Proses Kemosintesis dalam Anabolisme – Kemosintesis adalah? Apa itu kemosintesis? Apa yang dimaksud dengan kemosintesis? Apa fungsi kemosintesis? Bagaimana proses kemosintesis? Apa perbedaan antara kemosintesis dan fotosintesis? Berikan contoh mekanisme reaksi kemosintesis!

Baca Juga: Reaksi Anabolisme

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian kemosintesis secara lengkap, fungsi, proses, mekanisme reaksi, contoh dan perbedaan kemosintesis dan fotosintesis.

Isi

bersembunyi

1
Memahami Kemosintesis

2
Fungsi Kemosintesis

3
Proses Pembentukan Glukosa dalam Kemosintesis

4
Jenis Kemosintesis

4.1
Kemosintesis Bakteri Nitrifikasi

4.2
Kemosintesis Bakteri Belerang

4.3
Kemosintesis Bakteri Besi

4.4
Kemosintesis Bakteri Hidrogen

4.5
Kemosintesis Bakteri Metana

5
Perbedaan antara Kemosintesis dan Fotosintesis

Memahami Kemosintesis

Pengertian kemosintesis adalah reaksi biosintesis yang menggunakan energi dari reaksi kimia. Kemosintesis merupakan salah satu proses dalam reaksi anabolisme.

Kemosintesis merupakan asimilasi yang menggunakan energi kimia yang dilakukan oleh mikroba/bakteri. Selain itu, kemosintesis juga diartikan sebagai suatu proses penyiapan zat organik yang memanfaatkan sumber energi dari hasil reaksi kimia, yaitu hasil oksidasi senyawa organik yang diserap dari lingkungan.

Yang dimaksud dengan kemosintesis juga merupakan proses produksi biologis senyawa organik dari senyawa satu karbon (C-1) dan nutrisi dengan energi yang dihasilkan dari oksidasi molekul organik anorganik atau C-1. Di perairan samudera dan daratan, kemosintesis umumnya diukur sebagai fiksasi karbon gelap, yaitu pembentukan karbon organik dari karbon dioksida (CO₂) dalam gelap.

Kemosintesis adalah proses pembuatan makanan (glukosa) oleh bakteri dengan menggunakan bahan kimia sebagai sumber energi. Kemosintesis terjadi pada berbagai bakteri, misalnya bakteri nitrifikasi.


Kemosintesis dilakukan oleh beberapa jenis bakteri yang disebut bakteri kemosintesis, antara lain bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus), bakteri nitrat (Nitrosobacter), bakteri belerang (Thiobacillus, Beggiatoa, dan Thiothrix), bakteri besi (Cladothrix) dan kelompok organisme lain yang diketahui. . dengan archaea.

Bakteri ini membutuhkan makanan (glukosa) untuk tumbuh dan berkembang biak. Proses kemosintesis diawali dengan mengolah bahan anorganik yang ada di lingkungan sekitar menjadi bahan lain dan menghasilkan energi, energi tersebut akan digunakan untuk menangkap molekul CO₂ dari lingkungan, kemudian CO₂ akan memasuki reaksi gelap (siklus Calvin) dan kemudian menghasilkan glukosa.

Fungsi Kemosintesis

Secara umum fungsi kemosintesis adalah memungkinkan organisme hidup tanpa energi dari sinar matahari atau organisme lain sebagai makanan. Lebih tepatnya kemosintesis berguna untuk menghasilkan makanan (glukosa) dengan bahan kimia sebagai sumber energi agar dapat tumbuh dan berkembang biak.

Proses Pembentukan Glukosa dalam Kemosintesis

Kebanyakan bakteri membentuk glukosa melalui siklus Calvin (reaksi gelap). Sama seperti pada proses fotosintesis, hanya saja reaksi gelap terjadi di stroma.


Energi yang diperoleh akan digunakan untuk membentuk NADH dan kemudian diubah kembali menjadi NADPH. NADPH ini nantinya akan digunakan untuk menangkap karbon dioksida (CO₂) yang akan diubah menjadi glukosa (C₆H₁₂O₆) pada reaksi gelap.

Baca Juga: Proses Fotosintesis

Jenis Kemosintesis

Berikut berbagai proses atau mekanisme reaksi kemosintesis yang dilakukan bakteri untuk mereduksi CO₂ menjadi glukosa dan bahan organik lainnya.

Kemosintesis Bakteri Nitrifikasi

Proses nitrifikasi terjadi pada tanah yang mengandung oksigen. Nitrifikasi akan mengubah amonia menjadi nitrit dan kemudian nitrit diubah menjadi nitrat. Sederhananya, kemosintesis nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri nitrat yang merupakan kelompok bakteri Nitrobacter. Energi yang dihasilkan dari reaksi ini akan digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut persamaan reaksi kemosintesis bakteri nitrogen:

Amonia akan diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas.

2NH4 + 3O2 → 2TIDAK2 + 2 jam2O+ Energi

Nitrit akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter.

2TIDAK2 + HAI2 → 2TIDAK3 + Energi

Senyawa nitrat yang dihasilkan pada reaksi ini akan menyuburkan tanah dan diserap tanaman sebagai sumber senyawa nitrogen.

Kemosintesis Bakteri Belerang

Bakteri belerang banyak ditemukan di sumber air panas atau air yang tergenang. Misalnya bakteri belerang seperti Thiobacillus ferrooxidans dapat mengubah hidrogen sulfida menjadi belerang (sulfur) dan kemudian menggunakan energi yang dihasilkan untuk membentuk glukosa. Berikut persamaan reaksi kemosintesis bakteri belerang:

2 jam2S+O2 → 2S + 2H2O+ Energi

Bakteri Thiobacillus ferrooxidans dapat digunakan sebagai bahan pembersih lingkungan karena dapat mengubah hidrogen sulfida beracun menjadi sulfur yang lebih aman. Hidrogen sulfida berbentuk gas dan sering ditemukan di lokasi pengeboran minyak.

Kemosintesis Bakteri Besi

Umumnya bakteri besi terdapat pada perairan yang banyak mengandung zat besi dan mempunyai sedimen berwarna kemerahan. Misalnya, bakteri besi seperti Ferrobacillus ferrooxidans akan mengubah ion besi yang larut dalam air menjadi endapan besi yang tidak larut dalam air. Kemudian energi yang dihasilkan akan digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut persamaan reaksi kemosintesis besi bakteri:

4Fe(OH)2 + HAI2 → 4 jam2O+2Fe2HAI3 + Energi

Dengan tidak adanya oksigen, ion besi yang berbentuk endapan akan diubah kembali oleh bakteri menjadi ion besi yang larut dalam air.

Baca Juga : Pengertian Metabolisme

Kemosintesis Bakteri Hidrogen

Bakteri jenis ini memperoleh energi dengan mengoksidasi hidrogen dan kemudian energi tersebut digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut persamaan reaksi kemosintesis hidrogen bakteri:

2 jam2 + HAI2 → 2 jam2O+ Energi

Umumnya bakteri yang dapat mengoksidasi hidrogen hidup di tempat dengan kadar oksigen rendah, misalnya nekator Cupriavidus.

Kemosintesis Bakteri Metana

Bakteri metana jenis ini mampu memanfaatkan metana untuk menghasilkan energi dan karbon dioksida, kemudian membentuk glukosa. Berikut persamaan reaksi kemosintesis bakteri metana:

CH4 + 2O2 → BERSAMA2 + 2 jam2O+ Energi

Contoh bakteri yang menggunakan metana sebagai sumber energi antara lain Methanomonas.

Perbedaan antara Kemosintesis dan Fotosintesis

Berikut perbedaan kemosintesis dan fotosintesis, antara lain:

Berdasarkan Jenis Organismenya

Kemosintesis adalah organisme kemoautotrofik seperti bakteri belerang, bakteri nitrat, bakteri nitrit), sedangkan fotosintesis adalah organisme yang mengandung klorofil seperti tumbuhan, alga dan bakteri.

Berdasarkan Sumber Energi

Kemosintesis berasal dari reaksi kimia berupa oksidasi yang menghasilkan energi, sedangkan fotosintesis berasal dari sinar matahari yang digunakan dalam proses pembentukan ATP dan NADPH.

Berdasarkan bahan/senyawa yang digunakan

Kemosintesis meliputi senyawa organik, karbon dioksida (CO2), air (H2O), sedangkan fotosintesis seperti karbon dioksida (CO2) dan air (H2Oh).

Berdasarkan produk akhir yang dihasilkan

Kemosintesis menghasilkan karbohidrat sederhana dan nitrat, sedangkan fotosintesis menghasilkan glukosa yang disimpan dalam bentuk pati.

Baca Juga : Pengertian Katabolisme

Demikianlah artikel pembahasan lengkap mengenai pengertian kemosintesis, fungsi, proses, mekanisme reaksi, contoh dan perbedaan kemosintesis dan fotosintesis. semoga bermanfaat

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *