Daftar Isi:
PUSATDAPODIK.COM – Saat ini masih sering terjadi kasus kekerasan seksual. Tidak hanya itu, banyak juga fenomena pernikahan dini.
Tentu hal seperti ini harus dicegah, salah satunya dengan memberikan pendidikan seksual sejak dini. Pendidikan dapat diberikan kepada siswa yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Terkait hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pendidikan pelecehan seksual di berbagai sekolah di wilayah Nganjuk, Jawa Timur, salah satunya di SMP Negeri 1 Ngetos.
Menurut Ketua KKN, Dicky Hasbyallah, dari wawancara warga dan aparat pemerintah desa setempat, kasus kekerasan seksual juga terjadi di Nganjuk, salah satu faktornya adalah pernikahan dini.
Baca juga: Dosen Unesa Inovasikan Batik Pewarna Tanah, Kain Lebih Keren
“Kasus pernikahan dini di Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk masih ditemukan,” ujarnya seperti dikutip dari laman Unesa, Minggu (18/12/2022).
Ada banyak faktor pernikahan dini
Data yang diperoleh dari dinas terkait di daerah, ia mencatat ada 17 orang yang berusia di bawah 21 tahun yang ditetapkan untuk menikah. Hal ini disebabkan faktor kehamilan di luar nikah yang mengharuskan mereka untuk menikah.
Selain itu, banyaknya pernikahan dini berdampak pada tingginya angka perceraian di daerah tersebut. Untuk itu, pihaknya mencoba memberikan edukasi mengenai dampak pernikahan dini.
“Kalaupun harus dilakukan, apa yang perlu dipersiapkan agar bisa berjalan seperti yang diharapkan. Namun, edukasi ini untuk menekan angka pernikahan dini dan kekerasan seksual,” terangnya.
Sosialisasi dilakukan secara bertahap dan melibatkan pemerintah desa atau kelurahan setempat.
Baca juga: Dosen Unesa Ungkap Cara Mencegah Diabetes
“Tujuan kami membangun kesadaran dan pemahaman remaja terkait isu pelecehan seksual yang marak saat ini,” tambah Dicky.
www.kompas.com
