Mulai tahun ajaran 2021-2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan Kurikulum Paradigma Baru sebagai penyempurnaan dari KTSP 2013. Kurikulum Paradigma Baru mengutamakan tiga komponen baru, antara lain:
Kurikulum Paradigma Baru akan diterapkan secara terbatas dan bertahap melalui program sekolah mengemudi dan pada akhirnya akan diterapkan pada setiap satuan pendidikan di Indonesia.
- Berbasis Kompetensi Pengetahuan, keterampilan, dan sikap digabungkan sebagai satu proses yang berkesinambungan sehingga membangun kompetensi yang utuh, sebagai Learning Outcomes (CP).
- Pembelajaran fleksibel Penyusunan Hasil Belajar secara bertahap (2-3 tahun per fase), sehingga siswa memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (TaRL), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajarnya. Pengurangan isi atau isi agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk menguasai kompetensi yang ditargetkan.
- Karakter Pancasila Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan interdisipliner non-rutin (proyek) yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Siswa Pancasila.
- Kurikulum ini memperkuat praktik kurikulum berdasarkan konteks satuan pendidikan yang telah diatur dalam kurikulum sebelumnya.
Struktur Kurikulum Paradigma Baru SMA Struktur kurikulum berisi kegiatan belajar-bermain yang mengacu pada Hasil Belajar (CP), proyek penguatan profil peserta didik Pancasila, program lain yang dilakukan satuan pendidikan, dan jam kegiatan belajar-bermain. Kerangka Kurikulum Dasar ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan SNP. Pada Kurikulum Baru 2022 jenjang pendidikan menengah atas (SMA) telah mengalami perubahan mata pelajaran termasuk di kelas 10 SMA seperti terlihat pada tabel berikut.
Kurikulum 2013 | Arah Perubahan Kurikulum |
Siswa masuk langsung ke program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya) | Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib di kelas 10 siswa mempersiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua |
Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS. Mata pelajaran khusus dalam Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dll. |
Kelompok mata pelajaran IPA dan IPS terdiri dari:
1. IPA : Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu) sekolah dapat menentukan organisasi IPA dan IPS berdasarkan sumber daya yang tersedia, yaitu dengan memilih: sebuah. Sistem blok – pengajaran tim dalam perencanaan tetapi guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar secara bergantian b. Sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri c. Terpadu – team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran setiap pertengahan dan akhir semester terdapat unit inkuiri yang mengintegrasikan mata pelajaran di setiap IPA dan IPS mahasiswa menulis karangan sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan dapat memberikan inspirasi mengenai topik yang dipilih. |
Sementara itu, perubahan kurikulum baru di kelas 11 dan 12 SMA dapat dilihat pada tabel berikut.
Kurikulum 2013 | Arah Perubahan Kurikulum |
Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) siswa yang masuk program cenderung hanya mempelajari disiplin tersebut. Peluang eksplorasi disiplin ilmu lain semakin sempit. Siswa perlu mengambil keputusan untuk belajar di perguruan tinggi sejak lulus dari sekolah menengah pertama, dan penelitian menunjukkan bahwa banyak dari mereka merasa bahwa mereka salah jurusan karena stratifikasi program, di mana sains dianggap lebih baik daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk. berbagai program studi di perguruan tinggi semakin besar. besar untuk lulusan program IPA, jumlah mahasiswa yang masuk perguruan tinggi masih rendah | Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan, siswa memilih mata pelajaran dari minimal 2 kelompok pilihan sampai persyaratan jam pelajaran minimum terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mata pelajaran pilihan: 22 JP/minggu) Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan yaitu: MIPA: Peminatan Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing Lainnya Kejuruan/Kreatif: Budidaya, Teknik, dll. Seni dan Olahraga* (hanya untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah) Sekolah membuka minimal 2 kelompok mata pelajaran. Jika sumber daya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok Sekolah dapat bekerja dengan pemangku kepentingan lokal untuk mengembangkan CP untuk mata pelajaran Kejuruan |
Semoga bermanfaat ^^