PusatDapodik
Home oot Pengertian Jaringan Dewasa : Ciri, Struktur dan Fungsi Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Pengertian Jaringan Dewasa : Ciri, Struktur dan Fungsi Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Jaringan Dewasa

Memahami Jaringan Dewasa – Tumbuhan mempunyai beberapa jaringan penyusunnya, salah satunya adalah jaringan dewasa (jaringan permanen). Apa yang dimaksud dengan jaringan dewasa? Apa fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian jaringan dewasa secara lengkap, ciri-ciri, struktur dan fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan.

Baca juga: Memahami Fotosintesis


Isi

bersembunyi

2
Karakteristik Jaringan Dewasa

3
Struktur dan Fungsi Jaringan Dewasa

3.1
Jaringan Pelindung

3.1.1
Jaringan Epidermal

3.1.2
Jaringan Gabus

3.2
Jaringan Dasar (Parenkim)

3.2.1
Jenis Jaringan Parenkim

3.3
Jaringan Penguatan (Mekanis)

3.3.1
Jaringan Kolenkim

3.3.2
Jaringan Sklerenkim

3.4
Jaringan Operator

Memahami Jaringan Dewasa

Yang dimaksud dengan jaringan dewasa adalah jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang telah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan lain yang lebih kompleks.

Karakteristik Jaringan Dewasa

Ciri-ciri atau ciri-ciri jaringan dewasa antara lain:

  • Tidak ada aktivitas pembelahan sel
  • Ukuran selnya relatif lebih besar dibandingkan sel meristematik
  • Terkadang sel-sel telah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel menebal sesuai fungsinya
  • Sitoplasma kecil dan vakuola besar.

Struktur dan Fungsi Jaringan Dewasa

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi jaringan pelindung adalah untuk melindungi tanaman dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermal

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dan menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Umumnya jaringan epidermis terdiri atas satu lapisan sel yang tersusun padat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian atau jaringan pada tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral (terutama pada daerah akar dan daun), mengeluarkan lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah penguapan (pada batang dan daun). .

Karakteristik atau ciri-ciri jaringan epidermistermasuk:

A. Terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel.
B. Bentuk, ukuran dan susunannya bermacam-macam (umumnya berbentuk persegi panjang)
C. Tidak ada klorofil. Kecuali bagian epidermis tumbuhan paku.
D. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang membatasi udara menebal, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang membatasi jaringan lain tetap tipis.
e. Dapat mengalami modifikasi membentuk turunan jaringan epidermis, antara lain:

Baca juga: Memahami Daun


  • Stomata (mulut daun). Fungsi stomata adalah menyediakan akses oksigen dan karbon dioksida.
  • Trichomata (rambut). Fungsi Trichomata adalah melindungi hampir seluruh permukaan tumbuhan.
  • Tulang belakang (duri). Hal ini terdapat pada beberapa jenis tanaman seperti bunga mawar dan bunga kertas.
  • Velamen atau epidermis ganda. Ini ditemukan pada akar yang menggantung.
  • Sel kipas. Sel kipas ini terdapat pada beberapa jenis tumbuhan dan terletak di permukaan atas daun. Fungsi sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan.
  • Sel kersik, yaitu sel yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresek terdapat pada tanaman tebu.

Jaringan Gabus

Setelah batang membesar, kulit ari terdorong lalu patah dan rusak. Kemudian, lapisan epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu eksodermis, endodermis, dan peridermis. Pada peridermis terdapat phallem, felogen, dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena letaknya hampir di seluruh bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaringan dasar atau jaringan parenkim antara lain:

  • Sel-sel penyusunnya bersifat longgar sehingga mempunyai banyak ruang antar sel. Ruang antar sel ini digunakan untuk pertukaran gas.
  • Dinding selnya tipis dan mempunyai vakuola besar untuk menyimpan cadangan makanan.
  • Sel-selnya berbentuk polihedral atau polihedral.

Jenis Jaringan Parenkim

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

  • Parenkim berasimilasi, yaitu jaringan parenkim yang berfungsi menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh perenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (spons) pada daun.
  • Parenkim pengangkut, yaitu parenkim yang terdapat di sekitar jaringan pengangkut. Sel perenkim pengangkut memanjang ke arah pengangkutan.
  • Parenkim penimbun yaitu jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim yang terakumulasi terdapat pada empulur batang dan akar, umbi, umbi, biji dan akar rimpang.
  • Parenkim air, yaitu jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan air. Umumnya parenkim air ini terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
  • Parenkim udara (aerenkim), yaitu jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan pada tanaman anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.

Baca juga: Pengertian Stomata Daun

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:

  • Parenkim palisade, yaitu parenkim penyusun mesofil daun yang berbentuk silindris atau memanjang, tegak, dan mengandung kloroplas.
  • Parenkim spons, yaitu parenkim penyusun mesofil daun yang sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran tidak beraturan dengan ruang antar sel yang relatif lebih besar.
  • Parenkim terlipat, yaitu parenkim yang dinding selnya terlipat ke dalam dan banyak mengandung kloroplas. Parenkim terlipat terdapat pada mesofil daun pinus dan padi.
  • Parenkim bintang yaitu perenkim yang berbentuk bintang dan ujungnya bersambung, perenkim ini terdapat pada tangkai daun Canna sp.

Jaringan Penguatan (Mekanis)

Penguatan jaringan atau jaringan mekanik pada tumbuhan berfungsi untuk memperkuat tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan tulangan dibedakan menjadi:

Jaringan Kolenkim

Karakteristik atau Ciri-ciri jaringan kolenkim termasuk:

  • Terdiri dari sel-sel hidup. Umumnya terdapat pada epidermis bawah batang, tangkai daun, tangkai bunga, urat daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat pada akar.
  • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektin dan hemiselulosa sebagai penguat organ tanaman muda atau bagian tubuh tanaman yang lunak.
  • Merupakan jaringan penguat utama bagi organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Berdasarkan letak dan bentuk penebalannya, terdapat beberapa jenis jaringan kolenkim, antara lain:

  • Kolenkim sudut, yaitu penebalan dinding pada sudut sel dan memanjang sepanjang sumbu sel. Contoh kolenkim sudut terdapat pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum.
  • Kolenkim pipih (board collenchyma), yaitu penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar dengan permukaan) sehingga bentuknya seperti papan yang berjajar, contoh kolenkim pipih terdapat pada bagian korteks batang Sambucus.
  • Kolenkim berbentuk tabung (lacunar), yaitu penebalan dinding yang menghadap ruang antar sel, contoh kolenkim berbentuk tabung terdapat pada tangkai daun Salvia.

Baca juga: Memahami Kloroplas

Jaringan Sklerenkim

Ciri-ciri atau ciri-ciri jaringan sklerenkim, antara lain:

  • Terdiri dari sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
  • Hanya terdapat pada organ tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lagi.
  • Memiliki dinding sekunder yang tebal dan terdiri dari lignin.

Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim, yaitu benang panjang pada berkas pengangkut. Biasanya, serat sklerenkim merupakan selubung yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem.

Sedangkan sklereid (sel batu) terdapat pada seluruh bagian tumbuhan, terutama pada kulit kayu, pembuluh ayakan, buah dan biji. Sklereid yang ditemukan menyendiri di antara sel-sel lain disebut idioblas. Sel sklereid juga dapat berkumpul menjadi kelompok sel keras di antara sel parenkim di sekitarnya.

Jaringan Operator

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan transportasi dibedakan menjadi:

Xilem

Fungsi xilem atau pembuluh kayu adalah mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Umumnya sel-sel penyusun xilem sudah mati dengan dinding sekunder yang sangat tebal tersusun dari lignin sebagai penguat jaringan. Xilem terdiri dari unsur trakea (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.

Floem

Fungsi floem atau pembuluh ayakan adalah mengangkut dan menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri dari berbagai bentuk sel hidup dan mati antara lain unsur kibral (sel ayakan dan komponen ayakan), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem, dan serabut floem.

Baca juga: Memahami Jaringan Epidermal

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian jaringan dewasa secara lengkap, ciri-ciri, struktur dan fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad