Komik Sebagai Media Pembelajaran – Pada umumnya komik diasosiasikan dengan sebuah gambar yang didesain semenarik mungkin untuk memberikan hiburan kepada pembacanya. Di era sekarang ini, komik selain sebagai hiburan juga dapat digunakan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar.
Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar siswa?
- Tidak suka pelajarannya
Ada siswa yang menyukai mata pelajaran bahasa Inggris, ada juga yang tidak menyukainya dan begitu juga dengan mata pelajaran lainnya. Siswa tidak menyukai pelajaran karena siswa menganggap materi pelajaran terlalu sulit dan membosankan atau siswa tidak menyukai cara guru mengajar.
Dalam hal ini, guru harus mencari tahu alasan mengapa siswa tidak menyukai mata pelajaran yang dapat berdampak pada prestasi siswa.
- Terlalu banyak beban kerja
Agar siswa dapat memahami materi pelajaran, guru tidak harus memberikan tugas yang terlalu banyak kepada siswa karena dapat membebani siswa dan membuat siswa menjadi stres dan malas untuk belajar.
Agar siswa memahami materi pelajaran, guru dapat mengamati kebutuhan belajar siswa dan guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat kepada siswa sehingga pelajaran menjadi menyenangkan dan menyenangkan dan dengan metode pembelajaran yang tepat diharapkan siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan mudah.
- Suasana hati
Suasana hati sangat berpengaruh dalam proses belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, diperlukan suatu media untuk meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Media komik diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Menurut Sudjana & Rivai (2010), komik memiliki beberapa ciri antara lain:
a) Komik terdiri dari berbagai cerita berseri;
b) Menghibur;
c) Cerita dalam komik ringkas dan menarik sehingga mudah dipahami;
d) Komik fokus pada lingkungan sekitar;
e) Pembaca dapat dengan mudah mengidentifikasi diri melalui perasaan dan tindakan tokoh utama karena komik berbicara tentang diri pribadi;
f) Jika ada komik yang memiliki ciri lain, dimaksudkan agar kekuatan komik tersebut dapat terinternalisasi;
g) Komik biasanya memuat aksi;
h) Komik membuat karakter lebih hidup karena disertai dengan pewarnaan bebas.
Berdasarkan fungsinya, Daryanto (2010:27) membedakan komik menjadi dua jenis, yaitu komik komersial dan komik pendidikan. Komik edukatif cenderung menyajikan konten yang mengandung unsur informatif.
Alasan komik dapat dijadikan media pembelajaran bagi siswa karena komik memiliki daya tarik tersendiri bagi anak sekolah dimana komik menggabungkan informasi berupa teks dan visual yang menarik.
Selain itu, anak-anak juga cenderung menyukai komik daripada teks tradisional karena dalam komik terdapat gambar, visual, dan kata-kata sehingga lebih menarik bagi pembaca.
Penggunaan komik sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah pribadi karena dalam komik siswa dapat mengidentifikasi tokoh sehingga siswa dapat mengidentifikasi masalah pribadi atau sosial tokoh yang bersangkutan.
Dalam menggunakan komik sebagai media pembelajaran, komik harus dikembangkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa dan penyampaian pesan pendidikan melalui media komik juga diharapkan mampu menarik minat siswa untuk belajar.
Pemilihan komik sebagai media pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa, keterampilan berpikir kritis, keterampilan menulis naskah, melukis, menggambar dan membantu meningkatkan minat belajar siswa sehingga semua hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan prestasi siswa.
[Silakan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia]
Pengarang : Siti Mahsunah