Metode Ilmiah dalam Pembelajaran IPA

Table of content:
pusatdapodik.com – Metode Ilmiah dalam Pembelajaran IPA.
Metode ilmiah
a) Pengertian Metode Ilmiah
Pembelajaran IPA memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan mata pelajaran lain.
IPA adalah ilmu yang tersusun secara sistematis, penerapannya terbatas
fenomena alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah,
dan mempunyai nilai ilmiah, artinya kebenaran dalam ilmu pengetahuan dapat dibuktikan kembali oleh setiap orang dengan menggunakan cara dan prosedur ilmiah sebagaimana diuraikan di atas
dilakukan oleh penemu sebelumnya.
Tujuan pembelajaran IPA adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan keterampilan proses dan melatih siswa untuk mampu berpikir
dan bertindak secara rasional dan kritis terhadap isu-isu ilmiah
yang ada di lingkungan.
Ada hal penting yang harus diinformasikan peserta didik bagaimana melakukan aktivitas
Metode ilmiah meliputi:
sebuah. Bagaimana mengamati
b. Bagaimana mengungkapkan pertanyaan
c. Cara mengumpulkan data percobaan
d. Bagaimana mengolah data yang telah terkumpul
e. Bagaimana membuat laporan dan mengkomunikasikannya
Metode Ilmiah dalam Pembelajaran
b) Langkah-langkah Metode Ilmiah
metode ilmiah atau metode ilmiah adalah metode untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek atau merupakan proses ilmiah untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti-bukti fisik.
Metode ilmiah meliputi kegiatan melakukan pengamatan dan melakukan percobaan untuk menguji hipotesis sampai pada kesimpulan, mengkomunikasikan hasil.
Urutan langkah-langkah metode ilmiah adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menyimpulkan dan melaporkan hasil.
Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 – Kurikulum Merdeka
Metode Ilmiah dalam Pembelajaran
Berikut langkah-langkah metode ilmiah.
1. Merumuskan masalah
Aktivitas:
Merumuskan masalah adalah langkah pertama penelitian.
Masalah bisa menjadi hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan.
Untuk merumuskan masalah dengan baik, maka harus diawali dengan mengidentifikasi masalah terlebih dahulu. Rumusan masalah biasanya ditulis dalam kalimat tanya.
2. Merumuskan Hipotesis
Aktivitas:
Saat merumuskan masalah, sebenarnya kita dapat memprediksi jawaban sementara dari masalah tersebut atau yang dikenal dengan hipotesis.
hipotesa adalah jawaban sementara untuk sebuah rumusan yang masih membutuhkan pembuktian kebenarannya.
3. Rancang eksperimen
Aktivitas:
Setelah menentukan rumusan masalah dan hipotesis, peneliti dapat merancang percobaan.
Merancang eksperimen dimulai dari menentukan tujuan, menyiapkan alat bahan, menentukan data yang akan dikumpulkan, menentukan teknik dan proses pengumpulan data dalam penelitian.
Dalam merancang percobaan juga harus memperhatikan faktor atau variabel yang mempengaruhi penelitian.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.
sebuah. Variabel manipulasi adalah variabel yang sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi.
b. Variabel respons adalah variabel yang berubah sebagai akibat dari aktivitas manipulasi.
c. Kontrol variabel adalah variabel yang sengaja dibuat konstan agar tidak mempengaruhi variabel respon.
3. Lakukan percobaan
Aktivitas:
Melakukan percobaan adalah kegiatan penelitian untuk menguji hipotesis.
Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan data percobaan berupa catatan atau uraian, tabel atau diagram.
Selama kegiatan ada keterampilan proses dasar yang harus dilakukan dengan benar.
Contoh : – Cara mengamati, Cara mengklasifikasikan yaitu mengklasifikasikan berdasarkan
persamaan dan perbedaan, cara menyimpulkan dan membuat laporan untuk presentasi.
Pada saat merancang percobaan Anda telah mengidentifikasi variabel-variabelnya, dalam melakukan percobaan Anda harus memperhatikan cara melakukannya
percobaan untuk menjaga data tetap terkendali.
Misalnya, jika menggunakan termometer dalam percobaan, hanya satu termometer yang harus digunakan karena terkadang termometer yang berbeda memiliki akurasi yang berbeda.
Saat mengukur volume larutan, gunakan gelas ukur dengan merek dan ukuran yang sama sesuai dengan volume yang diinginkan.
4. Menyimpulkan
Aktivitas:
Menyimpulkan hasil percobaan berdasarkan hasil analisis data dengan cara mengkaji ulang data dan memeriksa kembali apakah hipotesis yang diajukan benar.
Kesimpulan yang diperoleh dapat digunakan untuk mendukung hipotesis penelitian dan dapat menjawab permasalahan.
Jika kesimpulan percobaan tidak sesuai dengan hipotesis, maka harus dilakukan peninjauan ulang terhadap proses penelitian.
5. Pelaporan Hasil
Aktivitas:
Setelah penelitian selesai Anda dapat membuat laporan tentang hasilnya.
Laporan memuat hal-hal yang dihasilkan pada setiap tahapan kegiatan metode ilmiah.
Ditulis secara sistematis, singkat, dengan bahasa yang jelas dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Baca Juga: SUPER LENGKAP: RPP Plus Modul Pengajaran Kurikulum Merdeka Fase AF Kelas 1-12
c) Kriteria Metode Ilmiah
Beberapa kriteria dalam metode ilmiah antara lain:
1) Berdasarkan fakta
Dalam menarik kesimpulan dan melakukan analisis tidak hanya berdasarkan pendapat peneliti tetapi harus berdasarkan bukti-bukti nyata dari hasil penelitian.
yang dilakukan.
2) Bebas dari prasangka
Unsur subjektivitas dalam proses penelitian, sekecil apapun bentuknya, peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu ketika melakukan eksperimen.
Eksperimen harus dilakukan secara objektif meskipun hasil eksperimen tidak sama dengan hipotesis yang peneliti miliki.
Hipotesis terbukti atau tidak terbukti tidak masalah.
3) Menggunakan prinsip analisis
Pengembangan kemampuan HOTS sangat sejalan dengan prinsip analitis yang digunakan untuk menarik kesimpulan menurut metode ilmiah,
yang berarti kejelasan urutan kejadian dan pemikiran diperlukan untuk memberikan penjelasan tentang suatu fenomena.
Hubungan antara komponen dan komponen masalah harus dapat
dijelaskan dan dipahami dengan jelas.
Baca Juga : Rangkuman Materi Matematika Kelas 1 Bab 15 Bentuk Bangun – Kurikulum Mandiri
Metode Ilmiah dalam Pembelajaran
d) Contoh Penerapan Metode Ilmiah
Dalam materi pembelajaran IPA terdapat topik dimana siswa dapat melakukan kegiatan dengan langkah-langkah metode ilmiah ini,
misalnya menentukan pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volume balon, pengaruh detergen terhadap kehidupan ikan,
Membandingkan laju disolusi tablet dan serbuk.
menentukan konduksi panas beberapa logam atau efek cahaya pada fotosintesis.
Untuk lebih memahami langkah-langkah metode ilmiah dalam melakukan penelitian mahasiswa dapat dilatih terlebih dahulu
dengan penelitian paling sederhana yang tidak memerlukan bahan kimia di laboratorium, contohnya sebagai berikut.
1. Judul Penelitian: Pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air
Tujuan Eksperimen: Untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap pelarutan gula
2. Tahapan Metode Ilmiah
sebuah. Merumuskan Masalah
Rincian kegiatan
Tentukan masalah penelitian, misalnya “Bagaimana pengaruh suhu terhadap kelarutan gula?”
b. Merumuskan hipotesis
Rincian kegiatan
Merumuskan hipotesis, misalnya “Semakin tinggi suhu larutan, semakin cepat proses melarutkan gula”
c. Eksperimen desain
Rincian kegiatan
1) Siapkan alat dan bahan
Alat : 3 gelas, 1 sendok, 1 thermometer, 1 stopwatch
Bahan: gula, air panas, air dingin dan air es secukupnya
2) Membuat lembar kerja yang berisi rancangan langkah-langkah pembelajaran dan kolom observasi.
3) Menentukan variabel Variabel manipulasi : suhu air
3.1. Variabel respon: waktu yang digunakan untuk larut
3.2 Variabel kontrol: kondisi gelas harus sama baik bahan, bentuk maupun ukuran, jumlah gula yang dituangkan ke dalam air harus sama, misalnya dua sendok,
waktu mulai melarut harus sama, cara pengadukan sama, menggunakan thermometer dan stopwatch yang sama.
d. Melakukan percobaan (Langkah Kerja dan data percobaan)
Rincian kegiatan
Sediakan tiga buah gelas dengan ukuran dan bentuk yang sama.
1) Tuangkan air panas pada gelas pertama dan air dingin pada gelas kedua dengan volume yang sama dan air es pada gelas ketiga. Catat setiap suhu
2) Siapkan tiga buah wadah yang masing-masing berisi 2 sendok makan gula pasir
3) Dalam percobaan 1. Tambahkan gula pasir ke dalam air panas, aduk dan catat waktu yang dibutuhkan sampai semua gula larut.
4) Dalam percobaan 2. Masukkan gula pasir ke dalam air dingin, aduk dengan cara dan kecepatan yang sama seperti pada percobaan pertama, catat waktu yang dibutuhkan gula untuk melarutkan semua
5) Dalam percobaan 3. Tambahkan gula pasir ke dalam air es, aduk dengan cara dan kecepatan yang sama seperti pada percobaan pertama, catat waktu yang dibutuhkan
sampai semua gula larut
6) Percobaan dilakukan dua kali untuk mendapatkan data yang cukup
7) Catat pengamatan sesuai desain, terutama waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan gula dalam air panas dan air dingin
8) Mengolah data percobaan
e. Menyimpulkan
Rincian kegiatan
Pengambilan kesimpulan “Semakin tinggi suhu larutan, semakin cepat kelarutan suatu zat” mendukung hipotesis penelitian dan dapat menjawab permasalahan tersebut.
Jika kesimpulan percobaan tidak sesuai dengan hipotesis, maka harus dilakukan peninjauan ulang terhadap proses penelitian
f. Laporan
Rincian kegiatan
Hasil Setelah penelitian selesai Anda dapat membuat laporan hasil.
Laporan memuat hal-hal yang dihasilkan pada setiap tahapan kegiatan metode ilmiah.
Ditulis secara sistematis, singkat, dengan bahasa yang jelas dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar
Baca Juga : LENGKAP : Download RPP Plus Modul Pengajaran IPA SD Kurikulum Mandiri
Sumber referensi: MODUL STUDI MANDIRI CALON GURU Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Bidang Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar – Sains
pusatdapodik.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now