– Ulasan berikut akan menjelaskan secara lengkap terkait Tugas di Forum Komunikasi Modul 1.4 tentang Budaya Positif. Dalam Forum Komunikasi ini CGP akan tugaskan untuk saling memberi pertanyaan dan memberikan respon terhadap pertanyaan CGP yng lain.

Dibawah ini adalah contoh pertanyaan bagi CGP lengkap dengan jawabannya satu persatu. Adapun, soal dan jawaban yang akan dijelaskan dibawah ini bisa dijadikan sebagai referensi.

Forum Komunikasi Modul 1.4

Forum Komunikasi Modul 1 4 Guru Penggerak (Budaya Positif) (2)

Bagaimana mendisiplinkan siswa tanpa memberi sebuah hukuman?

Jawaban: Sebagai guru, jadikan diri kita sebagai contoh, menjadi tuntunan , jadikan diri kita menjadi individu yang disiplin supaya dapat diikuti oleh murid. Meskipun pada kenyataannya mendisiplinkan murid tidak semudah yang dibayangkan, namun semua hal butuh proses dan perjuangan. Kata ‘hukuman‘ disini perlu di garis bawahi, bukan dalam artian kata sebenarnya untuk menyakiti diri siswa tersebut, melainkan justru bagaimana hukuman tersebut bisa menuntun mereka agar lebih baik dan menjadi murid yang taat aturan, menjadi anak yang mempunyai rasa disiplin yang tinggi.

Maka sebagai guru, cobalah untuk hilangkan hukuman dengan komitmen bersama, buatlah kesepakatan kelas yang justru dibuat oleh murid itu sendiri, kesepakatan tersebut nantinya sebagai hasil diskusi mereka. Jadi diri mereka sendiri yang membuat aturan dan mereka juga  yang akan memutuskan apa yang mereka dapatkan jika mereka mentaati dan melanggar.

Bagaimana cara untuk menularkan budaya positif kepada guru lain dalam membangun budaya positif di lingkungan sekolah?

Jawaban: Mulai dari kita, bagaimana cara kita bersikap, berbudi pekerti dengan nilai yang berbudaya positif untuk bisa memberi contoh dan tuntunan, perlihatkan kenyamanan , keuntungan yang kita dapatkan dari budaya positif yang telah kita lakukan, yang kita miliki, yang telah kita terapkan sehingga akan menarik rekan sejawat untuk mencontoh dan ikut serta membangun budaya positif dalam kelas dan lingkungan sekolah. Coba rangkul mereka dengan ajakan yang santun , jadikan diri kita menjadi pribadi yang menyenangkan untuk diajak kerjasama supaya kolaborasi terjadi dengan berkesinambungan.

Baca Juga :  Kriteria Kenaikan Kelas SD, SMP, SMA, dan SMK yang Wajib Dipahami Guru

Mengapa budaya positif dikatakan sangat penting untuk diterapkan di lingkungan sekolah? Lalu, jika ada anak bersalah dalam melakukan tindakan kesalahan apakah dengan diberikannya budaya positif bisa memberikan efek jera? 

Jawaban: Budaya positif memang sangat penting diterapkan di lingkungan sekolah, bukan saja sangat penting melainkan dalam menerapkan budaya positif di sekolah merupakan suatu keharusan. Misalnya seperti lahan / sebagai media pembuktian sampai mana tahapan kualitas sekolah kita, bisa dilihat seberapa konsisten siswa sekolah dalam melaksanakan, menerapkan budaya positif dalam kesehariannya di dalam kelas dan di sekolah. Sementara itu merupakan budaya positif yang dinilai sangat penting karena menjadi alat evaluasi diri, refleksi dan alat untuk menstimulan , membentuk karakter murid yang berdimensi terhadap profil pelajar Pancasila.

Dengan memberikan budaya positif kepada anak didik yang melakukan kesalahan maka akan ada perubahan positif , berubah ke arah yang lebih baik. Perlu diingat, untuk bisa sampai ke titik jera memang tidak semudah itu. Namun, semua berproses  dan proses tersebut harus di lalui dengan pertahapannya sampai kita sampai ke titik tujuan yang diinginkan. Sampai pada akhirnya siswa tersebut sampai ke titik jera. Titik jera karena kesadaran yang tidak ingin mengulangi kesalahan dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik.

Disiplin Positif

Forum Komunikasi Modul 1 4 Guru Penggerak (Budaya Positif) (1)

Disiplin positif merupakan model disiplin yang ditujukan pada perilaku positif murid supaya menjadi pribadi yang penuh hormat dan bertanggung (Nelsen, Lott & Glenn, 2000). Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan emosional dan keterampilan kehidupan yang penting dengan penuh hormat  dan membesarkan hati. Tidak hanya untuk murid tetapi juga untuk orang dewasa (termasuk orangtua, guru, staf administrasi dan lain sebagainya). Kebalikan dari disiplin positif yaitu disiplin negatif yang mengacu pada hukuman. Disiplin negatif cenderung dapat menghambat perkembangan sosial, emosional dan keterampilan hidup murid. Dengan adanya disiplin positif, guru diharapkan bisa mewujudkan budaya positif baik di dalam kelas maupun di sekolah.

Baca Juga :  Pengertian, Tujuan, dan Cara Akses Platform Merdeka Mengajar

Kriteria Utama Disiplin Positif

Untuk melaksanakan pendekatan disiplin positif, Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak harus menjadikan kriteria disiplin positif yang dikembangkan oleh Nelsen (2021) ini sebagai panduan untuk membangun hubungan dengan murid.

  1. Bersikap baik dan tegas di saat yang bersamaan (menunjukkan sikap hormat).
  2. Membantu murid dengan merasa dihargai dan mempunyai keterikatan antara dirinya dengan guru serta teman di kelasnya, sehingga ia merasa menjadi bagian dari kelas.
  3. Mempunyai komitmen untuk mempertimbangkan efektivitas dan dampak jangka panjang bagi proses belajar murid atas tindakan yang diambil (contohnya: pemberian hukuman yang bersifat dapat menyelesaikan masalah dalam jangka pendek, namun berpotensi memberikan dampak negatif dalam proses belajar kepada anak yang bersifat jangka panjang). Dengan demikian, pendidik hanya berfokus pada perubahan dan peningkatan perilaku yang menetap, bukan hanya terhadap perilaku yang berhasil ditampakkan pada saat itu.
  4. Menerapkan disiplin positif artinya membekali murid dengan keterampilan sosial serta mendukung pertumbuhan karakter yang baik.

Kesimpulan

Itulah di atas pembahasan lengkap terkait forum komunikasi modul 1.4 Budaya Positif. Semoga informasi yang disajikan di atas bisa bermanfaat bagi Anda.

Bagikan: