PusatDapodik
Home Guru Pembahasan Micro Teaching dari Pengertian, Tujuan, hingga Langkah Perencanaan

Pembahasan Micro Teaching dari Pengertian, Tujuan, hingga Langkah Perencanaan

Pembahasan Micro Teaching dari Pengertian Tujuan hingga Langkah Perencanaan.webp

Sebelum terjun ke dunia pendidikan, seorang guru telah menempa dan mengasah kemampuannya, baik kemampuan akademik maupun kemampuan mengajar. Salah satu cara untuk menempa keterampilan mengajar guru adalah melalui pengajaran mikro.

Apa itu belajar pengajaran mikro?

Definisi Pengajaran Mikro

pengajaran mikro merupakan metode pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar seorang calon guru dalam mengajar.

Metode yang disebut juga micro-learning ini pertama kali diperkenalkan di Stanford University, Amerika Serikat pada tahun 1963.

Target pengajaran mikro adalah membentuk calon pendidik berkualitas yang mampu menguasai empat kompetensi dasar, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

Bagaimana cara mengajar pengajaran mikro sama seperti mengajar di sekolah seperti pada umumnya.

Mengapa disebut pembelajaran mikro? Karena pembelajaran dilakukan tepat waktu dan jumlah siswa cukup terbatas. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh beberapa orang dalam satu kelas.

Dengan adanya micro learning ini diharapkan calon guru lebih siap menghadapi pembelajaran yang sesungguhnya di sekolah.

Lalu, apa bedanya pengajaran mikro dan pengajaran teman sebaya? perbedaan, pengajaran mikro dilakukan di dalam kelas dengan siswa yang cukup terbatas, sementara pengajaran teman sebaya dilakukan bersama sesama calon guru di tempat yang disepakati.

Tujuan Pengajaran Mikro

Tujuan diselenggarakannya micro learning adalah sebagai berikut.

  1. Mengasah kemampuan dasar calon guru dalam mengajar.
  2. Meningkatkan tingkat kompetensi mengajar secara bertahap bagi calon guru.
  3. Mengembangkan sikap keterbukaan calon guru dalam mengoreksi segala kekurangan yang ada pada dirinya, terutama dalam hal mengajar.
  4. Memberikan gambaran tentang kondisi aktual di dalam kelas.

Tahapan Pengajaran Mikro

Kiat pengajaran mikro yang cukup efektif untuk diterapkan adalah memahami tahapannya.

Adapun tahapannya pengajaran mikro adalah sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal-hal yang dapat dilakukan calon pendidik adalah sebagai berikut.

sebuah. Menyusun RPP sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

RPP yang disusun harus memuat beberapa aspek utama yaitu indikator pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran, strategi yang digunakan dalam pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian.

b. Menyiapkan alat dan media dalam pembelajaran

Alat peraga yang dimaksud dapat berupa laptop, proyektor, alat peraga, LKS, spidol, dan sebagainya.

2. Tahap implementasi

Hal-hal yang dapat dilakukan calon pendidik pada tahap ini adalah sebagai berikut.

sebuah. Menyampaikan apersepsi dan tujuan yang dicapai dalam pembelajaran

Apersepsi merupakan pembuka pembelajaran untuk menunjukkan hubungan antara materi pembelajaran dengan fenomena sehari-hari yang dekat dengan kehidupan siswa.

Selain apersepsi, calon pendidik juga harus menyampaikan tujuan pembelajarannya. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan sesuai ketentuan.

b. Melakukan 5M

5M adalah singkatan dari Observe, Ask, Reason, Try, dan Communication. Kelima komponen tersebut merupakan dasar yang harus dibangun oleh seorang pendidik di dalam kelas.

c. Bahasa komunikatif

Agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran, seorang pendidik harus dapat menggunakan bahasa yang komunikatif. Bahasa yang terlalu formal tidak disukai siswa.

d. Menguasai dan mampu mengembangkan bahan ajar

Meski masih dalam ranah micro learning, seorang calon pendidik harus sudah menguasai materi pembelajaran dengan baik. Selain menguasai, calon pendidik juga diharapkan mampu mengembangkan materi sesuai dengan kondisi siswa di kelasnya.

e. Mengelola kelas dengan baik

Pengelolaan kelas merupakan salah satu kunci keberhasilan proses pembelajaran. Jika kelas dapat dikelola dengan baik, maka siswa dapat lebih mudah diarahkan. Salah satu cara mengelola kelas dengan baik adalah dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Sebagai tahap pemula, Anda bisa menyiapkan hadiah kecil bagi siswa yang mampu mengikuti pelajaran dengan baik.

f. Tahap penutupan

Pada tahap penutup, calon pendidik dapat melakukan penilaian dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan perbaikan untuk pembelajaran yang sebenarnya di kelas.

Kekuatan dan kelemahan Pengajaran Mikro

Kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan

  • Calon pendidik lebih mudah mengelola kelas karena jumlah siswa yang terbatas.
  • Proses penyesuaian diri dengan lingkungan kelas menjadi lebih cepat.

2. Kekurangan

  • Pembelajaran mikro harus mendapatkan persetujuan dari sekolah setempat.
  • Jika calon pendidik tidak mampu mengelola kelas dengan baik, mereka rentan dijadikan bahan guyonan siswa.
  • Calon pendidik harus mampu menyiapkan media pembelajaran secara mandiri.

Langkah-Langkah Pembuatan Perencanaan Pengajaran Mikro

Rencana pelaksanaan pembelajaran mikro harus disusun sedemikian rupa untuk memudahkan calon pendidik dalam mengajar.

Langkah-langkah pembuatan dan perencanaannya adalah sebagai berikut.

  1. Tuliskan identitas mata pelajaran yang diajarkan, termasuk nama mata pelajaran, mata pelajaran yang diajarkan, kelas, semester, dan sebagainya.
  2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian.
  3. Menulis bahan ajar untuk mencapai indikator yang telah dirumuskan.
  4. Merumuskan semua kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
  5. Menyusun media pembelajaran, sumber referensi, beserta alat-alat yang mendukung pembelajaran.
  6. Mengembangkan metode evaluasi untuk mengukur prestasi siswa.

Pengajaran Mikro Online

Selama pandemi Covid-19 belum berakhir, sekolah tidak memiliki keleluasaan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka penuh.

Bahkan, hampir 1,5 tahun pembelajaran tatap muka dihentikan. Semua kegiatan sekolah dilakukan secara mandiri on line. Hal tersebut juga akan berdampak pada kegiatan micro learning.

Agar para calon pendidik dapat terus melakukan kegiatan tersebut, dibuatlah microteaching secara online. Prosedur microteaching secara online dilakukan melalui aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, Youtube, atau aplikasi lainnya.

Jadi, apa bedanya pengajaran mikro dan pengajaran yang sebenarnya?

Dalam pembelajaran mikro, jumlah siswa, jangkauan materi, dan kompetensi dasar terbatas. Sementara itu, pada pengajaran yang sebenarnya jumlah siswa, cakupan materi, dan kompetensi yang lebih luas.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Jika ingin melihat diskusi lain seputar dunia pendidikan, dapat membacanya di Blog QuiperYa.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad