Memahami Nepotisme – Apa yang dimaksud dengan nepotisme? Apa saja contoh nepotisme? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian nepotisme menurut para ahli, ciri-ciri, jenis, dampak dan contoh nepotisme secara lengkap.

Baca juga: Pengertian Korupsi

1
Memahami Nepotisme
2
Pengertian Nepotisme Menurut Para Ahli

2.1
Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5
2.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
2.3
Menurut Kamaruddin Hidayat
2.4
Menurut Cambridge
2.5
Menurut Oxford
3
Ciri-ciri Nepotisme
4
Jenis-jenis Nepotisme

4.1
Nepotisme Ikatan Keluarga
4.2
Tribalisme Perguruan Tinggi Nepotisme
4.3
Tribalisme Organisasi
4.4
Tribalisme Institusional
5
Dampak Nepotisme
6
Contoh Nepotisme

Memahami Nepotisme

Secara etimologis, istilah nepotisme berasal dari kata Latin Nepos yang berarti keponakan atau cucu. Jadi, yang dimaksud dengan Nepotisme adalah lebih memilih saudara atau teman dekat berdasarkan hubungannya, bukan berdasarkan kemampuannya. Biasanya kata nepotisme digunakan dalam konteks yang menghina.

Pengertian nepotisme adalah tindakan seseorang yang memanfaatkan kedudukan atau jabatan untuk mengutamakan kepentingan keluarga atau kerabat di atas kepentingan umum dengan memilih orang bukan atas dasar kemampuan melainkan atas dasar hubungan kekeluargaan atau kedekatan.

Pengertian nepotisme adalah suatu praktik yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan atau pengaruh dengan mengutamakan kerabat atau teman dekat, seperti memberikan jabatan penting atau pekerjaan tertentu berdasarkan kedekatan daripada kemampuan.

Nepotisme juga diartikan sebagai tindakan memilih orang bukan berdasarkan kemampuannya melainkan berdasarkan hubungan kekeluargaan atau kedekatan.

Pengertian nepotisme dalam Islam adalah menganjurkan untuk mengutamakan pemberian atau mendahulukan kerabat atau sahabat, terutama dalam urusan sedekah, infaq dan zakat yang memang sangat dibutuhkan dan mendesak.

Pengertian Nepotisme Menurut Para Ahli

Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5

Pengertian nepotisme menurut UU RI No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara yang melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan/atau kroni-kroninya di atas. kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian nepotisme menurut KBBI adalah:

  • Perilaku yang menunjukkan rasa suka yang berlebihan terhadap kerabat dekat,
  • Kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di pemerintahan,
  • Tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.

Baca juga: Memahami Kolusi

Menurut Kamaruddin Hidayat

Pengertian nepotisme menurut Kamaruddin Hidayat adalah manajemen kepegawaian yang menggambarkan suatu sistem pengangkatan, penempatan, pengangkatan, dan promosi berdasarkan ikatan darah, keluarga, atau persahabatan.

Menurut Cambridge

Pengertian nepotisme menurut Cambridge adalah tindakan menggunakan kekuasaan atau pengaruh untuk memperoleh pekerjaan atau ketidakadilan demi keuntungan suatu kelompok atau keluarga.

Menurut Oxford

Pengertian nepotisme menurut Oxford adalah praktik di antara mereka yang mempunyai kekuasaan atau pengaruh untuk menguntungkan kerabat atau teman, terutama dengan memberi mereka pekerjaan.

Ciri-ciri Nepotisme

Ciri-ciri atau ciri-ciri nepotisme antara lain :

  • Biasanya pelaksanaan suatu jabatan atau jabatan dilakukan secara otoriter.
  • Penempatan atau penugasan jabatan tertentu bukan didasarkan pada kemampuan atau keahlian melainkan berdasarkan hubungan kekeluargaan atau keakraban.
  • Kurangnya atau tidak adanya kejujuran seseorang dalam menjalankan amanah yang diberikan kepadanya, seperti menutup kesempatan bagi seseorang yang mempunyai hak dan kemampuan.
  • Terdapat kesenjangan dan ketidakadilan dalam pelaksanaan kerja dan pemberian fasilitas, misalnya masyarakat tertentu mempunyai gaji yang lebih tinggi padahal pekerjaannya lebih mudah dan lebih sedikit.

Jenis-jenis Nepotisme

Ada beberapa jenis nepotisme, antara lain:

Nepotisme Ikatan Keluarga

Pengertian nepotisme ikatan keluarga merupakan bentuk nepotisme yang paling sederhana dan mudah dikenali. Misalnya, banyak jabatan pegawai negeri yang berasal dari keluarga yang sama. Hal ini terlihat dari kemiripan wajah dan nama belakang yang sama.

Tribalisme Perguruan Tinggi Nepotisme

Yang dimaksud dengan nepotisme, tribalisme perguruan tinggi, adalah suatu bentuk nepotisme yang didasarkan pada satu universitas atau jurusan yang sama. Misalnya, suatu perusahaan yang pimpinannya berasal dari universitas tertentu, merekrut tenaga kerja untuk posisi penting hanya dari universitas yang sama.

Tribalisme Organisasi

Pengertian nepotisme: tribalisme organisasi adalah suatu bentuk nepotisme yang didasarkan pada organisasi tertentu, seperti organisasi profesi, partai politik dan sebagainya. Misalnya, menempatkan orang-orang dari partai yang sama untuk mengisi posisi penting di pemerintahan.

Tribalisme Institusional

Yang dimaksud dengan nepotisme tribalisme institusional adalah suatu bentuk nepotisme dimana pelaku nepotisme tersebut berasal dari instansi yang sama diluar instansi yang ada saat ini. Misalnya, seorang pemimpin perusahaan berganti pekerjaan dan kemudian membawa karyawan lain secara berkelompok ke tempat kerja baru.

Baca juga: Memahami Transparansi Keuangan

Dampak Nepotisme

Perilaku nepotisme dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat luas. Berikut beberapa dampak dari perilaku nepotisme, antara lain:

  • Diskriminasi muncul dalam upaya memperoleh kesempatan pengembangan diri dan karir yang pada akhirnya berujung pada menurunnya motivasi kerja dan kinerja mereka yang masuk melalui jalur rekrutmen resmi.
  • Konflik loyalitas muncul dalam organisasi, terutama jika anggota keluarga menduduki posisi sebagai atasan langsung terhadap anggota keluarga lainnya di perusahaan.
  • Dapat menutup peluang bagi orang lain yang mempunyai hak untuk berkembang. Apalagi jika orang tersebut mempunyai masalah pribadi dengan salah satu anggota keluarga pimpinan atau pemilik perusahaan.
  • Munculnya pemikiran pragmatis di masyarakat, dimana mendapatkan pekerjaan atau jabatan tertentu tidak lagi melalui kompetisi dan prosedur melainkan dengan nepotisme.
  • Potensi kerusakan sosial dalam keluarga, masyarakat, negara dan agama akan semakin besar karena para pelaku nepotisme tidak lagi memperdulikan kualitas dan kepentingan umum, namun hanya mengutamakan keuntungan pribadi dan keluarga.

Contoh Nepotisme

Praktek nepotisme sering terjadi di berbagai bidang termasuk bisnis, politik dan lain sebagainya. Praktik nepotisme di Indonesia sering terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru, yang menjadi salah satu pemicu gerakan reformasi pada tahun 1998.

Berikut beberapa contoh bentuk nepotisme:

  • Pejabat pemerintah memilih anggota keluarganya sebagai kepala dinas meskipun ada orang lain yang lebih berhak dan juga mampu menduduki posisi tersebut.
  • Pejabat pemerintah memenangkan tender proyek pemerintah di perusahaan tertentu bukan karena mereka memenangkan tender tetapi karena mereka mempunyai keluarga atau kerabat dekat.
  • Manajer perusahaan menaikkan gaji atau memberikan jabatan penting kepada seseorang bukan karena prestasi atau kemampuannya, melainkan karena mempunyai hubungan dekat atau kekeluargaan.
  • Menempatkan anak/keluarga pada posisi “lunak” untuk memperoleh gaji yang besar.
  • Seorang gubernur mengangkat seluruh anggota keluarganya untuk menjabat sebagai pejabat pemerintahan di provinsi yang dipimpinnya, sehingga ia tidak menilai siapa yang lebih layak menduduki jabatan tersebut.
  • Guru tersebut memasukkan adiknya ke sekolah tempatnya mengajar meskipun kemampuannya untuk masuk sekolah tersebut tidak mencukupi.

Baca juga: Pengertian BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian nepotisme secara lengkap menurut para ahli, ciri-ciri, jenis, contoh dan dampak nepotisme. semoga bermanfaat

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *