuat laporan keuangan perusahaan jasa? Dalam pembuatan suatu produk jasa yaitu laporan keuangan, komponen apa saja yang harus disediakan? Laporan apa yang dibuat Prive?
Baca Juga: Memahami Nilai Perusahaan
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian laporan jasa keuangan perusahaan, tujuan dan contoh laporan jasa keuangan perusahaan secara lengkap.
Pengertian Perusahaan Jasa
Memahami Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan Laba Rugi (Laporan Laba Rugi)
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Laporan Arus Kas (Laporan Arus Kas)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang khusus memberikan jasa dalam bidang penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa antara lain bank, asuransi, bengkel sepeda motor/mobil, persewaan, usaha salon, jasa pengiriman surat/barang (POS, JNE, JNT dan lain-lain) dan lain sebagainya.
Agar dapat mempunyai gambaran yang jelas mengenai pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, perusahaan jasa perlu menyusun laporan keuangan.
Memahami Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan dapat mengidentifikasi informasi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan berisi:
- Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
- Laporan perubahan ekuitas.
- Laporan posisi keuangan (statement of financial position)/neraca.
- Laporan arus kas (statement of cash flow).
- Catatan atas laporan keuangan.
- Informasi komparatif.
Akuntan perusahaan jasa membuat laporan keuangan berupa catatan setiap aktivitas dan tindakan perusahaan yang berkaitan dengan uang dalam jangka waktu tertentu. Komponen utama yang wajib dimuat dalam laporan keuangan perusahaan jasa adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menurut International Accounting Standard Board (IASB), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi, kinerja dan perubahan posisi keuangan sehingga dapat mempengaruhi pengelolaan perusahaan secara efektif. Laporan keuangan suatu perusahaan jasa menjadi acuan utama bagi investor, promotor atau kreditor untuk menilai kelayakan suatu perusahaan untuk berinvestasi. Selain itu, laporan keuangan juga dapat menjadi sumber informasi dalam mengambil keputusan penting secara akurat.
Fungsi laporan keuangan bagi pemegang saham adalah membantu mempelajari dan memahami aspek-aspek yang terjadi dalam perusahaan.
Baca Juga: Pengertian Pemegang Saham dan Pemegang Saham
Secara singkat tujuan laporan keuangan perusahaan jasa antara lain:
- Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan.
- Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
- Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.
Cara membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa hampir sama dengan cara membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang dan manufaktur. Bedanya hanya tidak adanya harga pokok penjualan (COGS) serta akuntansi biaya yang berlaku pada perusahaan jasa.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan laporan arus kas.
Laporan Laba Rugi (Laporan Laba Rugi)
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang menyajikan seluruh pemasukan dan pengeluaran perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Ada dua cara penyajian laporan laba/rugi, yaitu
Formulir Satu Langkah
Formulir laporan laba/rugi satu langkah menjumlahkan semua pendapatan dan semua pengeluaran yang ada. Dari selisih pendapatan dan beban diketahui besarnya laba/rugi perusahaan.
Bentuk Bertahap (Beberapa Langkah)
Bentuk laporan laba rugi bertahap sama dengan bentuk single step, hanya saja perbedaannya terletak pada pengelompokan jenis pendapatan dan pengeluaran. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dikelompokkan tersendiri. Demikian pula pengeluaran dibagi menjadi pengeluaran bisnis dan pengeluaran non-bisnis. Kemudian selisih antara pemasukan dan pengeluaran disebut untung/rugi perusahaan.
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan Perubahan Modal atau Laporan Perubahan Modal merupakan suatu bentuk laporan keuangan suatu perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan informasi tentang berbagai perubahan yang terjadi pada modal atau ekuitas suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Baca Juga: Pengertian Ritel (Retail)
Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas antara lain
- Modal awal (pemilik)
- Laba (rugi) bersih.
- Deposit pemilik (penarikan).
- Ekuitas akhir
Akan terjadi penambahan modal jika keuntungan lebih besar dari pengambilan swasta (private) dan akan terjadi pengurangan modal jika keuntungan lebih kecil dari pengambilan swasta (private Taking) dan kerugian bertambah sebesar swasta (private Taking). ).
Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Laporan posisi keuangan atau neraca bagi perusahaan jasa merupakan suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal) pada suatu periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan. Unsur-unsur laporan posisi keuangan terdiri dari:
- Aset
- Kewajiban (kewajiban)
- Ekuitas
Ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang umum digunakan, yaitu formulir pengendalian dan formulir staf.
Formulir Pengawasan
Neraca berbentuk scontro (berdampingan) atau T disajikan dengan pengelompokan harta (harta) pada kolom sebelah kiri, sedangkan kelompok kewajiban dan modal terletak pada kolom kanan.
Formulir Laporan (Staf)
Bentuk perimbangan staf atau laporan vertikal disajikan dengan pengelompokan aset (harta) di bagian atas dan kelompok kewajiban dan modal di bagian bawah.
Berikut langkah-langkah penyusunan laporan posisi keuangan perusahaan jasa, yaitu:
Judul Laporan
Pada bagian ini, tuliskan nama perusahaan, nama laporan dan periode pelaporan di bagian tengah atas halaman.
Isi laporan
Bagian ini berisi:
- Aset disusun berdasarkan likuiditas
- Kewajiban harus diurutkan berdasarkan jatuh temponya
- Keadilan harus diatur menurut sifat kekalnya
Baca Juga: Pengertian Waralaba
Laporan Arus Kas (Laporan Arus Kas)
Laporan arus kas perusahaan jasa merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi arus kas masuk dan keluar serta setara kas. Kas mencakup kas atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai.
Laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama suatu periode akuntansi tertentu dan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Klasifikasi laporan kas dibuat sesuai dengan bisnis perusahaan. Tujuan klasifikasi ini adalah untuk menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan menilai dampak aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan dan jumlah kas dan setara kas.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berkaitan dengan pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi hal-hal berikut ini, antara lain:
- Penerimaan kas dari penjualan barang.
- Penerimaan kas dari royalti, provisi, komisi dan penghasilan lainnya.
- Pembayaran tunai kepada pemasok barang atau jasa
- Pembayaran tunai kepada karyawan.
- Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
- Pembayaran tunai atau penerimaan pengembalian pajak penghasilan.
- Penerimaan dan pembayaran sejumlah uang tunai dari kontrak yang dibuat dan dilaksanakan untuk tujuan transaksi bisnis dan perdagangan.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi berupa informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa yang akan datang. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
Baca Juga: Patungan
- Sejumlah uang muka yang diterima sebagai akibat dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain dan pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
- Penerimaan kas dari penjualan aset tetap (tanah, bangunan, peralatan), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
- Pengeluaran tunai yang digunakan untuk pembelian seperti aset tetap, aset jangka panjang, termasuk biaya pengembangan aset yang dibangun oleh perusahaan sendiri.
- Akuisisi saham dari perusahaan atau instrumen keuangan lain.
- Pembayaran tunai terkait dengan kontrak berjangka, kontrak forward, kontrak opsi, dan kontrak swap, kecuali pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing atau trading), atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Tujuan dari pengungkapan tersendiri atas arus kas yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (keluhan) terhadap arus kas masa depan yang dilakukan oleh pemberi modal perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan, antara
- Pembayaran tunai untuk mengurangi saldo kewajiban terkait sewa.
- Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, surat utang, hipotek dan pinjaman lainnya.
- Penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
- Pengeluaran tunai untuk penarikan atau penebusan saham perusahaan kepada pemegang saham.
pembayaran pinjaman. - Pembiayaan (finance sewa) oleh penyewa untuk usaha (lessee).
Baca Juga : Pengertian Kartel
Demikian artikel mengenai pengertian laporan jasa keuangan perusahaan, tujuan dan contoh laporan jasa keuangan perusahaan secara lengkap. Semoga beruntung