Memahami RNA – Apa itu RNA? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian RNA lengkap, ciri-ciri, fungsi, struktur, jenis dan proses pembentukan RNA.

Baca juga: Memahami DNA dan RNA


Isi

bersembunyi

1
Pengertian RNA (Asam Ribonukleat)

2
Ciri-ciri RNA (Asam Ribonukleat)

3
Fungsi RNA (Asam Ribonukleat)

4
Struktur RNA (Asam Ribonukleat).

5
Jenis RNA (Asam Ribonukleat)

5.1
Transfer RNA (tRNA)

5.2
RNA ribosom (rRNA)

5.3
RNA Pembawa Pesan (mRNA)

6
Proses Pembentukan RNA (Asam Ribonukleat)

6.1
Transkripsi

6.1.1
Inisiasi

6.1.2
Pemanjangan

6.1.3
Penghentian

6.2
Terjemahan

6.2.1
Inisiasi

6.2.2
Pemanjangan

6.2.3
Penghentian

Pengertian RNA (Asam Ribonukleat)

Pengertian (Asam Ribonukleat) adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam pengkodean, penguraian kode, regulasi dan ekspresi gen. Seperti DNA, RNA dirangkai sebagai rantai nukleotida, tetapi tidak seperti DNA, RNA lebih sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang terlipat ke dirinya sendiri, dibandingkan untai ganda berpasangan.

RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer jauh lebih pendek dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya terdapat pada inti sel, sebagian besar RNA terdapat pada sitoplasma, terutama pada ribosom.

Organisme seluler menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk menyampaikan informasi genetik (menggunakan huruf G, U, A, dan C untuk menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin, dan sitosin) yang mengarahkan sintesis protein tertentu. Banyak virus mengkodekan informasi genetiknya menggunakan genom RNA.

RNA (Ribose Nucleid Acid) atau asam ribonukleat adalah untai tunggal yang tersusun dari molekul gula ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen. Basa nitrogen yang terkandung dalam RNA terdiri dari gugus purin dan gugus pirimidin. Purin yang terkandung dalam basa nitrogen RNA ada dua jenis yaitu adenin (A) dan guanin (G); sedangkan gugus pirimidin yang terdapat pada RNA mempunyai tipe sitosin (C) dan urasil (U). RNA dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, melalui proses transkripsi DNA. Hasil transkripsi digunakan oleh RNA untuk sintesis protein di sitoplasma sel.


Pengertian RNA (asam ribonukleat) adalah materi genetik yang dibentuk oleh DNA dan tersusun atas molekul gula, ribon, gugus fosfat, dan asam nitrogen yang berfungsi sebagai unsur pembawa genetik dan mengatur aktivitas sel.

Baca juga: Memahami Sitoplasma

Ciri-ciri RNA (Asam Ribonukleat)

Ciri-ciri atau ciri-ciri RNA antara lain:

  • Selain di nukleus, RNA terdapat di sitoplasma, terutama di ribosom.
  • RNA memiliki bentuk rantai tunggal.
  • Kadar RNA tidak tetap dan berfungsi sebagai sintesis protein.
  • Kandungan basa nitrogen pada RNA terdiri dari purin ((Adenin (A) dan Guanin (G)); pirimidin ((Sitosin (S) dan Urasil (U)).
  • RNA menggunakan ribosa sebagai komponen gulanya.

Fungsi RNA (Asam Ribonukleat)

Fungsi RNA meliputi:


  • Sebagai penyimpan informasi
  • Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik sebagaimana berlaku pada organisme hidup.

Struktur RNA (Asam Ribonukleat).

Struktur RNA terdiri dari:

  • Gula D-Ribosa
  • Fosfat
  • Basis Nitrogen

RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basanya biasanya adenin, guanin, urasil, dan sitosin. RNA ada di dalam inti dan sitoplasma sel. Ada lebih banyak bentuk RNA daripada DNA. RNA memiliki berat molekul antara 25.000 hingga beberapa juta. Umumnya RNA mengandung rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai tersebut biasanya terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U dan G:C.

Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA berbentuk pita tunggal dan tidak melingkar. Setiap pita RNA adalah polinukleotida yang terdiri dari banyak ribonukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat. Basa nitrogen RNA dibedakan menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin sama dengan DNA yang tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa pirimidin tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U).

Tulang punggung RNA terdiri dari deretan ribosa dan fosfat. RNA ribonuleotida ada bebas di nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, misalnya adenosin trifosfat (ATP), Guanosine Triphosphate (GTP), Cystidine Triphosphate (CTP), dan Uridine Triphosphate (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel menggunakan DNA sebagai cetakan.

