Memahami Sistem Pemerintahan Parlementer – Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer? Apa itu parlemen di Indonesia? Mengapa Indonesia tidak menggunakan sistem pemerintahan parlementer? Apa perbedaan sistem parlementer dan sistem semi parlementer? Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia? Kapan Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer?

Baca Juga : Sistem Pemerintahan Semi Presidensial

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian sistem parlementer, ciri-cirinya, kelebihan, kekurangannya serta negara-negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer secara lengkap.

Isi

bersembunyi

1
Memahami Sistem Pemerintahan Parlementer

2
Ciri-Ciri Sistem Parlementer

3
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Parlementer

4
Negara Yang Menganut Sistem Parlementer

Memahami Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan dimana anggota parlemen memegang peranan penting dalam suatu negara. Parlemen sendiri merupakan lembaga legislatif yang anggotanya dipilih secara langsung melalui pemilihan umum oleh rakyat.

Pada negara yang menganut sistem parlementer, terdapat dua pemimpin dalam pemerintahan, yaitu perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan presiden/raja sebagai kepala negara. Parlemen mempunyai kekuasaan untuk mengangkat atau memberhentikan perdana menteri.

Sistem ini lebih berfungsi sebagai sistem kenegaraan, namun tidak banyak mencampuri sistem pemerintahan. Namun bukan berarti parlemen bisa sewenang-wenang, sebagaimana parlemen mampu menggulingkan pemimpinnya, maka presiden/raja atas saran perdana menteri juga bisa membubarkan parlemen.

Ciri-Ciri Sistem Parlementer

Berikut ciri-ciri atau ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, antara lain:


  • Terdapat pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan, namun tidak ada pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, kedua kekuasaan tersebut dipegang oleh parlemen.
  • Anggota parlemen ditentukan berdasarkan pemilihan umum.
  • Parlemen terpilih terdiri dari anggota parlemen yaitu menteri dan
  • Perdana Menteri adalah pemimpin parlemen.
  • Presiden/raja hanya mempunyai kekuasaan simbolis di luar cabang eksekutif dan legislatif sebagai kepala negara

Baca Juga: Sistem Pemerintahan Presidensial

  • Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dipilih oleh anggota parlemen, biasanya dari partai politik yang memimpin pemilu dan memiliki kekuasaan eksekutif atau melaksanakan hukum.
  • Perdana menteri mempunyai hak prerogatif atau hak istimewa untuk menunjuk menteri yang memimpin departemen luar negeri dan non-departemen.
  • Anggota parlemen dapat menggulingkan Perdana Menteri jika sewaktu-waktu sebagian besar dari mereka tidak setuju dengan pemimpin pemerintahan dengan menyatakan mosi tidak percaya.
  • Tidak ada acuan waktu masa jabatan parlemen dan presiden.
  • Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
  • Kekuasaan eksekutif dapat digulingkan oleh legislatif.
  • Menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Parlementer

Kelebihan sistem pemerintahan parlementer antara lain:

  • Pengambil kebijakan dapat ditangani dengan cepat karena mudahnya penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Sebab, kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau gabungan partai.
  • Tanggung jawab dalam membuat dan melaksanakan kebijakan publik jelas.
  • Adanya pengawasan parlemen yang kuat terhadap kabinet sehingga kabinet berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
  • Pengambilan keputusan memerlukan waktu yang cepat.

Kekurangan pemerintahan parlementer, yaitu:

  • Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat bergantung pada dukungan mayoritas dari parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat digulingkan oleh parlemen.
  • Keberlangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak dapat ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
  • Kabinet dapat mengontrol parlemen. Hal ini terjadi jika anggota kabinet merupakan anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruhnya yang besar di parlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengontrol parlemen.

Baca Juga: Presiden dan Wakil Presiden

  • Parlemen merupakan tempat pembentukan kader jabatan eksekutif.
  • Pengalaman mereka sebagai anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
  • Kedudukan perdana menteri sangat bergantung pada parlemen sehingga parlemen sewaktu-waktu dapat menggulingkan perdana menteri.
  • Parlemen dapat dibubarkan pada satu waktu, dibubarkan oleh presiden atas permintaan perdana menteri sehingga harus diadakan pemilihan ulang secara menyeluruh.
  • Parlemen dipengaruhi oleh kekuatan eksternal, yaitu dari partai politik mayoritas yang mempunyai banyak wakil di parlemen.
  • Kebijakan politik bisa menjadi tidak stabil jika sering terjadi pergantian anggota parlemen.

Negara Yang Menganut Sistem Parlementer

Negara-negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer antara lain:

  • Bahasa inggris
  • Perancis
  • India
  • Pakistan
  • Malaysia
  • Kanada
  • Jepang
  • Belanda
  • Australia
  • Dan seterusnya.

Baca Juga: Pemilihan Umum

Artikel ini membahas tentang pengertian sistem parlementer, ciri-cirinya, kelebihan, kekurangan serta negara-negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer secara lengkap. semoga bermanfaat


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *