PusatDapodik
Home oot Pengertian Metabolisme : Tujuan, Fungsi, Proses, Jenis, dan Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Pengertian Metabolisme : Tujuan, Fungsi, Proses, Jenis, dan Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Metabolisme

Memahami Metabolisme – Apa yang dimaksud dengan metabolisme? Apa fungsi metabolisme ini? Mengapa semua makhluk hidup mengalami metabolisme? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian metabolisme secara lengkap, tujuan, fungsi, jenis proses dan cara meningkatkan metabolisme tubuh pada makhluk hidup.

Baca juga: Memahami Katabolisme


Isi

bersembunyi

2
Tujuan Metabolisme

3
Fungsi Metabolik

4
Proses Metabolisme

4.2
Metabolisme Lemak

4.3
Metabolisme Protein

5
Jenis Metabolisme

5.2
Anabolisme

6
Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Memahami Metabolisme

Secara etimologis metabolisme berasal dari kata Yunani metabolisme yang berarti perubahan. Pengertian metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi pada organisme, termasuk yang terjadi pada tingkat sel.

Pengertian metabolisme adalah semua reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu organisme sampai pada tingkat terkecil atau sel. Metabolisme merupakan suatu proses pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan tubuh pada makhluk hidup.


Metabolisme juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam tubuh dimana nutrisi diubah menjadi energi. Energi yang dihasilkan dari proses metabolisme tersebut kemudian akan digunakan untuk segala macam aktivitas seperti berpikir, bernapas, dan berbicara. Oleh karena itu, makhluk hidup yang metabolisme tubuhnya buruk akan kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya.

Tujuan Metabolisme

Secara umum tujuan utama metabolisme tubuh antara lain:


  • Konversi makanan kemudian menjadi energi untuk melakukan proses seluler.
  • Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun seperti protein, lipid, asam nukleat dan karbohidrat lainnya.
  • Dapat menghilangkan kotoran atau limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim ini memungkinkan organisme untuk tumbuh dan bereproduksi, mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya.

Fungsi Metabolik

Fungsi metabolisme dalam tubuh antara lain:

  • Mengganti sel atau jaringan yang rusak.
  • Respirasi jaringan dalam tubuh.
  • Pertumbuhan jaringan tubuh.
  • Menyusun unit pembangun sel.
  • Menghasilkan energi dari perubahan zat makanan di dalam tubuh.

Baca juga: Memahami Anabolisme

Proses Metabolisme

Ada 3 (tiga) jenis proses metabolisme pada makhluk hidup, antara lain :

Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat meliputi penguraian (katabolisme), sintesis (anabolisme) dan perubahan bentuk karbohidrat dalam tubuh organisme. Bentuk karbohidrat antara lain glukosa, dimana glukosa merupakan salah satu jenis senyawa gula sederhana.


Pada saat proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung, karbohidrat melakukan proses hidrolisis, yaitu proses penguraian dengan menggunakan bantuan seperti air atau cairan lainnya. Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan pemecahan polisakarida menjadi monosakarida. Saat makanan dikunyah di dalam mulut, makanan tersebut akan bercampur dengan air liur, air liur itu sendiri mengandung enzim ptyalin. Enzim ptyalin akan menghidrolisis pati menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari 3-9 molekul glukosa.

Ketika makanan dikunyah lalu ditelan, makanan tersebut akan masuk ke lambung dan bercampur dengan zat-zat yang dikeluarkan lambung. Selanjutnya makanan akan masuk ke duodenum dan makanan akan bercampur kembali dengan cairan pankreas. Hasil akhir pencernaan berupa fruktosa, glukosa, monosakarida dan manosa yang selanjutnya akan diserap melalui dinding usus dan dibawa ke hati melalui darah.

Baca juga: Sistem Kerja Enzim pada Sistem Metabolisme

Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak merupakan suatu proses dimana asam lemak dicerna kemudian dipecah untuk menghasilkan energi atau disimpan dalam tubuh manusia untuk menjadi cadangan energi. Proses metabolisme lemak terjadi di usus karena usus mengandung enzim lipase.

Saat makanan masuk ke usus, akan terjadi kontraksi yang dapat merangsang pelepasan hormon koleistokinin. Hormon ini dapat menyebabkan kandung empedu berkontraksi sehingga dapat mengeluarkan empedu. Empedu mengandung garam yang berperan penting dalam mengemulsi lemak menjadi butiran-butiran lemak yang lebih kecil.

Hal ini dapat memperlancar proses hidrolisis lemak oleh kecoa yang akan diproduksi oleh pankreas. Penyerapan metabolisme lemak sebagian besar dilakukan di usus halus. Metabolisme lemak juga dapat ditingkatkan di hati, sel otot, atau sel lemak, yang dapat digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai energi cadangan.

Metabolisme Protein

Metabolisme protein adalah proses kimia dan fisik yang mencakup konversi protein menjadi asam amino dan pemecahan asam amino menjadi protein. Asam amino yang telah menyebar melalui darah dan masuk ke jaringan tubuh akan disintesis ulang menjadi protein. Keseimbangan antara katabolisme dan sintesis, protein berfungsi menjaga fungsi sel normal.

Metabolisme asam amino akan melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian terjadi perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Proses pelepasan gugus amino melibatkan deaminasi serta transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenase sebagai katalis, jika transmisinya merupakan proses katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino pada asam amino lainnya.

Asam amino tidak dapat disimpan dalam tubuh manusia. Jika jumlah asam amino berlebih atau sumber energi lain kekurangan, maka tubuh manusia akan memanfaatkan asam amino sebagai sumber energi. Berbeda dengan lemak dan karbohidrat, asam amino memerlukan pelepasan gugus amino yang terjadi pada deaminasi nitrogen α-amino dalam asam amino.

Baca juga: Memahami Sitoplasma

Jenis Metabolisme

Divisi metabolisme Ada 2 (dua) yaitu katabolisme dan anabolisme.

Katabolisme

Pengertian katabolisme adalah proses penguraian atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses penguraian yang dilakukan pada saat katabolisme dibantu oleh enzim-enzim yang ada di dalam tubuh.

Fungsi katabolisme antara lain:

  • Sebagai penyedia bahan baku suatu proses sintesis yang dilakukan oleh molekul lain.
  • Sebagai penyedia energi yang diperlukan saat aktivitas sel berlangsung.

Reaksi yang terjadi pada proses katabolisme merupakan reaksi oksidasi yang menggunakan energi bebas dan tentunya bantuan enzim.

Ada 4 tahapan dalam proses katabolisme, antara lain glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron.

Glikolisis

Tahap glikolisis berlangsung di sitoplasma dengan glukosa sebagai substrat dan akan menghasilkan 2 ATP, 2 asam piruvat, dan 2 NADH. Substrat merupakan suatu molekul yang selanjutnya akan menjadi sasaran kerja enzim. Proses glikolisis dapat diartikan sebagai proses mengubah glukosa menjadi molekul piruvat yang kemudian menghasilkan NADH dan ATP. ATP akan bertindak sebagai penyimpan energi sedangkan NADH adalah bagian dari proses transpor elektron dan akan menghasilkan ATP. Perlu diketahui juga bahwa proses glikolisis membutuhkan dua ATP sebagai sumber energi.

Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif terjadi di mitokondria dengan asam piruvat sebagai substrat dan asetil CO-A yang dihasilkan. Lebih tepatnya, tempat terjadinya proses dekarboksilasi oksidatif adalah membran mitokondria. Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi yang mengubah asam piruvat menjadi senyawa baru yaitu senyawa Asetil CO-A.

Siklus Krebs

Siklus Krebs atau siklus asam sitrat terjadi pada matriks mitokondria dengan substrat NADH2 ditambah ATP. Pada proses ini dihasilkan ATP sebanyak 2,6 NADH dan 2 FADH2 serta dihasilkan 4 CO2. Tahap ini disebut siklus Krebs menurut penemunya, Hans Krebs, dan berguna untuk menghasilkan elektron dalam jumlah besar.

Baca juga: Memahami Mitokondria

Transportasi Elektron

Transpor elektron disebut juga pemanenan energi dari NADH dan FADH2. Ini adalah tahap yang menghasilkan ATP paling banyak dan disebut laju pernapasan. Transpor elektron disebut juga dengan transfer elektron yang pada akhirnya akan membentuk senyawa air yaitu H2O.

Anabolisme

Pengertian anabolisme adalah suatu proses pembentukan atau penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks atau makromolekul.

Proses anabolisme memerlukan energi berupa energi kimia dan energi cahaya. Energi ini akan dibutuhkan untuk mengikat berbagai senyawa sederhana hingga membentuk senyawa kompleks.

Ada 3 (tiga) tahapan anabolisme diantaranya:

A. Produksi monosakarida, asam amino dan nukleotida

Monosakarida berasal dari bahasa Yunani yang berarti gula, sehingga diartikan sebagai senyawa karbohidrat paling sederhana. Contoh monosakarida adalah glukosa yang mempunyai rasa manis, sedangkan asam amino merupakan monomer protein. Pengertian nukleotida adalah molekul yang terdiri dari gugus gula dan basa penyusunnya yaitu purin dan pirimidin.

B. ATP digunakan sebagai energi dalam mengubah asam amino, monosakarida dan nukleotida menjadi bentuk reaktif

C. Asam amino reaktif, monosakarida dan nukleotida diubah menjadi molekul kompleks

Molekul kompleks asam amino adalah protein, monosakarida adalah polisakarida, dan nukleotida adalah asam nukleat dan lipid.

Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, antara lain:

  • Berolahraga.
  • Minum secukupnya.
  • Makan.
  • Mengurangi Konsumsi Minuman Berkarbonasi.
  • Mengonsumsi Teh Hijau.

Baca juga: Memahami Siklus Krebs

Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian metabolisme, tujuan, fungsi, jenis proses dan cara meningkatkan metabolisme tubuh pada makhluk hidup. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad