Definisi Pembelajaran Sosial dan Emosional Lengkap dengan Contohnya

Table of content:
PUSAT DAPODIK – Apakah bapak dan ibu guru pernah mendengar istilah dari pembelajaran sosial emosional? Jika pernah, maka definisi pembelajaran sosial dan emosional itu apa?
Pembelajaran sosial emosional atau yang juga dikenal dengan nama social emotional learning (SEL) merupakan sebuah metode yang membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, serta keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan sehat, menetapkan tujuan, serta mengambil keputusan dalam hidupnya. Pembelajaran ini penting diajarkan kepada siswa sejak dini. Alasannya agar siswa dapat mempengaruhi kesuksesannya di sekolah, pekerjaan, serta kehidupan sosial.
Nah, lalu apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran sosial emosional ini? Apa saja manfaat menerapkan pembelajaran ini? Yuk temukan jawaban beserta informasi lengkap mengenai social emotional learning dalam pembahasan dibawah ini.
Definisi Pembelajaran Sosial Emosional
Intelegensi atau kemampuan kognitif bukan merupakan satu-satunya aspek yang dapat mempengaruhi perilaku anak pada diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya. Ada aspek lain yang juga berperan penting terhadap proses pembelajaran anak, yakni perkembangan sosial dan emosional.
Di luar negeri, perkembangan sosial dan emosional pada anak sudah diterapkan sejak usia dini. Yakni dengan melalui pembelajaran sosial emosional atau social emotional learning (SEL).
Pembelajaran sosial emosional atau yang dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL) merupakan sebuah metode yang bisa membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, serta keterampilan interpersonalnya.
Dengan melalui pembelajaran ini, siswa bisa belajar bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, menunjukkan empati kepada orang lain, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, serta mengambil keputusan yang bertanggung jawab di dalam hidupnya.
Dulu, pembelajaran sosial emosional ini masih belum dipraktekkan secara umum di pendidikan Indonesia. Padahal, SEL diketahui menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan siswa di sekolah, pekerjaan, atau dalam kehidupan sosialnya.
Nah, saat ini dengan melalui Kurikulum Merdeka, pembelajaran sosial emosional sudah mulai diterapkan kepada para siswa. Hal ini karena, kegiatan pembelajaran di kurikulum baru ini terpusat kepada siswa (student centered) sehingga para siswa diharapkan tidak hanya mempunyai intelegensi yang baik saja, melainkan juga keterampilan sosial dan emosional yang baik.
Karena, seseorang dengan keterampilan sosial emosional yang kuat akan lebih mampu dalam mengatasi tantangan sehari-hari dan mendapatkan manfaat secara akademis, profesional, dan sosial.
Manfaat Menerapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional
Ada banyak sekali manfaat yang akan didapatkan oleh siswa apabila sekolah menerapkan pembelajaran sosial emosional. Ada apa saja manfaatnya?
1. Meningkatkan empati terhadap orang lain
Empati merupakan suatu kemampuan seseorang dalam memahami perasaan dan perspektif orang lain. Empati juga dianggap sebagai keterampilan sosial inti. Sayangnya, kemampuan berempati ini sangat sering diabaikan dalam kurikulum sekolah.
2. Meningkatkan prestasi akademik
Dilansir dari The Circle Education, pembelajaran sosial emosional bisa meningkatkan prestasi akademik siswa. Hal ini karena, ketika siswa merasa didengarkan serta dihormati di kelas, mereka bisa lebih mudah fokus kepada pembelajaran dan merasa percaya diri dengan kemampuan mereka.
SEL juga mampu membuat perilaku siswa di sekolah menjadi lebih baik, meningkatkan kehadiran mereka di lingkungan sekolah, dan memotivasi mereka untuk belajar.
3. Meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri
Social emotional learning juga diketahui dapat meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri siswa. Karena, SEL mampu mendorong perubahan perkembangan di mana siswa yang biasanya bergantung kepada orang lain dalam memutuskan bagaimana mereka bertindak dan bersikap, saat ini lebih percaya diri untuk menentukan arah mereka sendiri.
Contoh Pembelajaran Sosial dan Emosional di Sekolah
Berikut ini adalah gambaran kegiatan kelas yang menerapkan pembelajaran sosial dan emosional :
Kotak EMOJI (Kesadaran Diri). Kegiatan ini dilaksanakan di pagi hari saat siswa pertama kali datang ke sekolah. Siswa diberi tugas untuk menggambar emosi yang sedang mereka rasakan dalam bentuk emoji. Lalu mereka memasukkan ke dalam kotak EMOJI sesuai dengan nomor urut absen mereka.
Guru kemudian memberikan penguatan saat sessi bina kelas pagi (sessi curhat pagi). Penguatan jika setiap manusia memiliki emosi yang berbeda. Ada rasa sedih, senang, marah, kecewa dan lainnya. Sebagai guru, kita harus memberi tahu siswa agar mereka bebas merasa sedih, marah, kecewa namun jangan merusak diri sendiri atay menyakiti orang lain. Hal ini dikuatkan disetiap hari dengan penguatan yang berbeda.
Bisa juga menanyakan kepada para siswa kenapa mereka sedih, kenapa mereka merasa bergembira. Kegiatan ini juga dapat dikembangkan dengan melanjutkan di sessi pulang. Siswa dapat menggambarkan emosi yang dirasakan ketika bersekolah hari ini. Momen ini bisa menjadi evaluasi untuk wali kelas jika ditemukan mayoritas siswa yang merasakan emosi negatif saat pulang sekolah. Dan akan menjadi penyemangat dan hiburan bermakna untuk wali kelas, jika sebagian besar siswa merasa emosi yang positif.
Kesimpulan
Itulah diatas pembahasan lengkap mengenai pengertian pembelajaran sosial dan emosional yang perlu para guru ketahui. Dengan memahami pembelajaran sosial dan emosional maka seorang guru dapat membantu siswa dalam mengenali emosinya masing-masing. Semoga informasinya bermanfaat ya!