Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian ekuitas merek menurut para ahli, fungsi, manfaat, dimensi, model, cara membangun dan mengukur ekuitas merek secara lengkap.
Pengertian Ekuitas Merek (Brand Equity)
Ekuitas merek merupakan sekumpulan aset merek dan kepercayaan yang dikaitkan dengan suatu merek, nama atau simbol tertentu, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan.
Yang dimaksud dengan ekuitas merek adalah kekuatan suatu merek. Dengan merek yang kuat, suatu perusahaan dapat mengelola asetnya dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar, menentukan harga premium, membatasi biaya promosi, meningkatkan penjualan, menjaga stabilitas dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Menurut sudut pandang konsumen, ekuitas merek merupakan respon atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
Dalam pemasaran, ekuitas merek diartikan sebagai nilai dari merek itu sendiri, yaitu nilai sosial dari sebuah nama merek terkenal. Pemilik nama merek terkenal dapat memperoleh keuntungan lebih hanya dari pengenalan merek karena konsumen menganggap produk merek terkenal lebih baik dibandingkan produk merek kurang terkenal.
Ekuitas merek adalah sesuatu yang mengacu pada nilai premium yang dihasilkan oleh suatu produk dengan merek/nama yang dapat dikenali jika dibandingkan dengan produk generiknya.
Pengertian ekuitas merek adalah ekuitas merek yang dapat menciptakan nilai terhadap barang yang dijual, termasuk produk yang berkualitas dan kuantitas tinggi. Ekuitas merek dinilai penting karena dapat membantu meningkatkan loyalitas dan nilai pelanggan terhadap perusahaan, dimana semakin kuat ekuitas merek yang dimiliki maka akan semakin kuat pula merek produknya.
Lebih jelasnya, pengertian ekuitas merek adalah nilai yang dibawa oleh suatu merek bagi suatu perusahaan. Hal ini mengacu pada emosi dan pengalaman yang dipikirkan konsumen ketika mereka melihat suatu merek. Hubungan merek dan konsumen yang kuat juga akan menciptakan ekuitas merek yang tinggi.
Pengertian Ekuitas Merek Menurut Para Ahli
Tjiptono (2004:36)
Ekuitas Merek adalah serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan suatu produk atau layanan kepada perusahaan dan/atau pelanggan perusahaan.
Susanto dan Wijarnako (2004:127)
Ekuitas Merek adalah sekumpulan aset dan kewajiban merek yang terkait dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan.
Astuti dan Cahyadi (2007)
Ekuitas merek adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek memperoleh kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat membedakannya dari merek pesaing.
Kotler dan Keller (2009:263)
Ekuitas Merek adalah nilai tambah yang diberikan pada suatu produk dan layanan. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasakan, dan bertindak sehubungan dengan merek dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Supranto dan Limakrisna (2011:132)
Ekuitas Merek adalah nilai yang diberikan konsumen pada suatu merek di atas dan di luar karakteristik/atribut fungsional produk.
Kotler dan Keller (2012)
Ekuitas merek berbasis pelanggan adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek terhadap tanggapan konsumen terhadap pemasaran merek.
Fungsi dan Manfaat Ekuitas Merek
Fungsi dan manfaat ekuitas merek menurut Simamora (2003:49), yaitu:
- Loyalitas memungkinkan terjadinya pembelian/transaksi berulang atau jika konsumen merupakan pembeli yang berkomitmen, tidak hanya berhenti pada pembelian berulang saja, namun konsumen juga dapat merekomendasikan atau memberikan rekomendasi kepada orang lain.
- Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi (premium), yang berarti keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.
- Memberikan kredibilitas pada produk lain yang menggunakan merek tersebut.
- Memungkinkan pengembalian yang lebih tinggi
- Sebagai pembeda relatif dengan kompetitor yang jelas bernilai dan berkelanjutan
- Fokus internal yang sangat jelas
- Menciptakan toleransi konsumen terhadap kesalahan produk atau perusahaan, melalui loyalitas yang tinggi terhadap merek
- Menjadi faktor penarik pegawai yang berkualitas, dan juga mempertahankan pegawai yang loyal
- Menarik konsumen untuk hanya menggunakan faktor merek dalam mengambil keputusan pembelian.
Selain itu, manfaat ekuitas merek bagi bisnis adalah:
- Mendapatkan loyalitas dari konsumen.
- Produk akan tetap laku walaupun memiliki harga yang tinggi.
- Meningkatkan retensi pelanggan yaitu upaya memuaskan konsumen agar kembali membeli produk terkait.
- Memperkuat eksistensi perusahaan.
Berdasarkan Durianto dkk (2001)peranan ekuitas merek bagi konsumen dan perusahaan, yaitu:
Bagi pelanggan/konsumen, ekuitas merek berperan dalam:
- Membantu konsumen menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi terkait merek.
- Memberikan kepercayaan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
Sedangkan bagi perusahaan, ekuitas merek berperan dalam:
- Meningkatkan keberhasilan program perusahaan dalam menarik konsumen lama dan baru.
- Mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
- Memperkuat loyalitas merek.
- Memperoleh keuntungan lebih banyak, yang membantu perusahaan mendapatkan margin lebih tinggi dan memenuhi harga premium serta meminimalkan ketergantungan pada promosi.
- Memperluas merek.
- Meningkatkan penjualan.
- Memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Dimensi atau Indikator Ekuitas Merek (Brand Equity)
Dimensi atau indikator ekuitas merek antara lain:
Kesadaran Merek
Kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat suatu merek dan mengasosiasikannya dengan kategori produk tertentu.
Kualitas yang Dirasakan (Kualitas yang Dirasakan)
Persepsi kualitas suatu merek mengacu pada tanggapan seluruh konsumen terhadap kualitas dan keunggulan yang ditawarkan oleh merek tersebut.
Asosiasi Merek
Asosiasi merek berhubungan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan ingatan pelanggan terhadap suatu merek.
Loyalitas Merek (Loyalitas Merek)
Loyalitas merek adalah komitmen yang kuat untuk secara konsisten berlangganan atau membeli kembali suatu merek di masa depan.
Berdasarkan Aeker (1996)Indikator atau elemen ekuitas merek antara lain:
- Kesadaran merek (kesadaran merek)
- Asosiasi merek
- Kualitas yang dirasakan (perceived quality)
- Loyalitas merek (loyalitas merek)
- Aset terkait merek lainnya, seperti paten dan sebagainya.
Model Ekuitas Merek (Brand Equity)
Berikut model ekuitas merek, antara lain:
Model BRANDZ
Model ini diciptakan oleh konsultan riset pemasaran Millward Brown dan WPP dengan menggunakan gambar piramida BrandDynamics untuk menggambarkan tingkat keterikatan konsumen terhadap merek. Berdasarkan model BRANDZ, pembangunan merek mengikuti langkah-langkah berurutan, masing-masing bergantung pada keberhasilan langkah sebelumnya.
Konsumen yang terlibat dan memiliki hubungan paling kuat membelanjakan lebih banyak uang untuk merek akan berada di puncak piramida. Namun, pada tingkat yang lebih rendah, lebih banyak ditemukan konsumen, sehingga pemasar perlu mengembangkan program dan aktivitas yang membantu konsumen naik ke tingkat piramida yang lebih tinggi.
Model AAKER
Model ekuitas merek ini diciptakan oleh David Aaker yang merupakan mantan profesor pemasaran dari UC Berkeley. Ia memandang ekuitas merek sebagai kesadaran merek, loyalitas merek, dan asosiasi merek yang saling menambah atau mengurangi nilai suatu produk/jasa. Manajemen merek dimulai dengan mengembangkan identitas merek.
Model Resonansi Merek
Resonansi diartikan sebagai intensitas/kedalaman ikatan psikologis antara konsumen dan merek, serta tingkat aktivitas yang menghasilkan loyalitas. Model resonansi merek memandang pembangunan merek sebagai langkah maju yang meliputi:
- Memastikan merek teridentifikasi oleh konsumen dan memastikan keterkaitan merek dalam benak konsumen dengan kelas produk atau kebutuhan pelanggan tertentu.
- Memastikan makna merek benar-benar tertanam dalam benak konsumen dengan menghubungkan secara strategis sejumlah asosiasi merek yang berwujud dan tidak berwujud.
- Mendapatkan respon yang tepat dari konsumen mengenai penilaian dan perasaannya.
- Mengubah respons merek untuk menciptakan hubungan loyalitas yang intens dan aktif antara konsumen dan merek.
Bagaimana Membangun dan Mengukur Ekuitas Merek
Ekuitas merek dapat dibangun dengan menciptakan struktur pengetahuan merek yang tepat untuk pelanggan yang tepat. Prosesnya bergantung pada kontak yang terkait dengan merek.
Berikut cara membangun ekuitas merek, yaitu:
- Buatlah produk yang kuat. Brand harus mempunyai persona dan brand story yang juga sesuai dengan target pasarnya agar konsumen semakin mengenal brand yang diciptakan.
- Melakukan pengujian produk (product test) pada target pasar.
- Melakukan strategi pemasaran yang efektif.
- Tingkatkan pengalaman pelanggan yang mengesankan.
Terdapat 3 (tiga) komponen pendorong ekuitas merek berdasarkan perspektif manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (2002:268)termasuk:
- Pilihan awal terhadap elemen/identitas merek yang membentuk merek seperti nama merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan dan papan reklame.
- Produk dan jasa serta berbagai kegiatan pemasaran dan program pemasaran pendukung yang menyertainya.
- Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung pada suatu merek dengan menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain seperti orang, tempat, atau benda.
Sedangkan untuk mengukur ekuitas merek, digunakan dua pendekatan dasar, yaitu pendekatan langsung yang menilai dampak aktual pengetahuan merek terhadap tanggapan pelanggan dalam berbagai aspek pemasaran dan pendekatan tidak langsung yang menilai sumber-sumber potensial ekuitas merek dengan mengidentifikasi dan mencari struktur ekuitas merek. pengetahuan merek konsumen. Pendekatan-pendekatan ini saling melengkapi dan dapat diterapkan dua arah.
Contoh Ekuitas Merek
Berikut ini adalah contoh ekuitas merek:
Teh Botol Sosro
Sesuai dengan tagline “Apapun makanannya, minumannya apa? Tehbotol Sosro~”, brand ini bisa kita temukan di berbagai tempat makan. Tanpa kita sadari, brand ini sudah memasuki alam bawah sadar kita dan bahkan brand equity pun ikut mempengaruhi SEO.
Merek ini memiliki ekuitas merek 62% lebih tinggi dibandingkan merek sejenis lainnya. Hal ini tentunya terjadi karena peran kualitas produk Tehbotol Sosro, strategi pemasaran yang cepat, pemerataan produk, varian yang banyak dan harga yang terjangkau.
Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian ekuitas merek menurut para ahli, fungsi, manfaat, dimensi, model, cara membangun dan mengukur ekuitas merek secara lengkap. Semoga bermanfaat