Pelatihan Berbasis Produksi

Rasanya ada yang kurang, bukan, jika model pembelajaran teori tidak dibarengi dengan praktik yang dibuat dengan simulasi nyata di tempat kerja?

Terutama bagi sekolah kejuruan yang dipersiapkan untuk terjun langsung ke masyarakat. Oleh karena itu dikembangkan model PBT atau Production Based Training.

PBT merupakan salah satu dari empat model pembelajaran utama dalam kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan karakteristik SMK melalui mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Pelatihan Berbasis Produksi, artikel ini akan membahas pengertian, karakteristik, fase, dan jenis tantangan yang dihadapi guru di bawah ini!

Definisi Pelatihan Berbasis Produksi

Pengertian pelatihan berbasis produksi atau production based training adalah metode pelatihan yang menekankan pada praktek langsung dan produksi.

Pelatihan berbasis produksi adalah model pembelajaran yang didasarkan pada proses produksi yang sebenarnya. Ini melibatkan penggunaan bahan dan alat kerja dalam lingkungan simulasi.

Tujuan penggunaan model pembelajaran PBT adalah untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi teknis dan kemampuan bekerjasama sesuai tuntutan.

Sintaks/tahapan model pembelajaran Production Based Training menurut GY Jenkins, antara lain:

  1. Perencanaan produk
  2. Melakukan proses produksi
  3. Mengevaluasi produk (melakukan kontrol kualitas)
  4. Mengembangkan rencana pemasaran

Karakteristik Pelatihan Berbasis Produksi

Pelatihan berbasis produksi merupakan model pembelajaran dengan sistem pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi dengan proses produksi, dimana siswa diberikan pengalaman belajar dalam situasi kontekstual mengikuti alur kerja industri, yang pada gilirannya harus mampu menghasilkan produk secara cepat dan efisien. .

Pelatihan berbasis produksi berbeda dengan jenis pelatihan lainnya, seperti pelatihan berbasis kelas. Pelatihan ini memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:

  • Pelatihan ini berbasis tugas, bukan berbasis teori. Peserta didik belajar dengan melakukan, bukan hanya dengan mendengarkan teori.
  • Secara hands-on, siswa dapat mulai mempraktekkan keterampilan yang telah mereka kuasai.
  • Siswa yang berorientasi pada tujuan diberikan tujuan tertentu untuk dicapai, dan mereka dievaluasi berdasarkan kemampuan yang nantinya akan sesuai dengan tujuan tersebut atau tidak.
  • Waktu pelaksanaannya terbatas, dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan, mahasiswa harus memperhatikan batas waktu yang diberikan, oleh karena itu manajemen waktu yang tepat.
  • Berdasarkan kinerja, siswa akan dievaluasi berdasarkan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca Juga :  Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP 2020)

Langkah-Langkah Memulai Belajar Model PBT

Untuk memulai pembelajaran model PBT, langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan guru adalah:

  1. Melakukan observasi terhadap siswa
  2. Pilih model dan alat pembelajaran yang sesuai dengan program PBT
  3. Melakukan pemilihan materi atau tugas yang nantinya dapat digunakan sebagai penilaian untuk ujian semester
  4. Mengamati dan mengklasifikasikan siswa berdasarkan keterampilan dan kreativitas
  5. Setiap topik mata pelajaran harus mengacu pada kurikulum terbaru

Tahapan Model Pembelajaran PBT

Ada lima fase dalam program Pelatihan Berbasis Produksi, antara lain:

1. Fase orientasi atau perencanaan produk

Pada fase ini, siswa dikenalkan dengan konsep dasar proses produksi. Mereka belajar dan terlibat dalam perencanaan, proses produksi, dan alur kerja.

2. Tahap pelatihan

Peserta belajar dan mengerjakan tugas dalam proses produksi. Mereka belajar bagaimana menggunakan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk setiap tugas, dan bagaimana mematuhi peraturan keselamatan.

3. Tahap produksi

Pada fase ini, siswa mempraktekkan apa yang telah dipelajari pada dua fase sebelumnya dengan mengerjakan lini produksi aktual seperti memantau proses produksi untuk menjaga kualitas.

4. Evaluasi produk

Setelah produk/jasa selesai dibuat, siswa dapat mencoba produk/jasa tersebut dengan memberikan contoh barang/jasa secara acak dan melakukan penilaian. Setelah melihat respon dari orang lain yang menggunakan produk baru tersebut, evaluasi dan perbaiki jika ada yang kurang.

5. Pemasaran produk

Jika respon masyarakat cukup baik dengan produk yang dibuat oleh mahasiswa, maka langkah selanjutnya adalah melakukan marketing plan dengan menggunakan media online atau media lainnya.

Jenis Pelatihan Berbasis Produksi

Jenis pelatihan berbasis produksi adalah pelatihan kepramukaan, pelatihan simulasi, dan pelatihan berbasis proyek.

1. Pelatihan Pramuka

Bagian penting dari proses pengembangan keterampilan baru. Metode ini menggunakan pedoman untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang relevan diberikan kepada peserta.

2. Pelatihan simulasi

Digunakan untuk membantu peserta memvisualisasikan situasi yang mereka hadapi dan tidak hanya mendengar teori. Dengan demikian, mereka dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ke dalam kegiatan kontekstual yang nyata.

3. Pelatihan berbasis proyek

Digunakan untuk mengembangkan keterampilan tertentu tetapi pada tingkat yang lebih tinggi. Metode ini menekankan pada penerapan teori klasik dan berpikir kritis tentang masalah dengan melibatkan tim pekerja untuk memecahkan masalah.

Baca Juga :  Verifikasi Awal Gendang Ntungal Watunggong untuk Jadi Gendang Contoh di Kabupaten Manggarai Timur

Keuntungan Menggunakan Modul Pelatihan Berbasis Produksi

Pelatihan Berbasis Produksi memiliki banyak keunggulan dibandingkan model pembelajaran lainnya.

  1. Memungkinkan siswa untuk belajar dengan praktek lapangan. Mereka dapat menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas ke situasi kehidupan nyata, yang membantu mereka belajar dan mengingat informasi dengan lebih baik.
  2. Model ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Mereka dapat menghabiskan waktu sebanyak yang mereka butuhkan untuk memahami setiap langkah atau proses, dan tidak perlu terpaku pada materi. Pada akhirnya ini memberi siswa pengalaman langsung, yang sangat berharga dalam banyak profesi.
  3. Modul ini mempersiapkan mahasiswa yang siap memasuki lingkungan kerja setelah lulus.

Manfaat Pelatihan Berbasis Produk

Pelatihan Berbasis Produksi merupakan salah satu bentuk pelatihan yang banyak digunakan dalam dunia kerja dan telah dilaksanakan dalam dunia pendidikan khususnya untuk sekolah kejuruan.

Manfaat yang diperoleh dari model pembelajaran Product Based Training bagi siswa adalah mampu menguasai keterampilan tertentu dan mendapatkan pengalaman baru.

Selain itu, siswa juga dapat belajar bagaimana menghadapi situasi tertentu dan menerapkan pengetahuan baru secara efektif.

Dan pada akhirnya siswa dapat belajar kreatif dan mempraktekkan tanggung jawab yang telah diberikan baik secara individu maupun kelompok.

Tantangan Pelatihan Berbasis Produksi

Sebagai seorang guru, Anda mungkin merasa kesulitan untuk memulai model pendidikan berbasis produksi melalui kursus kerajinan.

Tantangan yang dihadapi adalah penyusunan modul pelajaran yang kurang tepat. Kemudian motivasi belajar siswa menurun karena sistem pembelajaran tidak disesuaikan dengan kreatifitas dan keterampilan siswa.

Namun, Anda bisa mengatasinya dengan menjawab pertanyaan “apa yang harus dicapai?”. Selanjutnya tinggal merencanakan sesi pembelajaran dengan tepat agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

Setelah itu, Anda juga harus meyakinkan siswa bahwa proses dan hasil praktik dapat membantu mereka beradaptasi dengan dunia kerja.

Jika tidak bisa mengatasinya, tentu akan timbul masalah karena sistem pembelajaran yang kurang tepat.

Pada artikel ini, Anda telah mempelajari berbagai karakteristik, fase, dan model pembelajaran Product Based Training.

Saatnya, Anda bisa mulai mengidentifikasi apakah model Product Based Training berhasil atau tidak. Selain itu, Anda juga harus bisa memahami kelebihan dan kekurangan model ini.

www.quipper.com

Bagikan: