Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 8 Kurikulum Merdeka

pusatdapodik.com – Rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 Bab 8 tentang Menghindari Ghibah dan Melaksanakan Tabayun.
Hallo sobat kherysuryawan, pada postingan kali ini admin akan memberikan rangkuman materi mata pelajaran agama islam untuk kelas 7 smp khususnya materi pada bab 8 semester 2 kurikulum mandiri.
Saat ini hampir semua sekolah telah menggunakan kurikulum mandiri sehingga dalam proses belajar mengajar juga akan menggunakan buku teks yang berbasis kurikulum mandiri. Admin sengaja membuat rangkuman materi ini dengan harapan dapat membantu guru yang akan mengajar mata pelajaran agama Islam di kelas 7 dan juga dapat membantu siswa dalam mempermudah mempelajari dan memahami materi yang akan dipelajari di kelas 7 bab 8 tentang Menghindari Gibah dan Menerapkan Tabayun dalam pembelajaran di semester 2 kurikulum mandiri.
Semua hasil rangkuman materi ini admin buat dari sumber buku teks PAI kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka. Bagi kamu yang pernah menggunakan kurikulum mandiri di sekolah, rangkuman materi ini bisa kamu gunakan sebagai bahan pelajaran baik untuk belajar di sekolah maupun di rumah.
Dalam pembelajaran PAI kelas 7 Bab 8 semester 2 kurikulum mandiri, ada beberapa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Berikut tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam kelas 7 Bab 8:
1. Melalui pembelajaran inkuiri dapat menggambarkan pesan-pesan Islami untuk harmonisasi sosial dengan menghindari fitnah dan membudayakan sikap tabayun secara benar.
2. Melalui discovery learning, Anda bisa menelaah dengan baik perbedaan konten gibah dengan kritik dan review produk di media sosial.
3. Melalui pembelajaran berbasis produk, Anda dapat menyusun ulasan konten dengan baik di beberapa platform media sosial
Bagi anda yang ingin melihat pemaparan materi PAI kelas 7 Bab 8 tentang Menghindari Ghibah dan Menerapkan Tabayun yang akan dipelajari pada semester 2 kurikulum mandiri, dibawah ini adalah pemaparan rangkuman materi PAI kelas 7 Bab 8 Kurikulum Mandiri.
BAB VIII MENGHINDARI GIBAH DAN MELAKSANAKAN TABAYUN
1. Islam Melarang Ghibah
Gibah berarti menggunjing, membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain. Dalam gibah, ada pembicaraan tentang kejelekan atau aib orang lain. Jika dia tahu, dia tidak menyukainya.
Islam melarang umatnya untuk giba. Gibah itu seperti memakan daging saudara yang sudah mati. Hal ini ditegaskan dalam Al[1]Alquran.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian prasangka adalah dosa. saudaranya yang telah meninggal? Maka tentu saja kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.” (QS al-Ḥujurāt/49: 12)
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa ghibah adalah kekejian. Orang yang menggunjing diibaratkan seperti orang yang memakan bangkai saudaranya yang muslim. Setiap orang pasti merasa jijik dan tidak senang memakan daging apalagi sudah menjadi mayat. Dengan akal sehatnya, seseorang pasti tidak ingin memakan daging saudaranya, meskipun masih segar dan matang. Menggunjing adalah perbuatan yang dilarang dan menjijikkan. Perbuatan ini harus dihindari.
2. Inspirasi Islam Menghindari Ghibah
Gibah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Agar Anda terhindar dari perilaku buruk tersebut, Anda perlu mengetahui penyebab ghibah, antara lain:
sebuah) Membicarakan kejelekan orang lain dengan keinginan untuk meninggikan diri.
b) Sikap iri terhadap kesuksesan dan kesuksesan orang lain.
c) Sikap egois yang cenderung merendahkan orang lain.
d) Balas dendam terhadap orang lain atas perilaku terhadapnya.
e) Kemarahan yang tak terkendali.
f)
Bercanda tanpa disadari dengan memandang rendah orang lain.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari Gibah/menghindari Gibah:
1) Berkumpul dengan orang-orang saleh
2) Menyadari bahwa Allah SWT. membenci seseorang yang menggunjing saudaranya.
3) Introspeksi diri dengan melihat kesalahan diri sendiri dan selalu berusaha memperbaikinya.
4) Tutup mulutmu
5) Berpikir positif
6) Mintalah perlindungan kepada Allah SWT dengan berdoa agar terhindar dari hal-hal yang buruk.
3. Islam Menyarankan Tabayun
Secara bahasa, tabayun berarti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga keadaan menjadi jelas dan benar. Sedangkan menurut istilah, tabayun adalah proses yang dilakukan untuk meneliti dan menyeleksi berita, dengan sikap tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, sehingga permasalahan menjadi jelas dan benar. Tabayun sangat penting untuk mengecek kebenaran suatu informasi atau berita dengan seksama.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik mendatangimu membawa berita, maka carilah kebenaran, agar kamu tidak merugikan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), pada akhirnya kamu menyesali perbuatanmu.” (QS al-Ḥujurāt/49: 6 )
Informasi yang dibawa oleh orang jahat tidak boleh langsung diterima. Namun, harus diteliti terlebih dahulu. Penelitian tentang informasi ini meliputi kualitas, pembawa, dan pentingnya berita. Keputusan atas berita tidak boleh langsung diambil, sebelum berita tersebut jelas kebenarannya. Berita bohong tanpa meminta klarifikasi, dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitar (berita hoax).
4. Tabayun di Media Sosial Informasi
Berikut beberapa teknik yang dapat digunakan.
sebuah) Sumber informasi dipastikan dengan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat kompetensi sumber referensi. Apakah dia memiliki kompetensi untuk menyampaikan informasi yang benar.
b) Pastikan informasi yang terkandung benar.
c) Pastikan tempat dan waktu informasi yang diperoleh sudah benar.
Penggunaan media sosial juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut antara lain:
sebuah) Kebebasan informasi
b) Sikap sosial yang lemah
c) Melalaikan kewajiban agama
Tabayun sangat berarti untuk menghadapi berita hoax.
Berikut adalah beberapa cara untuk tertipu oleh berita Hoax:
sebuah) Hati-hati dengan judul yang provokatif
b) Periksa alamat situs
c) Pemeriksaan fakta
d) Periksa keaslian foto
e) Bergabunglah dengan grup diskusi anti hoax
5. Belajar Pelajaran dari Tabayun
Tabayun memiliki manfaat penting dalam mencermati informasi yang diperoleh. Kesombongan, egoisme, fanatisme, merasa sudah paham, dan malas mencari kebenaran akan menghambat proses tabayun.
Tabayun erat kaitannya dengan akhlak. Tabayun berlaku bagi penerima dan pembawa berita. Diperlukan proses selektif dan kritis (tabayun) sebelum berita disampaikan.
Berikut beberapa manfaat tabayun, antara lain:
1) Hati-hati dalam menerima berita.
2) Hargailah orang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.
3) Bersikap baik kepada orang lain sehingga tercipta keharmonisan dan kedamaian.
4) Persatuan dan kesatuan dapat dipertahankan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar.
5) Menciptakan keharmonisan dan kedamaian dalam masyarakat.
Demikian rangkuman/ringkasan materi pendidikan agama dan akhlak Islam (PAI & BP) untuk kelas 7 Bab 8 semester 2 kurikulum mandiri yang dapat admin bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga rangkuman materi ini dapat menjadi sarana yang dapat membantu pembelajaran baik bagi guru maupun siswa di sekolah maupun untuk pembelajaran di rumah.
www.pusatdapodik.com