- Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (Pembelajaran kooperatif)
- Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
- Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
- Metode Pembelajaran Kooperatif
- Jenis Pembelajaran Kooperatif
- Keuntungan Pembelajaran Kooperatif
- Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
- Contoh Pembelajaran Kooperatif
Pusat dapodik – Kelas merupakan ruang belajar bagi siswa dengan berbagai latar belakang, baik sosial, kemampuan, keterampilan, dan lain-lain. Sebagai seorang pendidik, Anda harus mampu mengatasi keragaman ini. Terutama ketika berhadapan dengan siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Metode pembelajaran berbasis kolaborasi bisa menjadi solusi yang bisa Anda terapkan agar semua siswa terlibat. Nah, metode pembelajaran tersebut dinamakan metode pembelajaran kooperatif. Ingin tahu lebih banyak? Lihat ini!
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (Pembelajaran kooperatif)
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan seluruh siswa melalui kegiatan diskusi kelompok kecil. Kelompok kecil tersebut terdiri dari beberapa siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Dengan demikian akan terjalin kerja dan sikap gotong royong dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Oleh karena itu, pembelajaran ini biasa disebut dengan pembelajaran gotong royong.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
Para ahli memiliki pengertian yang berbeda, namun memiliki inti yang sama yaitu metode pembelajaran dalam kelompok kecil. Lantas, apa pengertian pembelajaran kooperatif menurut para ahli?
1. Usman
Pembelajaran kooperatif adalah belajar kelompok atau bekerja sama.
2. Berton
Cara individu mengadakan hubungan dan bekerja sama dengan individu lain untuk mencapai tujuan bersama.
3.David dan Rager Johnson
Strategi pembelajaran berupa kelompok kecil dimana setiap siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dengan menggunakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman materi.
3.Nurhadi
Metode pembelajaran yang menitikberatkan pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Slavia
Berbagai model pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang terdiri dari tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang suku yang berbeda.
Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan dari model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
- Membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih kuat dan peduli.
- Menciptakan keaktifan dan keterlibatan seluruh siswa dalam pembelajaran.
- Meningkatkan nilai akademik pembelajaran melalui kerjasama dalam kelompok.
- Mengembangkan kepekaan sosial siswa.
- Melatih siswa agar bijak dalam menerima perbedaan siswa lain.
Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui beberapa metode sebagai berikut.
1. Metode STAD (divisi prestasi siswa)
Metode yang dikembangkan oleh Robert Slavin ini dapat digunakan oleh guru dalam memberikan tugas mingguan kepada siswanya. Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode STAD adalah sebagai berikut.
- Guru membagi siswa dengan berbagai kemampuan menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang. Artinya, siswa dalam satu kelompok harus berbeda-beda tingkat kemampuannya.
- Setiap siswa dalam kelompok harus memahami dan mempelajari materi dengan saling membantu.
- Setiap siswa harus mengevaluasi teman-temannya.
- Guru memberikan penilaian berdasarkan tingkat pemahaman masing-masing siswa terhadap materi yang ditugaskan.
2. Metode gergaji ukir
Sebenarnya penerapan metode ini hampir sama dengan metode STAD. Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw adalah sebagai berikut.
- Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa.
- Setiap kelompok kecil diberikan tugas berupa analisis materi pada bagian tertentu.
- Hasil analisis kelompok kecil dibahas lebih lanjut dalam kelompok besar dengan cakupan materi yang berbeda.
- Di akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil diskusi.
3. Metode G (investigasi kelompok)
Dalam metode ini, siswa dilibatkan dalam menentukan rencana masalah yang akan dipelajari.
4. Metode Gambar dan Gambar
Metode ini menekankan penggunaan gambar agar siswa lebih tertarik dengan materi yang sedang dibahas. Lebih optimal lagi jika metode ini digunakan untuk mata pelajaran IPA.
Langkah penerapan metode pembelajaran TPS adalah guru memberikan soal kepada masing-masing kelompok. Kemudian anggota kelompok diminta untuk mendiskusikannya. Pada akhirnya, setiap kelompok belajar mengumpulkan hasil diskusinya dengan guru untuk dinilai.
Jenis Pembelajaran Kooperatif
Jenis pembelajaran kooperatif yang umum dikenal adalah mencari pasangan (membuat pertandingan), tukar pasangan, think-pair-share, tukar sapa dan pertanyaan, nomor kepala, dua tinggal dua tamu (dua tinggal dua tersesat), keliling kelompok, kancing jingle, keliling kelas, tari bambu (tarian bambu), dan bercerita berpasangan.
Anda dapat memilih jenis pembelajaran di atas sesuai dengan karakteristik siswa di kelas tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Keuntungan Pembelajaran Kooperatif
Keunggulan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
- Siswa bebas berinteraksi dengan siswa lain yang beragam.
- Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap teman sebaya.
- Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
- Melatih siswa dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
- Memperkuat ikatan persahabatan dan persaudaraan.
- Meningkatkan hasil belajar akademik karena setiap siswa selalu terlibat dalam upaya pemecahan masalah.
Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Jika ada kelebihan, tentu ada juga kekurangannya. Hal ini juga berlaku untuk semua model pembelajaran. Kelemahan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
- Jika anggota dalam kelompok tidak solid, maka siswa yang tidak bertanggung jawab atas tugasnya hanya akan mengikuti kelompoknya.
- Peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi berpotensi mengabaikan rekannya yang dianggap di bawahnya.
- Jika tidak diarahkan dengan baik, siswa dapat mengalami kesulitan dalam memahami materi secara komprehensif.
Contoh Pembelajaran Kooperatif
Contoh pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Fisika untuk materi “Energi dan Jenisnya” adalah sebagai berikut.
Metode yang digunakan adalah metode Jigsaw.
- Guru membuat lima kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
- Guru memberikan awalan berupa ulasan materi yang akan dibahas yaitu tentang energi dan macam-macamnya. Ada enam sub materi yang akan dibahas yaitu energi kinetik, energi potensial, hukum kekekalan energi, energi mekanik, dan perubahan energi.
- Setiap kelompok diberikan sub materi untuk didiskusikan dengan anggotanya.
- Setelah selesai berdiskusi, masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di kelas. Sementara itu, kelompok lain juga diberi kesempatan untuk bertanya.
- Guru memberikan penilaian.
Berdasarkan pembahasan di atas, apakah Anda lebih percaya diri menerapkan model pembelajaran ini di kelas?
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Jika ingin mendapatkan informasi lain seputar dunia pendidikan, pantau terus ya Blog Quiper, Ya. Salam Quippers!