Pusat dapodik – Pada era sekarang ini, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas agar siswa memiliki karakter yang kuat dalam kehidupan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran STAD.
STAD adalah singkatan dari Divisi Prestasi Tim Mahasiswa yang berarti divisi prestasi tim mahasiswa. Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya dari Universitas Johns Hopkins.
Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan untuk merangsang keterampilan siswa dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda sehingga mereka bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran.
Prinsip/Komponen Utama Model Pembelajaran STAD
Menurut Slavin (1994:71), model pembelajaran STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu: presentasi kelas, pembangunan tim, kuis, penilaian kemajuan individu dan penghargaan tim.
– Presentasi kelas (Presentasi Kelas)
Pada awalnya materi pelajaran diperkenalkan oleh guru dalam presentasi kelas dalam bentuk pembelajaran langsung atau diskusi kelas yang dipimpin oleh pendidik dan bisa juga dalam bentuk presentasi melalui audio visual.
Presentasi kelas dalam STAD berbeda dengan presentasi kelas pada umumnya. Presentasi kelas di STAD fokus pada unit STAD. Selama presentasi, siswa harus memperhatikan dan berkonsentrasi penuh, karena hal ini akan membantu siswa dalam menjawab kuis dan skor kuis setiap siswa menentukan nilai timnya.
– Membangun Tim
Setiap tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili keragaman prestasi belajar, jenis kelamin, dan suku. Fungsi utama tim adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim dapat belajar dan mempersiapkan kelompok untuk mengerjakan kuis dengan baik.
Setelah guru mempresentasikan materi, setiap tim dapat mengerjakan lembar kerja atau materi lainnya. Dengan demikian, siswa dapat mendiskusikan, membandingkan, dan mengoreksi jawaban.
Keberadaan tim dalam STAD sangat penting, terutama untuk menempatkan anggota tim agar dapat bekerja sama dan saling membantu.
– Ulangan
Setelah guru selesai mempresentasikan, guru dapat mereview pengetahuan siswa melalui kuis dan dapat dilakukan oleh siswa secara individu dan setiap siswa dilarang saling membantu. Pemberian kuis juga berfungsi untuk mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
Kuis dapat diberikan dalam bentuk lembar formulir evaluasi prestasi individu untuk mengetahui penguasaan masing-masing anggota tim terhadap materi yang dibahas.
– Penilaian Kemajuan Individu
Tujuan dari penilaian kemajuan individu adalah agar setiap anggota tim dapat mencapai tujuan pencapaian dengan bekerja keras dan bekerja lebih baik dari yang telah dilakukan sebelumnya.
Setiap siswa dapat memberikan kontribusi maksimal kepada kelompoknya jika mereka bekerja lebih baik. Setiap siswa memberikan skor dasar (skor dasar) diperoleh dari rata-rata pencapaian yang telah dicapai pada kuis yang sama. Kemudian, siswa akan mendapatkan poin (skor) untuk timnya.
– Penghargaan Tim
Sebuah tim dapat menerima sertifikat atau hadiah jika skor rata-rata tim melebihi kriteria tertentu. Nilai kelompok (team) dapat diperoleh dari skor rata-rata anggota tim secara keseluruhan. Tim yang mendapat nilai tertinggi berhak mendapatkan sertifikat atau hadiah dari guru.
Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran STAD
Secara umum, STAD dapat diimplementasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Bentuklah kelompok yang heterogen beranggotakan 4-5 orang (bercampur menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
- Guru menyajikan materi pelajaran
- Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan oleh setiap anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi diharapkan dapat mengajarkan apa yang telah dipahaminya kepada anggota kelompok yang lain sehingga setiap anggota kelompok dapat memahami materi yang dimaksud.
- Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada semua siswa. Saat mengerjakan kuis/soal, siswa harus bekerja sendiri.
- Evaluasi.
[Silahkan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia]