Fungsi Trakea – Apa yang dimaksud dengan trakea? Apa itu trakea dan fungsinya? Hewan apa yang bernapas dengan trakea? Bagaimana struktur trakea? Apa fungsi trakea? Bagaimana proses pernafasan terjadi pada trakea?

Baca Juga: Fungsi Diafragma

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi tentang trakea atau batang tenggorok mulai dari pengertian trakea secara lengkap, fungsi trakea dan struktur trakea pada sistem pernafasan.

Isibersembunyi

1
Memahami Trakea
2
Fungsi trakea (batang tenggorokan).

2.1
Berperan dalam Sistem Pernafasan
2.2
Berperan dalam proses pencernaan
2.3
Melindungi Saluran Pernafasan
3
Struktur Trakea (Pipa Tenggorokan)

3.1
Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)
3.2
Lapisan Tengah (Jaringan Tulang Rawan dan Jaringan Otot)
3.3
Lapisan Luar Adventitia (Jaringan Ikat)

Memahami Trakea

Trakea atau tenggorokan merupakan bagian dari sistem pernapasan, berbentuk seperti tabung dengan diameter sekitar 20-25 mm dan panjang berkisar 10-16 cm.

Bentuk trakea adalah tabung memanjang yang tersusun dari 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat namun fleksibel. Letak trakea adalah setelah laring dan sebelum bronkus serta dekat dengan kerongkongan.

Fungsi trakea adalah menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan alveoli serta menyaring debu dan kotoran yang ada di udara.

Fungsi trakea (batang tenggorokan).

Berikut fungsi batang tenggorokan (trakea), antara lain:

Berperan dalam Sistem Pernapasan

Trakea merupakan saluran pernapasan yang terletak setelah laring. Udara yang melewati trakea akan menuju ke bronkus, lalu ke alveoli dan kemudian ke paru-paru. Debu atau kotoran yang terkandung di udara akan disaring oleh trakea. Selain itu, trakea juga mempunyai mukus (lendir) pada mukosanya sehingga berperan dalam menjaga kelembaban udara dan mengatur suhu udara.

Berperan dalam proses pencernaan

Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan yaitu esofagus. Jadi, trakea juga secara tidak langsung mempengaruhi proses pencernaan manusia. Jika terjadi penyumbatan pada trakea juga dapat menimbulkan masalah pada kerongkongan. Misalnya ketika saluran napas tersumbat, maka akan tersedak dan refleks batuk sehingga trakea dan esofagus bersih dari benda asing yang menghalanginya.

Melindungi Saluran Pernafasan

Ketika benda asing masuk ke saluran pernapasan dan mencapai trakea, maka benda asing tersebut akan terperangkap dan menempel pada lendir trakea yang lengket. Selanjutnya benda asing tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh berupa dahak atau cairan kental.

Baca juga: Mekanisme Pernapasan pada Manusia

Struktur Trakea (Pipa Tenggorokan)

Trakea berbentuk tabung yang dibentuk dari 16-20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C. Cincin tersebut tidak melingkar karena kedua ujungnya tidak menyatu akibat menempelnya esofagus pada dinding trakea. Selain itu juga berfungsi untuk menjaga trakea tetap terbuka dan diameternya dapat diubah sedikit bila diperlukan agar udara masuk dan keluar dengan lancar. Cincin tulang rawan diikat oleh jaringan fribros. Sifat trakea adalah kuat namun elastis. Trakea tersusun atas epitel bersilia yang mempunyai sel goblet, sel ini menghasilkan mukus (cairan/lendir kental) yang melindungi dinding trakea. Ketika hampir mencapai paru-paru, struktur trakea membentuk dua cabang yaitu kiri dan kanan yang akan menghubungkan langsung dengan bronkus, alveoli, dan paru-paru.

Dinding trakea tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan dalam (jaringan mukosa); lapisan tengah (jaringan otot dan tulang rawan); dan lapisan terluar (jaringan ikat).

Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)

Lapisan mukosa trakea terdiri dari sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet. Lapisan ini berfungsi menghasilkan mukus (lendir/cairan kental) yang melindungi dinding trakea dan juga melindungi saluran pernapasan dari benda asing.

Lapisan Tengah (Jaringan Tulang Rawan dan Jaringan Otot)

Lapisan tulang rawan merupakan lapisan tempat letak tulang rawan yang berbentuk seperti huruf C. Bagian terbuka dari tulang rawan ini terletak pada bagian posterior yaitu tempat bertemunya trakea dengan esofagus. Di sekitar cincin tulang rawan terdapat jaringan otot berupa otot polos yang berfungsi untuk gerakan pernapasan, mengendalikan refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan tengah juga terdapat struktur yang menghubungkan cincin tulang rawan trakea dan menjaga kedua ujung cincin dalam kondisi optimal.

Lapisan Luar Adventitia (Jaringan Ikat)

Lapisan Adventitia (jaringan ikat) merupakan lapisan terluar yang tersusun dari jaringan ikat, dimana pada lapisan ini juga terdapat pembuluh darah, saraf dan jaringan lemak.

Namun ada pula yang menyatakan bahwa dinding trakea terdiri dari 4 lapisan, yaitu lapisan submukosa yang terletak setelah lapisan mukosa. Lapisan submukosa terdiri dari jaringan ikat yang tampak terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Pada lapisan ini banyak ditemukan pembuluh darah dan saraf. Lapisan submukosa ini memungkinkan pergerakan mukosa trakea.

Baca Juga: Sistem Pernafasan Manusia

Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian trakea, fungsi trakea dan struktur trakea pada sistem pernafasan. semoga bermanfaat

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *