Memahami Strategi Komunikasi – Apa yang dimaksud dengan strategi komunikasi? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian strategi komunikasi menurut para ahli, tujuan, teknik, langkah-langkah dan kendala strategi komunikasi secara lengkap.

Baca juga: Memahami Komunikasi


Isi

bersembunyi

1
Memahami Strategi Komunikasi

2
Pengertian Strategi Komunikasi Menurut Para Ahli

2.1
Kulvisaechana (2001)

2.2
Efendi (2011)

2.3
Rogers di Cangara (2013:61)

2.4
Middleton di Cangara (2013:61)

3
Tujuan Strategi Komunikasi

4
Ruang Lingkup Strategi Komunikasi

5
Teknik Strategi Komunikasi

6
Langkah-Langkah Strategi Komunikasi

6.1
Mengenal Penonton

6.2
Menentukan Tujuan

6.3
Menyusun Pesan

6.4
Penentuan Metode dan Pemilihan Media yang Digunakan

7
Hambatan Strategi Komunikasi

Memahami Strategi Komunikasi

Pengertian strategi komunikasi adalah perencanaan penyampaian pesan melalui kombinasi berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi, formalitas, isi dan saluran komunikasi agar pesan yang disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dapat mengubah sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi.

Strategi komunikasi merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasi taktis harus dilakukan, artinya pendekatannya dapat berbeda sewaktu-waktu tergantung situasi dan kondisi.


Strategi komunikasi erat kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai dengan konsekuensi (masalah) yang harus diperhitungkan, kemudian merencanakan bagaimana mencapai konsekuensi tersebut sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Pengertian Strategi Komunikasi Menurut Para Ahli

Kulvisaechana (2001)

Pengertian strategi komunikasi menurut Kulvisaechana adalah penggunaan kombinasi aspek komunikasi yang meliputi frekuensi komunikasi, formalitas komunikasi, isi komunikasi, saluran komunikasi.


Efendi (2011)

Pengertian strategi komunikasi menurut Effendy adalah perencanaan yang efektif dalam menyampaikan pesan agar komunikan mudah memahaminya dan dapat menerima apa yang disampaikan sehingga dapat mengubah sikap atau perilaku seseorang.

Rogers di Cangara (2013:61)

Pengertian strategi komunikasi menurut Rogers dalam Cangara adalah suatu rancangan yang diciptakan untuk mengubah perilaku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.

Middleton di Cangara (2013:61)

Pengertian strategi komunikasi menurut Middleton dalam Cangara adalah perpaduan terbaik dari seluruh unsur komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima hingga pengaruh (effect) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.

Tujuan Strategi Komunikasi

Dalam dunia bisnis, umumnya tujuan strategi adalah menentukan dan mengkomunikasikan gambaran visi perusahaan melalui suatu sistem tujuan utama dan kebijakan. Strategi menggambarkan suatu arah yang didukung oleh berbagai sumber daya yang ada. Sedangkan menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett, strategi komunikasi mempunyai 3 (tiga) tujuan, antara lain:


  • Untuk mengamankan pemahaman, yakni memastikan pesan diterima oleh komunikan.
  • Untuk membangun penerimaan, yaitu membina penerimaan terhadap pesan.
  • Untuk memotivasi tindakan, yaitu kegiatan yang dimotivasi.

Strategi komunikasi yang dilakukan bersifat makro dan proses strategi komunikasi berlangsung secara vertikal, piramidal.

Baca juga: Memahami Komunikasi Nonverbal

Ruang Lingkup Strategi Komunikasi

Menurut Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan bahwa agar strategi efektif dalam suatu program, ruang lingkup strategi komunikasi meliputi:

  • Tujuan yang jelas dan pasti. Segala upaya diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, tekad dan mampu mencapai tujuan secara keseluruhan. Tujuan-tujuan tersebut tidak perlu dituliskan, namun yang penting dapat dipahami dan ditentukan.
  • Pertahankan inisiatif. Strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya komitmen. Strategi harus menentukan kecepatan dan menentukan tindakan terhadap peristiwa, bukan bereaksi terhadap satu peristiwa saja.
  • Konsentrasi dengan memusatkan kekuatan yang besar pada waktu dan tempat yang menentukan.
  • Fleksibilitas. Strategi tersebut harus dimaksudkan untuk mencakup dukungan dan dimensi untuk fleksibilitas dan kemampuan manuver. Kepemimpinan yang berkomitmen dan terkoordinasi. Strategi harus memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan utama.
  • Kejujuran. Negara harus bersiap memanfaatkan kerahasiaan dan intelijen untuk menyerang lawan pada waktu yang tidak terduga.
  • Keamanan. Strategi komunikasi harus melindungi seluruh organisasi dan semua operasi penting organisasi.

Menurut R Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam Techniques for Effective Communication, tujuan utama komunikasi terdiri dari tiga tujuan utama, yaitu:

  • Untuk mengamankan pemahaman (komunikan memahami pesan yang diterimanya)
  • Untuk membangun penerimaan (penerimaan pesan oleh komunikan kemudian dibangun)
  • Untuk memotivasi tindakan (aktivitas termotivasi)

Teknik Strategi Komunikasi

Menurut Arifin (1994), ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam strategi komunikasi, yaitu:

Redundansi (Pengulangan)

Teknik redundansi atau pengulangan merupakan suatu cara mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang-ulang pesan kepada khalayak. Teknik ini mempunyai manfaat antara lain khalayak akan lebih memperhatikan pesannya, karena kontras dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga akan lebih menarik perhatian.

Baca juga: Memahami Komunikasi Pemasaran

Kanalisasi

Teknik kanalisasi adalah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. Agar komunikasi ini berhasil, harus dimulai dari pemenuhan nilai dan standar kelompok dan masyarakat dan secara bertahap mengubahnya ke arah yang diinginkan. Namun, jika hal tersebut ternyata tidak memungkinkan, maka grup tersebut perlahan-lahan dibubarkan, sehingga para anggota grup tidak lagi memiliki hubungan yang erat. Dengan cara ini, pengaruh kelompok tersebut akan berkurang dan akhirnya hilang sama sekali. Dalam keadaan seperti itu, pesan akan mudah diterima oleh komunikan.

Informatif

Teknik informatif merupakan salah satu bentuk isi pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak dengan cara memberikan informasi. Informasi berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa adanya, berdasarkan fakta dan data yang benar serta pendapat yang benar. Teknik informatif ini lebih ditujukan untuk menggunakan pikiran masyarakat dan dilakukan dalam bentuk pernyataan-pernyataan baik berupa informasi, informasi, berita dan lain sebagainya.

Persuasif

Teknik persuasif adalah mempengaruhi dengan cara membujuk. Dalam hal ini penonton tergerak, baik pikirannya, terutama perasaannya. Perlu diketahui bahwa keadaan rentan terhadap sugesti ditentukan oleh kemampuan untuk menyarankan atau menyarankan sesuatu kepada komunikan (suggestivity) dan mereka sendiri ditutupi oleh keadaan mudah dipengaruhi (sugestibilitas).

Edukatif

Teknik pendidikan merupakan upaya mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dibuat, yang dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang memuat pendapat, fakta, dan pengalaman. Mendidik berarti memberikan gambaran kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya, berdasarkan fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan terencana dengan tujuan mengubah perilaku manusia ke arah yang diinginkan.

Paksaan

Teknik koersif adalah mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa mereka. Biasanya teknik pemaksaan tersebut diwujudkan dalam bentuk peraturan, perintah, dan intimidasi. Agar pelaksanaannya lebih lancar, biasanya di belakangnya berdiri kekuatan yang cukup tangguh.

Langkah-Langkah Strategi Komunikasi

Menurut Arifin (1994), agar pesan tersampaikan secara efektif, komunikan perlu menentukan langkah-langkah strategi komunikasi, antara lain:

Mengenal Penonton

Untuk mencapai hasil positif dalam proses komunikasi, komunikator harus menciptakan kesamaan kepentingan dengan khalayak, terutama dalam pesan, metode, dan media. Untuk menyelaraskan kepentingan tersebut, komunikator harus memahami dan memahami pola pikir (frame of reference) dan pengalaman lapangan (field of experience) khalayak secara akurat dan menyeluruh. Hal pertama yang harus dipahami dari penonton adalah kepribadian dan kondisi fisik penonton, seperti:

Baca juga: Memahami Gaya Komunikasi

1. Pengetahuan masyarakat mengenai materi pelajaran.
2. Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan melalui media yang digunakan.
3. Pengetahuan khalayak khususnya kosakata yang digunakan. Kedua, pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai dan norma yang ada dalam kelompok tersebut berbeda, ketiga, situasi kelompok dimana ia berada.

Menentukan Tujuan

Tujuan komunikasi menentukan fokus strategi komunikasi yang akan digunakan. Tujuan komunikasi yang baik antara lain:

  • Pemberian informasi merupakan suatu interaksi komunikasi. Masyarakat cenderung merasa bahwa lebih baik diberikan informasi yang mereka perlukan atau diberikan akses terhadap informasi tersebut karena merupakan bagian dari kepercayaan dan keamanan.
  • Membantu orang lain, memberi nasehat kepada orang lain dalam mencapai tujuan.
  • Menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, karena semakin tinggi kedudukan atau status seseorang maka semakin penting meminta keahlian teknis dari orang lain sehingga dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.
  • Evaluasi perilaku secara efektif, yaitu penilaian untuk mengetahui apa yang akan mereka lakukan setelah menerima pesan.

Menyusun Pesan

Model pilihan strategi melihat bagaimana komunikator memilih di antara berbagai strategi pesan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan model desain pesan memperhatikan bagaimana komunikator menyusun pesan untuk mencapai tujuan. Proses inilah yang kemudian menjadi langkah untuk menentukan strategi komunikasi dengan menyusun pesan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun pesan adalah:

  • Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian sasarannya.
  • Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang membahas pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga keduanya dapat dipahami.
  • Pesan tersebut harus menggugah kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
  • Pesan tersebut harus menyarankan cara untuk memperoleh kebutuhan yang sesuai dengan situasi kelompok ketika target digerakkan untuk memberikan jawaban yang diinginkan.

Penentuan Metode dan Pemilihan Media yang Digunakan

Dalam menciptakan efektifitas komunikasi, selain kestabilan isi pesan yang selaras dengan kondisi khalayak dan sebagainya, metode komunikasi juga akan mempengaruhi penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif, pemilihan media mempunyai peranan penting. Ada empat ciri utama komunikasi melalui media, khususnya media massa, yaitu: bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis. Bersifat satu arah, artinya tidak ada reaksi antar peserta komunikasi. Bersifat terbuka, artinya ditampilkan kepada publik terbatas dan anonim serta memiliki publik geografis terbesar.

Baca juga: Memahami Manajemen Komunikasi

Hambatan Strategi Komunikasi

Menurut Ruslan (2003), terdapat 4 (empat) jenis hambatan yang dapat mengganggu strategi komunikasi, antara lain:

Hambatan dalam Proses Pengiriman (Process Barrier)

Hambatan dalam proses penyampaian (process Barrier) dapat berasal dari komunikator (sender Barrier) yang kesulitan dalam menyampaikan pesannya, tidak menguasai materi pesan, dan tidak mempunyai kemampuan menjadi komunikator yang handal. Hambatan ini juga bisa datang dari pihak penerima pesan (receiver barier) karena komunikan sulit memahami pesan dengan baik.

Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat bahasa, pendidikan, penguasaan intelektual dan lain sebagainya dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi juga dapat terjadi karena faktor feedback (tidak tercapainya hasil), medium hambatan (media atau alat yang digunakan tidak tepat) dan decoding hambatan (hambatan dalam memahami pesan dengan benar).

Hambatan Fisik

Fasilitas fisik dapat menghambat komunikasi efektif, seperti gangguan pendengaran dan gangguan pada sistem serta gangguan pada sistem pengeras suara (sound system) yang sering terjadi di ruang kuliah, seminar, rapat dan lain sebagainya. Hal ini dapat membuat pesan tidak efektif dalam menyampaikan komunikasi dengan benar.

Hambatan Semantik (Hambatan Semantik)

Hambatan semantik adalah adanya perbedaan pemahaman dan pemahaman antara pengirim dan penerima suatu bahasa atau simbol. Bisa jadi bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal sehingga menyulitkan komunikan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator kurang.

Hambatan Psikososial (Psychosocial Barrier)

Terdapat perbedaan yang cukup besar dalam aspek budaya, adat istiadat, kebiasaan, persepsi dan nilai-nilai yang dianut sehingga kecenderungan, kebutuhan dan harapan kedua pihak yang berkomunikasi juga berbeda.

Misalnya seorang penutur menyampaikan kata hantu yang benar dalam kamus besar bahasa Indonesia. Padahal, kata dalam bahasa Sunda ini mempunyai konotasi karang yang baik. Apabila kata-kata tersebut diucapkan dalam pidato/pidato pada acara resmi yang dihadiri oleh pejabat, tokoh, dan sesepuh masyarakat Sunda, maka citra orang yang bersangkutan (pembicara) dapat terpuruk karena salah paham bahasanya.

Baca juga: Komunikasi Jaringan (Online)

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian strategi komunikasi secara lengkap menurut para ahli, tujuan, teknik, langkah-langkah dan hambatan strategi komunikasi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Bagikan: