Mengaitkan Pelajaran Lama dengan yang Baru
Belajar bukanlah proses yang berdiri sendiri. Setiap pengetahuan baru yang kita peroleh selalu memiliki kaitan dengan apa yang sudah kita pelajari sebelumnya. Prinsip ini menjadi dasar dari pembelajaran bermakna, yaitu ketika peserta didik mampu mengaitkan informasi baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki.
Dalam dunia pendidikan modern, strategi menghubungkan pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnyadianggap sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan pemahaman, daya ingat, dan penerapan konsep dalam kehidupan nyata.
Otak manusia bekerja melalui asosiasi. Artinya, semakin kuat hubungan antara konsep baru dan lama, semakin mudah seseorang memahami dan mengingat materi pelajaran.
Sebagai contoh, ketika siswa belajar tentang persamaan linear, pemahaman mereka akan jauh lebih cepat jika mereka sudah menguasai operasi dasar matematika dan konsep variabel sebelumnya.
Guru berperan penting dalam membangun jembatan ini. Dengan mengaitkan topik baru pada pengalaman belajar sebelumnya, siswa tidak merasa belajar sesuatu yang asing, melainkan memperluas makna dari apa yang sudah mereka ketahui.
Strategi Efektif untuk Mengaitkan Pembelajaran
- Aktivasi Pengetahuan Awal
Sebelum memulai materi baru, ajak siswa mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Misalnya melalui tanya jawab, mind mapping, atau permainan singkat. - Gunakan Contoh yang Relevan
Hubungkan materi baru dengan situasi nyata atau pengalaman sehari-hari siswa. Relevansi meningkatkan rasa ingin tahu dan memperkuat pemahaman. - Gunakan Peta Konsep atau Diagram Alur
Visualisasi membantu siswa melihat keterkaitan antarkonsep dengan lebih jelas. Ini efektif terutama untuk pelajaran yang bersifat konseptual seperti sains atau bahasa. - Refleksi dan Diskusi
Setelah pembelajaran selesai, ajak siswa merefleksikan: “Apa hubungan antara materi ini dengan pelajaran sebelumnya?” Pertanyaan sederhana ini dapat memperdalam makna belajar.
Tidak semua siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama. Sebagian mungkin sudah menguasai konsep dasar, sementara yang lain belum. Oleh karena itu, guru perlu menyesuaikan pendekatan diferensiasi agar setiap siswa dapat menemukan titik sambung antara pengetahuan lamanya dengan materi baru.
Selain itu, beban kurikulum yang padat sering membuat guru terburu-buru menyelesaikan materi tanpa memberi waktu cukup untuk mengaitkannya secara mendalam. Padahal, belajar cepat tidak selalu berarti belajar efektif.
Mengaitkan pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya membawa banyak manfaat, di antaranya:
- Pemahaman lebih mendalam dan tahan lama.
- Kemampuan berpikir kritis dan analitis meningkat.
- Motivasi belajar lebih tinggi karena siswa merasa belajar itu bermakna.
- Kemampuan transfer pengetahuan ke situasi baru.
Penutup
Belajar yang baik bukan sekadar menghafal informasi baru, melainkan membangun jembatan pengetahuan antara yang sudah diketahui dan yang baru dipelajari. Dengan strategi yang tepat, guru dapat membantu siswa menjadikan setiap pelajaran sebagai bagian dari perjalanan belajar yang berkesinambungan — bukan potongan-potongan pengetahuan yang terpisah.
Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru
GABUNG




