Pernahkah Anda menemukan teks yang berisi informasi atau penjelasan tentang suatu topik atau masalah dan biasanya disertai dengan data yang dapat mendukung setiap pernyataan? Bentuknya menyangkal atau mendukung suatu topik. Dalam bahasa Indonesia, jenis teks ini termasuk ke dalam jenis teks ekspositori.
Teks eksposisi akan dengan mudah ditemukan di surat kabar, majalah atau artikel. Nah, bagi anda yang mungkin belum mengetahui apa itu teks ekspositori, mulai dari makna, tujuan, struktur dan penjelasannya mari kita pelajari bersama.
Pengertian Teks Eksposisi
Pengertian teks ekspositori adalah suatu bentuk tulisan yang menjelaskan atau menggambarkan suatu gagasan, pokok pikiran, pendapat, informasi, atau pengetahuan pembaca tanpa bermaksud untuk mempengaruhi. Bisa dibilang tujuan dari teks ini adalah cara penulis menyampaikan apa yang ingin disampaikannya dari sudut pandang tertentu.
Teks ekspositori juga dapat berbentuk retorika yang digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan menjawab berbagai pertanyaan. Teks dalam buku teks atau ensiklopedia termasuk dalam jenis teks ini. Selain itu, beberapa contoh dari jenis teks ini adalah berita, esai, prosedur, dan laporan.
Teks ini merupakan salah satu bentuk esai yang bersifat nonfiksi, karena setiap paragraf yang terdapat dalam teks ini akan memuat fakta dan data yang akurat dan benar-benar dapat diverifikasi.
Baca juga: Bagaimana Menyimpulkan Teks Eksposisi
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Terdapat fitur yang dapat Anda gunakan untuk membedakan teks ekspositori dengan teks lainnya. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
- Mengandung informasi dan pengetahuan
Teks ekspositori bukanlah teks fiktif, oleh karena itu teks ini pada umumnya akan berisi informasi atau pengetahuan. Informasi yang didapat dari teks dapat menambah wawasan kita (sebagai pembaca) dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Tulisan lugas, padat, padat, dan jelas
Karena ini termasuk teks nonfiksi dan isinya berupa informasi atau pengetahuan, maka penulisan teks harus lugas, singkat, padat, dan jelas. Dengan format penulisan yang demikian, pembaca akan dengan mudah menerima informasi atau pengetahuan yang terkandung dalam teks eksposisi.
- Bahasa standar
Karena teks ini mengandung informasi atau pengetahuan maka penulisannya menggunakan bahasa yang baku. Dalam hal ini bahasa menurut KBBI atau PUEBI, dan seterusnya.
- Objektif dan tidak memihak
Teks eksposisi harus objektif dan tidak memihak satu pihak atau hanya beberapa kepentingan. Jadi, ketika Anda ingin menulis teks ekspositori, Anda harus yakin bahwa setiap tulisan didasarkan pada fakta.
Jika kita bedakan, kita dapat membagi struktur teks ekspositori menjadi tiga, yaitu:
- Tesis atau pernyataan
- Rangkaian argumen
- Penegasan kembali pendapat
1. Tesis
Pernyataan pendapat atau tesis adalah bagian yang berfungsi untuk memperkenalkan masalah, masalah, gagasan utama, atau pandangan penulis secara umum yang kemudian akan dibahas dalam teks. Sebelumnya, penulis harus menentukan tujuan teks ekspositori.
2. String Argumen
Setelah tesis, teks akan dilanjutkan dengan rangkaian argumentasi, yaitu fakta-fakta yang menguatkan argumentasi tersebut. Pada bagian inilah peran data sebagai penguat argumentasi menjadi penting. Setiap argumen harus dapat dibuktikan.
3. Penegasan kembali
Terakhir, teks ditutup dengan penegasan kembali berupa kesimpulan dan saran dari pembahasan secara keseluruhan.
Aturan Bahasa
Teks eksposisi memiliki ciri kebahasaan tersendiri. Umumnya menggunakan kata yang mudah dan makna denotasi. Artinya, teks ini tidak menggunakan kata kiasan yang menambah makna pada makna dasarnya.
Baca Juga : Mengenal Unsur-Unsur Teks Ekspositori
Selain itu, teks ini juga menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang terkait dengan topik utama teks. Membentuk konjungsi kausalitas seperti sebab akibat juga sering digunakan, misalnya kata ‘jika’, ‘maka’, ‘sebab’, ‘disebabkan’, dan ‘demikian’. Teks ini juga menggunakan banyak konjungsi temporal atau perbandingan.
Kata kerja mental seperti memperhatikan, mengamati, dan menyimpulkan banyak ditemukan dalam teks ini. Ada juga kegunaannya kata kerja referensi dan kata-kata persuasif di dalamnya.
Kata afiksasi dan kalimat aktif transitif juga merupakan aturan linguistik yang sering ditemukan dalam teks jenis ini. Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan atau imbuhan pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Beberapa contoh afiks adalah sebagai berikut.
- Awalan: ber-, men-, di-, per-, pe-, ke-, ter-, dan se-
- Infiks: -er-, -el-, dan -em-
- Akhiran: -kan, -i, -an, -nya, -man, -wan, -wati, -nda, dan -kamu
- Konfiks: per-an, ke-an, dan ber-an.
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang membutuhkan objek. Ciri-cirinya adalah memiliki objek dan dapat diubah menjadi kalimat pasif. Umumnya kalimat-kalimat ini menggunakan kata imbuhan me- dan per-.
Baca Juga : Belajar Menulis Teks Ekspositori, Apa Saja Tahapannya
Fakta juga merupakan bagian penting dari teks eksposisi. Agar tidak menyimpang dari tujuan utamanya yaitu memberikan pengetahuan, maka setiap fakta dan data yang disajikan harus benar dan dapat dibuktikan sekaligus memperkuat argumentasi.
Akan tetapi, teks ekspositori juga bertujuan untuk menyampaikan pendapat penulis, jadi tidak ada larangan jika di dalamnya ada pendapat, asalkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Berbeda dengan fakta, opini tidak perlu dibuktikan kebenarannya dan menyatakan hubungan sebab akibat. Opini juga mengandung subjektivitas pribadi. Tidak semua orang harus setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh penulis.
Tujuan Teks Eksposisi
Merujuk pada maknanya, tujuan teks eksposisi adalah menyampaikan informasi kepada pembaca dari sudut pandang tertentu. Dengan demikian pembaca akan mudah memahami makna dan pengetahuan yang terkandung dalam teks tersebut.
Jenis Teks Ekspositori
- Definisi Teks Eksposisi
Ini adalah teks ekspositori yang bertujuan untuk mengungkapkan makna atau definisi suatu topik.
- Teks Eksposisi Proses
Ini sebenarnya adalah teks yang berisi beberapa tahapan atau cara untuk menghasilkan sesuatu dari awal sampai akhir.
- Ilustrasi Teks Eksposisi
Ini adalah teks ekspositori yang bertujuan untuk memberikan deskripsi sederhana tentang satu topik ke topik lainnya. Teks jenis ini biasanya menjelaskan persamaan atau kemiripan sifat dari topik yang dibahas.
- Teks Eksposisi Laporan
Ini adalah teks ekspositori yang bertujuan menyajikan laporan tentang peristiwa atau objek tertentu.
- Teks Eksposisi Komparatif
Ini adalah teks yang berisi pokok pikiran dan gagasan untuk dibandingkan antara satu hal dengan hal lainnya.
- Teks Eksposisi Oposisi
Ini juga bisa dipahami sebagai sebuah teks yang memuat beberapa hal yang saling bertentangan, dari satu hal ke hal lainnya.
- Teks Eksposisi Berita
Ini adalah teks ekspositori yang memberikan informasi tentang suatu peristiwa. Bisa juga diartikan bahwa ini adalah teks yang berisi berita tentang peristiwa tertentu.
- Teks Eksposisi Analitis
Ini adalah teks ekspositori yang menampilkan masalah gagasan utama. Jenis ini agak berbeda. Karena berisi pengembangan lebih lanjut dari permasalahan yang ada.
Cara Membuat Teks Eksposisi
Bagi anda yang ingin membuat teks ekspositori, berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan:
1. Tentukan Tema
Anda perlu menentukan tema ketika ingin membuat teks eksposisi. Dengan adanya teman, arah penulisan akan menjadi lebih jelas. Dengan begitu pesan dari teks tersebut akan terbaca dan disimak dengan baik oleh pembaca.
2. Kumpulkan Sumber Untuk Bahan Menulis
Langkah selanjutnya setelah menentukan tema adalah mengumpulkan sumber bahan tulisan. Ini bisa berasal dari buku atau artikel yang bisa ditemukan di internet. Bisa juga berdasarkan data terbaru pada suatu event.
3. Buat Outline Tulisan
Garis besar tulisan merupakan langkah selanjutnya setelah menentukan tema dan mengumpulkan sumber. Dengan kerangka penulisan, Anda akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu ditulis dalam sebuah teks eksposisi.
4. Kembangkan Garis Besar Tulisan
Setelah semua tahapan selesai, maka outline tulisan yang telah dibuat kemudian dikembangkan agar tulisan tersebut memiliki banyak informasi. Selain itu, dengan adanya perkembangan ini, teks juga menjadi lebih terstruktur, sehingga pembaca tidak bingung.
Pola Pengembangan dalam Teks Eksposisi
Pola pengembangan teks eksposisi pada umumnya akan berbentuk sebab akibat, dimana setiap kalimat dan paragraf akan saling mendukung dan berhubungan. Selain pola yang satu ini, teks jenis ini juga dapat dikembangkan dengan 4 bentuk pola lainnya, yaitu:
1. Umum-khusus
Atau disebut juga dengan paragraf deduktif. Dalam pola ini, gagasan utama diletakkan di awal teks, dan diikuti dengan kalimat pendukung.
2. Khusus-umum
Juga dikenal sebagai paragraf induktif. Ide pokok diletakkan di akhir teks dan didahului dengan kalimat penjelas yang khusus atau khusus.
3. Ilustrasi
Sebuah teks berbentuk eksposisi memiliki contoh atau ilustrasi yang digunakan untuk meyakinkan pembaca tentang gagasan yang disajikan dalam teks.
4. Perbandingan
Dalam pola ini, teks eksposisi memberikan perbandingan suatu gagasan untuk memperkuat gagasan tersebut.
Contoh teks eksposisi singkat
Berikut ini adalah contoh teks eksposisi
Lingkungan yang bersih dapat meningkatkan kualitas hidup
Kualitas hidup yang baik dapat ditentukan dari bagaimana kita menjaga lingkungan. Semakin bersih, semakin baik kualitas hidup kita. Menjaga lingkungan bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti munculnya wabah penyakit yang membahayakan kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa lingkungan yang bersih dapat membantu mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup kita.
Gotong royong dalam membersihkan dan menjaga lingkungan secara rutin dapat menjadi salah satu alternatif dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. Dalam satu RT yang terdiri dari beberapa kepala keluarga dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah hari yang tersedia dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Baca Juga: Memahami Bentuk dan Struktur Teks Ekspositori
Selain itu, hari Minggu dapat dijadikan sebagai jadwal kegiatan rutin pengabdian masyarakat bagi seluruh masyarakat desa yang dimulai pada pagi hari. Banyak manfaat yang bisa dirasakan dalam kegiatan tersebut, selain kebersihan dan kesehatan, hubungan solidaritas antar warga akan semakin kuat
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dan merupakan faktor penting bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Kebersihan lingkungan masyarakat akan menjamin kesehatan dan kenyamanan dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup.