Tumbuhan paku sebagian besar habitatnya di tempat lembab. Pakis juga bisa disebut pakis. Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai tanaman hias.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh dan tidak berbiji, tumbuhan yang satu ini memiliki struktur tubuh yang khas sehingga dapat dibedakan dengan tumbuhan lainnya.
Untuk lebih memahami, pelajari ciri-ciri dan klasifikasinya di sini, yuk!
Ciri-ciri Tumbuhan Pakis
- Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu tumbuhan paku termasuk dalam kormophyta pembentuk spora.
- Pada akar, batang dan daun secara anatomis sudah memiliki ikatan pembuluh yaitu adanya xylem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun untuk proses fotosintesis, dan pembuluh floem yang berfungsi mengedarkan semua hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
- Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada yang di perairan serta ada yang hidupnya melekat.
- Pada usia muda, biasanya daun pakis sudah menggulung dan bersisik.
- Bereproduksi secara aseksual dengan membentuk gemmae dan secara seksual dengan menggabungkan gamet jantan dan betina.
- Dalam daur hidupnya (metagenesis) terdapat fase sporofit yaitu tumbuhan paku itu sendiri
- Pada fase sporofit, metagenesis tumbuhan paku memiliki ciri yang lebih dominan dibandingkan fase gametofit.
- Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya bersifat fotoautotrof.
Jenis Daun pada Pakis
- Berdasarkan ukurannya
- Mikrofil, yaitu mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun. Sehingga memiliki ukuran yang kecil dan jaringan di dalamnya tidak terdiferensiasi dengan jelas.
- Makrofil, yaitu makro yang berarti besar dan folium yang berarti daun. Jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah berdiferensiasi.
- Berdasarkan fungsinya
- Tropofil, merupakan daun yang hanya berguna untuk proses fotosintesis. Daun ini tidak menghasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan paku.
- Sporofil, merupakan salah satu jenis daun pada tumbuhan paku yang selain untuk fotosintesis, juga untuk menghasilkan spora. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, mereka dikenal sebagai pakis homospora, pakis peralihan, dan pakis heterospora.
- Paku homospora, yaitu paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja.
- Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama.
- Paku Heterospora, merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan berbagai jenis dan ukuran, yaitu spora jantan dan betina. Spora jantan berukuran lebih kecil atau normal, sedangkan spora betina berukuran lebih besar.
Klasifikasi dan Peran Pakis
Tumbuhan dalam divisi ini memiliki daun kecil yang tersusun secara spiral. Sporangium terkumpul di strobilus dan muncul di ketiak daun, batangnya berbentuk seperti kawat.
Contoh spesies Lycopodium sp (kuku tanduk rusa) yang digunakan sebagai tanaman hias dan Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai bahan obat.
- Sphenophyta (ekor kuda)
Pakis jenis ini memiliki daun yang kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium tersusun dalam strobilus.
Contoh jenis atau spesies adalah Equisetum melemahkan (pakis ekor kuda), dapat tumbuh di dataran tinggi, batangnya berongga, beruas-ruas, dan tumbuh tegak. Daun-daun kecil (mikrofil) terdapat pada setiap buku, berbentuk lingkaran dan bersisik.
Pterophyta adalah tumbuhan paku yang sering dijumpai di sekitar kita, umumnya disebut tumbuhan paku. Pterophyta memiliki daun besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil.
Contoh spesiesnya adalah Jugaphila glauca (tiang paku), memiliki batang berwarna hitam yang digunakan untuk menanam anggrek, spesies ini banyak ditemukan di daerah pegunungan yang dingin.
Kemudian contoh spesies lainnya adalah Adiantum cuneatum (tertinggi) dan Asplenium nidus (pakis sarang burung) yang ditanam sebagai tanaman hias, serta Marsilea crenata (semanggi) yang habitatnya di rawa-rawa atau tanah yang berair, kemudian dimanfaatkan untuk sayuran.
Klasifikasi tumbuhan paku
Contoh dalam kelas ini adalah Psilotum nudum. Banyak anggota kelas ini telah punah.
Contohnya adalah paku ekor kuda atau bahasa ilmiah Equisetum melemahkan
Contoh spesiesnya adalah Lycopodium atau paku kawat dan Marsilea crenata (semanggi).
Contohnya adalah pakis.
Metagenesis atau Pergantian Generasi pada Pakis
Tumbuhan ini memiliki kotak spora atau sporangium. Sporangium akan menghasilkan spora. Sporangium yang terkumpul disebut sorus yang dilindungi oleh indusium atau selaput pelindung.
Fase pembentukan spora dalam siklus hidup tumbuhan paku dikenal dengan generasi sporofit dan generasi gametofit. Tumbuhan paku mengalami pergantian generasi (metagenesis), yaitu dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
Pada dasarnya sama dilihat dari jenis spora, metagenesis tumbuhan paku, tumbuhan paku heterospora, tumbuhan paku peralihan dan tumbuhan paku homospora.
Jika ada spora yang jatuh pada tempat yang tepat, maka akan berkembang, sehingga terbentuk prothallium yang menghasilkan generasi gamet yang disebut gametofit, yang nantinya akan membentuk antheridia yang menghasilkan spermatozoid dan archegonium yang menghasilkan ovum.
Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, zigot diploid terbentuk, yang menghasilkan pakis. Tumbuhan paku yang sering kita jumpai sehari-hari merupakan generasi sporofit yang mampu membentuk sporangium, kemudian menghasilkan spora sebagai perkembangbiakannya.
Pada fase sporofit metagenesis tumbuhan paku, karakteristiknya mendominasi fase gametofit. Jika kita perhatikan daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora (sporofil), di sana kita juga dapat melihat organ-organ yang khusus membentuk spora.
Spora yang dihasilkan dan dibentuk dalam satu wadah disebut sporangium. Seperti biasa, sporangium pada Pterydophyta akan berkumpul di bagian bawah daun.
Perhatikan bagan yang merupakan siklus atau daur hidup paku homospora.
Manfaat Tanaman Paku Untuk Kehidupan Sehari-hari
- Digunakan sebagai tanaman hias, seperti suplir (Adiantum cuneatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), serta paku simbar menjangan (Platycerium biforme).
- Digunakan sebagai tanaman obat, jenisnya seperti rimpang Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
- Digunakan sebagai bingkai untuk karangan bunga.
- Membuat pupuk hijau.
- Digunakan untuk sayuran, contoh spesiesnya adalah semanggi (Marsilea crenata).
mejakelas.com