Sistem Cara berwudhu saat puasa Selalu menjadi perdebatan setiap tahunnya apalagi menjelang bulan ramadhan, jadi kali ini anda tidak perlu khawatir lagi karena pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasinya kepada anda semua.
Berkumur merupakan bagian dari rangkaian wudhu sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Namun hal ini kerap menjadi kekhawatiran saat berpuasa karena bisa saja tertelan. Dalam kitab Thaharah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib karya Al-Qadhi Abu Syuja’ disebutkan bahwa berkumur mulut dan menghirup air ke dalam hidung merupakan bagian dari sunnah wudhu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Hal senada juga diungkapkan Imam Nawawi dalam Kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Syekh Muhammad Salih Utsaimin menjelaskan dalam Masail fi Ramadhan, berkumur saat puasa tidak membatalkan puasa jika dilakukan tanpa penggunaan yang berlebihan, baik saat berkumur atau memasukkan air ke dalam hidung (isytinsyaq).
Pendapat ini bersandar pada hadis Qaidz bin Shobroh. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, “Sempurnakan wudhu, basahi di antara jari-jarimu dan kuatkan diri saat memasukkan air ke dalam hidung kecuali jika sedang berpuasa.”
Cara berwudhu di bulan puasa
Mengenai hadits tersebut, Ammi Nur Baits mengatakan dalam buku Kumpulan Artikel Sya’ban dan Ramadhan, orang yang berpuasa boleh berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, namun tidak boleh terlalu keras karena dikhawatirkan airnya akan masuk. masuk ke tenggorokan mereka.
Berikut tata cara berwudhu saat puasa agar tidak membatalkan puasa.
- Baca niat wudhu
- Basuhlah telapak tangan hingga sela-sela jari
- Berkumurlah dan hirup airnya ke dalam hidung, hati-hati jangan sampai tertelan airnya.
- Cuci muka
- Cuci tangan sampai siku
- Menyeka kepala dan telinga
- Mencuci kaki
Bacaan doa setelah wudhu sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّالللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأ َشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. Insya Allah ْمُتَطَهِّرِيْنَ
bacaan latin: Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluhû, allâhummaj’alnî interest tawwâbîna waj’alnii minal mutathahhirîna.
Itu berarti: “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci (takwa).”
Bolehkah berwudhu tanpa berkumur?
Hukum berkumur saat berwudhu adalah sunnah atau dianjurkan dan ada pahalanya, seperti yang dikatakan Buya Yahya dalam buku Fiqih Praktis Puasa. Menurutnya, selain tidak membatalkan puasa, berkumur saat berwudhu tetap disunnahkan meski berpuasa, asalkan tidak tertelan.
Padahal, kata Buya Yahya, meski tertelan secara tidak sengaja tidak membatalkan puasa. Asalkan ia berkumur dengan benar dan tidak berlebihan.
Anjuran berkumur saat berwudhu juga ditegaskan dalam beberapa hadits. Disebutkan dalam Sahih Bukhari dalam Kitab Wudhu, Rasulullah SAW minum susu, lalu berkumur. Beliau menjawab, “Sesungguhnya ini mengandung lemak.”
Imam Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawi’ah menjelaskan bahwa orang yang berpuasa juga harus berkumur dan melakukan istinsyaq. Cara berwudhu saat puasa agar tidak batal adalah dengan tidak melakukannya terlalu keras atau berlebihan sehingga masuk ke tenggorokan yang dapat membatalkan puasa.
Penutupan
Dan itulah penjelasannya Tata cara berwudhu saat puasa dan hukum menelan ludah saat puasa yang dapat bei.co.id bagikan dan semoga informasi ini dapat memberikan penjelasan yang cukup akurat dan juga bermanfaat, terima kasih telah berkunjung dan sampai jumpa di diskusi lainnya.