Baca juga: Fungsi Lisosom

Jenis RNA (Asam Ribonukleat)

Ada tiga tipe utama atau tiga tipe RNA yaitu

Transfer RNA (tRNA)

tRNA terbentuk dari dalam nukleus, tetapi berada di sitoplasma. tRNA adalah RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA memiliki proporsi nukleosida yang relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-ribonucleic acid) atau transfer asam ribonukleat adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa rangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam amino ke ribosom dalam proses translasi.

Setiap tRNA berisi sekuens dengan tiga sekuens basa pendek. Seluruh ujung 3′ tRNA berisi rangkaian SSA yang berlawanan dengan rangkaian antikodon. Amino tertentu akan melekat pada ujung ke-3 tRNA. Perlekatan inilah yang menjadi fungsi tRNA yaitu dengan membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu mengurutkan asam amino sesuai urutan kodon pada mRNA.

RNA ribosom (rRNA)

rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir sama. Molekulnya berbentuk pita tunggal, tidak bercabang dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80% dari total RNA dalam sel dan sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa jenis rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.

RNA Pembawa Pesan (mRNA)

mRNA merupakan polinukleotida berbentuk pita linier tunggal dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA adalah rantai tunggal yang relatif panjang. Pendeknya panjang mRNA berhubungan dengan pendeknya rantai polipeptida yang tersusun. Urutan rantai asam amino yang membentuk rantai polipeptida sesuai dengan urutan kodon dalam molekul mRNA yang relevan. mRNA bertindak sebagai templat dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang diterjemahkan dalam sitoplasma menjadi satu atau lebih rantai polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode genetik dari DNA di inti sel ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk saat dibutuhkan dan ketika tugasnya telah selesai, mRNA dihancurkan di dalam plasma.

Baca juga: Fungsi Ribosom

Proses Pembentukan RNA (Asam Ribonukleat)

Proses pembentukan RNA terdiri dari dua tahap dengan bantuan enzim RNA polimerase (RNAp), yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Enzim ini mempercepat proses pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA antara lain:

Transkripsi

Pada tahap transkripsi, menggunakan DNA sebagai template untuk messenger RNA yang akan disintesis. Proses ini terdiri dari 3 tahap, yaitu:

Inisiasi

Pada tahap ini, enzim RNA polimerase menyalin gen, sehingga RNAp berikatan dengan promotor (tempat pertemuan antara gen/DNA dan RNAp) yang akan memulai transkripsi. Selanjutnya RNAp akan membuka double helix DNA yang berfungsi sebagai template yaitu rantai indra.

Pemanjangan

RNAp akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka heliks ganda dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ ribonukleotida yang sedang tumbuh, menghasilkan rantai RNA yang mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil pencatatan. Jika hasil perekaman sudah mencapai 30, senyawa kimia yang berperan sebagai penutup sinyal dimulainya tahap translasi dan mencegah degradasi RNA akan berikatan pada ujung 5′ RNA.

Penghentian

Proses terminasi adalah terhentinya proses perekaman dan pemisahan molekul DNA baru dari cetakan DNA. Tahap ini ditandai dengan disosiasi enzim RNAp dari DNA dan RNA dilepaskan sehingga menghasilkan produk transkripsi lengkap yang disebut messenger RNA (mRNA).

Terjemahan

Translasi adalah tahap penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA menjadi asam amino yang akhirnya membentuk protein. Setiap triplet terdiri dari rangkaian basa nitrogen yang berbeda sehingga akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Asam amino ini akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik untuk membentuk protein spesifik. Proses penerjemahannya dapat berupa:

Baca juga: Memahami Mitokondria

Inisiasi

Tahap inisiasi diawali dengan masuknya kodon AUG yang terdapat pada akhir mRNA yang disebut juga dengan kodon Start. Kodon AUG akan mengkode pembentukan metionin. Selanjutnya metionin dibawa oleh tRNA untuk bergabung dengan membentuk ikatan pada subunit ribosom besar sehingga terbentuk ribosom yang lengkap. Molekul tRNA pertama yang berikatan dengan ribosom akan menempati tempat khusus yaitu sisi P (Polipeptida) yang akan membentuk rantai yang disebut polipeptida. Sedangkan tRNA selanjutnya akan berikatan dengan kodon kedua dan akan menempati ribosom pada sisi A (asam amino)

Pemanjangan

Tahap pemanjangan ditandai dengan aktifnya asam amino oleh tRNA pada setiap kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino baru satu per satu. Proses pemanjangan ini membuat rantai polipeptida bertambah panjang karena jumlah asam amino yang semakin banyak.

Penghentian

Tahap terminasi ditandai dengan bertemunya antikodon yang dibawa tRNA dengan UAA, UAG, atau UGA sehingga menyebabkan proses translasi terhenti. Akibatnya, rantai polipeptida yang terbentuk dari ribosom dilepaskan dan diproses menjadi protein fungsional.

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian RNA lengkap, ciri-ciri, fungsi, struktur, jenis dan proses pembentukan RNA.


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *