PusatDapodik
Home oot Pengertian Sistem Gerak Manusia : Jenis Alat Gerak, Fungsi, Gangguan dan Penyakit Sistem Gerak Pada Manusia

Pengertian Sistem Gerak Manusia : Jenis Alat Gerak, Fungsi, Gangguan dan Penyakit Sistem Gerak Pada Manusia

Sistem Gerak Manusia

Sistem Gerakan pada Manusia – Apa saja komponen sistem pergerakan manusia? Apa saja alat gerak aktif pada manusia? Apa saja alat gerak pasif pada manusia? Mengapa otot disebut alat gerak aktif?

Baca Juga: Sumsum Tulang Belakang

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi tentang sistem gerak manusia, mulai dari pengertian sistem gerak, jenis-jenis alat gerak pada manusia dan fungsinya secara lengkap.


1
Memahami Sistem Gerakan pada Manusia
2
Alat Lokomotor pada Manusia
2.1
Tulang
2.1.1
Fungsi Tulang
2.1.2
Jenis Tulang
2.1.2.1
Tulang Rawan (Tulang Rawan)
2.1.2.2
Tulang Keras (Osteon)
2.2
Persendian
2.2.1
Jenis Sendi
2.3
Otot
2.3.1
Jenis Otot
3
Gangguan dan Penyakit Sistem Gerak Manusia

Memahami Sistem Gerakan pada Manusia

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup, bergerak artinya berpindah atau berubah tempat/posisi, baik sebagian maupun seluruh tubuhnya. Penunjang gerak tubuh manusia disebut sistem gerak yang terdiri dari sejumlah organ seperti rangka/tulang, sendi, dan otot.

Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang dan alat gerak aktif pada manusia adalah otot dan persendian yang berfungsi sebagai penghubung antar tulang sehingga dapat digerakkan.


Alat Lokomotor pada Manusia

Tulang

Tulang merupakan penopang dan pembentuk tubuh pada hewan vertebrata dan tanpa tulang tubuh tidak dapat berdiri. Tulang pada manusia terbentuk sejak dalam kandungan hingga dekade kedua dengan susunan yang teratur.

Dalam sistem gerak manusia, tulang merupakan alat gerak yang pasif, karena tulang tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot.


Tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut kerangka atau rangka.

Pembentukan tulang terjadi karena adanya kandungan kalsium berupa garam yang dilekatkan dengan bantuan kolagen.

Fungsi Tulang

Fungsi tulang atau rangka antara lain:

  • Sebagai alat gerak pasif.
  • Sebagai penopang dan penopang agar tubuh dapat berdiri tegak.
  • Sebagai pembentuk tubuh.
  • Memberikan perlindungan pada alat atau bagian tubuh yang lunak.
  • Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
  • Sebagai tempat pembentukan sel darah dan penyimpanan mineral.

Jenis Tulang

Sebagian besar struktur tulang manusia terdiri dari 0-20% air, sekitar 60-70% mineral tulang dan sisanya kolagen (protein berserat utama dalam tubuh), namun tulang juga mengandung zat lain seperti protein dan garam anorganik dalam jumlah kecil.


Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tulang rawan (cartilage) dan tulang keras (osteon).

Tulang Rawan (Tulang Rawan)

Struktur tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Pembentukan kondrosit adalah sel tulang rawan muda (kondroblas). Letak kondrosit berada pada suatu ruang yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin. Secara umum, kondrin berbentuk hialin homogen dan jernih. Kondrin berserat banyak mengandung kolagen (perekat tulang).

Sifat tulang rawan adalah fleksibel dan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim dan juga mengandung banyak kondroblas. Sedangkan pada orang dewasa, tulang rawan banyak mengandung matriks dan dibentuk oleh perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung kondroblas.

Baca Juga: Fungsi Batang Otak

Ada tiga jenis tulang rawan antara lain:

  • Tulang rawan hialin, yaitu jenis tulang rawan yang kuat dan elastis serta berwarna putih kebiruan. Contoh tulang rawan hialin antara lain tulang hidung, trakea, laring, dan ujung tulang rusuk.
  • Tulang rawan berserat (fiber), yaitu jenis tulang rawan yang keras dan berwarna putih. Contoh tulang rawan fibrosa ditemukan di tempurung lutut dan tulang belakang.
  • Tulang rawan elastis, yaitu jenis tulang rawan yang mempunyai sifat lentur dan elastis serta mempunyai warna kuning. Contoh tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga dan epiglotis.
Tulang Keras (Osteon)

Struktur tulang keras tersusun atas sel-sel tulang yang disebut osteosit. Fungsi tulang keras adalah sebagai penyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras (osteosit) terbentuk dari osteoblas (sel tulang muda). Letak sel tulang keras berada pada ruang-ruang yang disebut lakuna. Kekosongan tersebut dihubungkan oleh kanalikuli yang mengandung sitoplasma dan pembuluh darah. Fungsi kanalikuli adalah memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.

Tulang keras ada 2 jenis, yaitu tulang kompak (tulang padat) dan tulang spons (tulang berongga). Contoh tulang kompak adalah tulang pipa dan contoh tulang spons adalah epifisis tulang pipa. Pada matriks tulang keras (tulang kompak) terdapat kandungan serat kapur, fosfat dan kolagen. Sedangkan pada matriks tulang spons terdapat sumsum tulang atau sel lemak.

Persendian

Sendi merupakan penghubung antar tulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Fungsi persendian adalah memberikan kelenturan dan pergerakan pada tempatnya, serta sebagai poros anggota tubuh. Jumlah sendi pada tubuh manusia berjumlah sekitar 360 sendi.

Komponen pembentuk atau penyangga sendi terdiri dari ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial, dan tulang rawan hialin.

Jenis Sendi

Berdasarkan sifat geraknya, jenis sendi dibedakan menjadi:

  • Diaarthosis (sendi gerak), yaitu jenis sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan dalam satu arah, dua arah, atau segala arah. Contoh sendi gerak antara lain sendi lutut (satu arah), sendi telapak tangan (dua arah), dan sendi bahu (segala arah).
  • Amphiarthrosis (sendi kaku), yaitu jenis sendi yang hanya memungkinkan sedikit pergerakan. Salah satu contoh sendi kaku adalah sendi antar tulang rusuk.
  • Sinarthosis (sendi mati), yaitu jenis sendi yang tidak dapat digerakkan. Salah satu contoh persendian yang mati adalah persendian antar tulang tengkorak.

Berdasarkan arah geraknya, sendi dibedakan menjadi:

  • Sendi engsel, yaitu jenis sendi yang memungkinkan pergerakan hanya satu arah, umumnya hanya bisa ditekuk atau diluruskan. Contoh sendi engsel antara lain sendi pada tulang lutut dan siku.
  • Sendi pelana adalah jenis sendi yang memungkinkan gerakan dua arah. Contoh sendi pelana adalah sendi pada telapak tangan.
  • Sendi peluru merupakan jenis sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan ke segala arah. Contoh sendi peluru antara lain sendi pada tulang paha dan bahu.
  • Sendi putar, yaitu jenis sendi yang memungkinkan pergerakan suatu tulang berputar melawan tulang lainnya. Contoh sendi putar antara lain sendi pada tulang atlas.
  • Sendi geser adalah jenis sendi yang memungkinkan pergerakan satu tulang meluncur di atas tulang lainnya. Contoh sendi geser antara lain sendi antar tulang karpal.

Baca Juga: Fungsi Otak

  • Sendi luncur atau sendi arthrodial, yaitu jenis sendi yang permukaan tulang sendi yang terlibat berbentuk datar atau hanya sedikit melengkung. Contoh sendi luncur adalah pergelangan tangan.
  • Sambungan bergulir, yaitu jenis sambungan yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan dan dapat berputar pada suatu sumbu. Contoh sendi menggelinding seperti tulang pengumpul dengan hasta.
  • Sendi kondiloid merupakan jenis sendi yang dapat digerakkan ke samping dan ke depan, namun tidak dapat digerakkan pada suatu sumbu. Contoh sendi kondiloid adalah sendi pada telapak tangan.

Berdasarkan strukturnya, jenis-jenis sambungan antara lain:

  • Sendi fibrosa merupakan jenis sendi yang tidak mempunyai tulang rawan, tulang yang satu dihubungkan dengan tulang yang lain melalui jaringan ikat fibrosa. Jadi banyak yang bisa dipindahkan. Contoh sendi fibrosa terdapat pada jahitan tulang tengkorak.
  • Sendi tulang rawan, yaitu suatu jenis sendi yang ujung tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan dan ditopang oleh ligamen.
  • Sendi sinovial, yaitu jenis sendi yang mempunyai ruang antar sendi sehingga memungkinkan banyak pergerakan, dengan ujung tulang dilapisi tulang rawan hilain tipis untuk melindungi dari benturan dan gesekan antar tulang. Contoh sendi sinovial adalah lutut.

Otot

Otot merupakan alat gerak aktif pada manusia yang dapat berelaksasi (memanjang) dan berkontraksi (memendek). Tanpa otot, tubuh tidak dapat bergerak karena tidak ada alat yang dapat menggerakkan tulang. Ada 3 ciri-ciri otot manusia diantaranya:

  • Kontraktilitas (memendek saat berkontraksi)
  • Extensibility (memperpanjang saat santai)
  • Elastisitas (kembali ke ukuran semula)

Jenis Otot

Ada 3 jenis otot pada tubuh manusia, antara lain:

  • Otot rangka, yaitu jenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk bergerak, sehingga otot ini disebut juga otot rangka. Selain itu, otot sciatic disebut otot volunter karena bekerja di bawah kesadaran (volunter).
  • Otot polos, yaitu jenis otot yang bekerja tanpa disengaja (otonom), otot polos terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung.
  • Otot jantung, yaitu sejenis otot lurik yang bekerja secara involunter atau refleks dan terdapat pada dinding jantung, terutama miokardium.

Gangguan dan Penyakit Sistem Gerak Manusia

Berikut kelainan, kelainan dan penyakit yang terjadi pada tulang, antara lain:

  • Retak atau Patah Tulang (Fraktura), terdapat 4 jenis patah tulang, antara lain :
    A. Patah tulang sederhana, apabila tulang yang patah tidak melukai otot.
    B. Greenstick, jika tulangnya hanya retak dan sebagian tidak lepas.
    C. Patah tulang tertutup, bila patah tulang menyebabkan otot terluka namun kulit tidak keluar.
    D. Fraktur terbuka terjadi ketika tulang menembus kulit.
  • Rakhitis, yaitu penyakit tulang rapuh akibat kekurangan vitamin D. Penderita rakhitis memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
  • Osteoporosis, yaitu penyakit pada tulang dimana tulang menjadi lunak karena kekurangan hormon tertentu yang membantu melekatnya kalsium atau juga karena kekurangan kalsium.

Baca Juga: Fungsi Otak Besar (Serebrum)

  • Mikrosefali, yaitu kelainan pada tengkorak berupa ukuran kepala yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal ini disebabkan karena saat hamil, ibu kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna.
  • Gangguan Tulang Belakang. Kebiasaan duduk dengan posisi yang salah bisa berakibat pada kelainan tulang belakang. Ada 3 jenis kelainan pada tulang belakang, yaitu:
    A. Lordosis, yaitu kelainan pada tulang belakang atau tulang belakang yang membuat punggung penderitanya terlalu melengkung di bagian pinggang.
    B. Kifosis, yaitu kelainan pada tulang belakang atau tulang belakang yang menyebabkan penderitanya memiliki tulang belakang yang melengkung ke depan lebih dari biasanya atau sering disebut dengan punggung bungkuk.
    C. Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang belakang atau tulang belakang yang melengkung seperti huruf S.

Berikut ini kelainan, kelainan dan penyakit pada sendi, antara lain :

  • Dislokasi, yaitu pergeseran posisi sendi akibat robek atau tertariknya ligamen.
  • Keseleo / Sprain, yaitu kondisi dimana ligamen sendi tertarik karena adanya gerakan yang tiba-tiba.
  • Ankylosis, yaitu suatu kondisi dimana sendi tidak dapat digerakkan.
  • Artritis atau infeksi sendi, yaitu suatu kondisi dimana sendi mengalami peradangan. Ada 3 jenis radang sendi, antara lain:
    A. Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan ikat sendi.
    B. Ostevartritis, penyakit sendi yang disebabkan oleh penipisan tulang rawan.
    C. Gautharthritis, yaitu gangguan pergerakan akibat kegagalan metabolisme asam urat.

Berikut ini kelainan, kelainan dan penyakit pada otot, antara lain :

  • Kejang Otot, yaitu suatu kondisi otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi akibat penggunaan terus menerus.
  • Atrofi, yaitu kondisi otot mengecil sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
  • Hipertrofi, yaitu suatu kondisi dimana otot menjadi membesar dan kuat akibat seringnya berolahraga, kondisi ini dapat ditemukan pada binaragawan dan lainnya.
  • Tetanus, yaitu kejang otot yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
  • Leher Kaku atau Stiff, yaitu suatu kondisi yang terjadi akibat adanya peradangan pada otot leher akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
  • Hernia perut, yaitu kondisi robeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot ke dalam rongga perut.

Baca Juga: Fungsi Otak Kecil (Cerebellum)

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian sistem gerak, jenis-jenis alat gerak pada manusia dan fungsinya secara lengkap. Semoga bermanfaat.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad