Penyajian Data Lengkap dengan Macam dan Jenisnya

Table of content:

Hai Quipperian, ketika kamu membaca media tentunya pernah melihat data yang ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram atau grafik kan? Misalnya grafik pertumbuhan ekonomi suatu daerah pada periode tertentu atau tabel kunjungan ke perpustakaan. Baik grafik maupun tabel, keduanya meliputi bentuk penyajian data, kamu tahu. Pada artikel kali ini Quipper Blog akan membahas tentang penyajian data, jenis, dan contohnya. Yuk, lihat selengkapnya!
Pengertian Penyajian Data
Penyajian data adalah suatu bentuk pengemasan data secara visual sedemikian rupa sehingga data tersebut lebih mudah dipahami. Tanpa penyajian yang tepat, seorang peneliti akan kesulitan menganalisis hasil akhir penelitian. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik. Pemilihan bentuk penyajian ini disesuaikan dengan jenis datanya ya. Misalnya, bagan atau grafik sesuai untuk data kuantitatif.
Jenis Penyajian Data
Macam-macam penyajian data adalah sebagai berikut
- Meja
- Tabel Baris Kolom
Tabel kolom baris adalah jenis tabel yang paling sederhana. Pada tabel ini hanya berisi informasi dengan satu variabel frekuensi. Perhatikan contoh berikut.
Tabel pertumbuhan kecambah dari hari ke-1 hingga ke-4Hari ke- Pertumbuhan (cm) 1 2mm 2 4mm 3 2mm 4 3mm - Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi adalah jenis tabel yang berisi lebih dari satu variabel frekuensi. Perhatikan contoh berikut.
Jenis Buah Impor Kondisi Segar (kg) busuk (kg) Segar (kg) busuk (kg) Stroberi 5.000 20 Kiwi 2.500 10 Apel Fuji 3.000 25 Anggur hijau 1.500 5 - Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi ini biasanya digunakan untuk data yang memiliki sebaran dan frekuensi yang cukup banyak. Jika data-data tersebut digunakan sebagai data tunggal, tentunya tidak akan efektif. Oleh karena itu diperlukan tabel distribusi frekuensi. Contoh tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
Tabel Distribusi Frekuensi Tinggi Badan Siswa SD Taruna JayaTinggi (cm) Frekuensi 133-137 20 138-142 25 143-147 10 148-152 9 153-157 11 Pada tabel di atas terdapat interval atau rentang tinggi badan siswa SD Taruna Jaya. Jumlah interval atau range di setiap barisnya harus sama, ya. Misalnya interval 133 – 137 = 5, 138 – 142 = 5, dan seterusnya hingga mencapai data terbesar. Untuk menentukan jumlah interval (lebar kelas), Anda dapat menggunakan aturan Sturges seperti yang dijelaskan pada artikel statistik deskriptif.
- Diagram
- Grafik batang
Bagan batang adalah bagan yang berbentuk persegi panjang. Penggambaran batang dapat diarahkan secara vertikal maupun horizontal. Diagram ini biasa digunakan untuk menyajikan data seperti hasil penjualan, jumlah kunjungan perpustakaan, hasil tahunan, dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut. Diketahui bahwa data hasil panen jagung dari PT. Tani Makmur tahun 2012 – 2020 sebagai berikut. 200 ton, 250 ton, 325 ton, 180 ton, 400 ton, 230 ton, 250 ton, 110 ton, 340 ton Jika diubah menjadi diagram batang, menjadi sebagai berikut.
Lalu, bagaimana jika frekuensi datanya banyak? Misalnya tinggi badan 20 perempuan peserta PASKIBRAKA Kabupaten yaitu 165 cm, 168 cm, 168 cm, 170 cm, 166 cm, 166 cm, 169 cm, 169 cm, 166 cm, 167 cm, 165 cm, 166 cm , 169 cm, 170cm, 170cm, 169cm, 165cm, 166cm, 170cm, 167cm. Nah, untuk memudahkan Anda dalam membuat diagram batang, sebaiknya Anda memasukkan data-data tersebut ke dalam tabel. Hal ini bertujuan untuk mengelompokkan data yang sama dengan frekuensi lebih dari satu.
Tinggi (cm) Frekuensi 165 3 166 5 167 2 168 2 169 4 170 4 Jika dikonversikan dalam bentuk diagram batang, menjadi seperti berikut.
- Bagan Garis
Diagram garis adalah diagram yang digambarkan sebagai garis lurus yang menghubungkan satu data dengan data lainnya. Sebelum membuat garis lurus, Anda harus menentukan koordinat atau titik data. Kemudian, hubungkan titik data untuk mendapatkan grafik. Sebagai contoh kita mengetahui tabel tinggi badan ibu PASKIBRAKA di kecamatan sebagai berikut.
Tinggi (cm) Frekuensi 165 3 166 5 167 2 168 2 169 4 170 4 Jika dikonversikan dalam bentuk grafik garis, maka menjadi sebagai berikut.
- Bagan Lingkaran
Bagan pai adalah data yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Bagan ini berisi beberapa bagian, dimana setiap bagian mewakili data yang berbeda dan dinyatakan dalam persentase (%). Sebagai contoh diketahui data makanan kesukaan 30 siswa kelas 6 SD adalah sebagai berikut.
Nama makanan Frekuensi Basreng 5 Cireng 3 Cimol 2 batagor 10 Dimsum 3 Leker 7 Jika dinyatakan dalam diagram lingkaran, maka menjadi sebagai berikut.
Jadi, dari mana nilai persentase itu berasal? Anda harus ingat bahwa persentase lingkaran penuh adalah 100%. Artinya 100% mewakili 30 siswa kelas 6 SD. Dengan demikian:
- %basreng =
- %cireng =
- %cimol =
- % batagor =
- % dim sum =
- %leker =
Apakah Anda mengerti cara menghitung nilai persentase pada diagram lingkaran?
Tabel adalah susunan antara baris dan kolom yang disusun secara sistematis. Secara umum tabel tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Diagram adalah bentuk penyajian data dalam bentuk gambar dua dimensi yang mewakili keseluruhan data. Secara umum, diagram dibagi menjadi tiga yaitu diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Apa bedanya ketiganya?
Contoh Soal Penyajian Data
Setelah memahami pengertian dan jenis penyajian data, mari asah kemampuan Anda dengan mempelajari contoh soal berikut ini.
Contoh soal 1
Perhatikan tabel penelitian golongan darah pada 20 responden berikut ini.
HAI | SEBUAH | B | HAI | SEBUAH |
AB | B | SEBUAH | AB | HAI |
SEBUAH | HAI | AB | HAI | SEBUAH |
B | AB | AB | SEBUAH | B |
Tentukan frekuensi relatif responden yang bergolongan darah O!
Diskusi:
Pertama, Anda harus menentukan jumlah responden yang bergolongan darah O. Dari tabel tersebut diperoleh 5 responden. Dengan demikian, frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.

Jadi, frekuensi relatif responden yang bergolongan darah O adalah 25%.
Contoh soal 2
Perhatikan diagram batang berikut.

Jika banyak siswa yang mendapat nilai 6 adalah 29 dari seluruh siswa, tentukan perbandingan antara banyak siswa yang mendapat nilai 9 dan 8!
Diskusi:
Pertama, Anda harus menentukan jumlah siswa Kelas XA SMK.
Pada soal diketahui 29 dari total siswa mendapat nilai 6. Sedangkan jumlah anak yang mendapat nilai 6 adalah 6. Jadi,

Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah siswa kelas XA SMK = 27 orang.
Selanjutnya tentukan banyaknya anak yang mendapat nilai 8.
Berapa kali seorang anak mendapat 8 = 27 – (6 + 7 + 10)
= 4
Terakhir, tentukan perbandingan antara jumlah siswa yang mendapat nilai 9 dan 8.

Jadi, perbandingan banyaknya siswa yang mendapat nilai 9 dan 8 adalah 5 : 2.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Kalau mau lihat materi lengkapnya, buruan gabung di Quipper Video. Dengan Quipper Video, belajar menjadi lebih mudah. Salam Quippers!