Pengertian Prokariotik: Ciri-ciri & Struktur Tubuh
Salah satu ciri organisme prokariotik adalah adanya dinding sel yang mengelilingi sel. Dinding sel ini terbuat dari peptidoglikan yang cukup kuat untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu menjaga bentuk sel. Selain itu, organisme prokariotik juga memiliki flagella atau rambut getar yang membantu sel bergerak.
Struktur tubuh prokariota terdiri dari beberapa bagian, seperti sitoplasma, ribosom, dan DNA. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimia sel. Ribosom berfungsi membuat protein yang dibutuhkan oleh sel. Sementara itu, DNA prokariotik terletak di nukleoid, yaitu area di dalam sel tempat terkonsentrasinya DNA.
Berikut daftar isi 10 artikel Prokariotik: Pengertian, Ciri-ciri & Struktur Tubuh:
- Definisi Prokariota
- Ciri-Ciri Organisme Prokariotik
- Struktur Dinding Sel pada Prokariota
- Fungsi Flagela pada Prokariota
- Struktur Sel Prokariotik
- Perbedaan antara Sel Prokariotik dan Eukariotik
- Klasifikasi Prokariota
- Habitat Prokariotik
- Manfaat dan Kerugian Organisme Prokariotik
- Contoh Organisme Prokariotik
Prokariota adalah jenis organisme yang terdiri dari sel-sel yang tidak memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya. Organisme ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan organisme eukariotik, seperti bakteri dan archaea. Organisme prokariotik terdapat di berbagai tempat, seperti air, tanah, bahkan di dalam tubuh manusia.
Prokariota terdiri dari satu sel dan tidak memiliki organel seluler seperti mitokondria, kloroplas atau golgi. Namun, prokariota memiliki dinding sel yang kuat, yang terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.
Selain tidak memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya, ada beberapa ciri organisme prokariotik yang perlu Anda ketahui:
- Ukuran lebih kecil: Organisme prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan organisme eukariotik. Ukuran prokariota berkisar dari 0,2 hingga 2 mikrometer (μm).
- Kekurangan organel sel: Prokariota kekurangan organel sel seperti mitokondria atau kloroplas. Namun, mereka memiliki ribosom yang bertanggung jawab untuk membuat protein.
- Dinding sel yang kuat: Prokariota memiliki dinding sel yang kuat, yang terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.
- Memiliki flagela: Beberapa prokariota memiliki flagela atau rambut getar yang membantu sel bergerak.
- DNA terkonsentrasi: DNA prokariotik terletak di nukleoid, yang merupakan area di dalam sel tempat DNA terkonsentrasi.
Dinding sel adalah ciri khas organisme prokariotik. Dinding sel pada prokariota terbuat dari peptidoglikan, yang merupakan senyawa polisakarida dan protein yang relatif kuat. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.
Dinding sel pada prokariota memiliki struktur yang berbeda tergantung dari jenis prokariotiknya. Pada bakteri Gram-positif, dinding selnya tebal dan terdiri dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal dan padat. Sedangkan pada bakteri Gram negatif, dinding selnya lebih tipis dan terdiri dari lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan longgar, serta ditutupi oleh membran luar.
Struktur sel prokariotik terdiri dari beberapa bagian, seperti sitoplasma, ribosom, dan DNA. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimia sel. Ribosom berfungsi membuat protein yang dibutuhkan oleh sel. DNA prokariotik terletak di nukleoid, yaitu area di dalam sel tempat DNA terkonsentrasi.
Selain itu, prokariota juga memiliki plasmid, yaitu potongan kecil DNA yang terletak di luar nukleoid. Plasmid ini mengandung informasi genetik tambahan yang dapat membantu sel dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Sel prokariotik dan eukariotik memiliki beberapa perbedaan, seperti:
- Nukleus: Sel eukariotik memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya, sedangkan sel prokariotik tidak.
- Organel sel: Sel eukariotik memiliki organel seluler seperti mitokondria, kloroplas, atau golgi, sedangkan sel prokariotik tidak.
- Ukuran: Sel prokariotik lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik.
- Struktur dinding sel: Dinding sel dalam sel prokariotik terbuat dari peptidoglikan, sedangkan dalam sel eukariotik mereka tidak memiliki dinding sel atau memiliki dinding sel yang terbuat dari senyawa yang berbeda.
- Flagela: Flagela dalam sel prokariotik berbeda dengan flagela dalam sel eukariotik.
Organisme prokariotik dibagi menjadi dua domain utama, yaitu Archaea dan Bakteri. Kedua domain ini memiliki perbedaan struktur sel, metabolisme, dan lingkungan tempat tinggalnya.
- Archaea
Archaea adalah jenis organisme prokariotik yang ditemukan di lingkungan ekstrem seperti mata air panas, kawah gunung berapi, dan lingkungan dengan kondisi sangat asam atau basa. Archaea dikenal sebagai “extremophiles” karena kemampuan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim. - Bakteri
Bakteri adalah jenis organisme prokariotik yang ditemukan di lingkungan yang lebih umum seperti tanah, air, dan permukaan kulit manusia. Bakteri dapat memiliki berbagai bentuk seperti batang, bola, atau spiral.
Organisme prokariotik ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, termasuk lingkungan ekstrem. Beberapa habitat prokariotik yang umum adalah sebagai berikut:
- Tanah
Prokariota ditemukan di tanah dan berperan dalam daur ulang nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tumbuhan dan hewan. Bakteri tanah juga dapat menghasilkan senyawa yang membantu pertumbuhan tanaman. - Air
Prokariota terdapat di air, baik di air tawar maupun air laut. Bakteri air dapat berperan dalam proses penguraian bahan organik dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi organisme lain. - Tubuh manusia
Prokariota ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan dan kulit. Bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia dapat membantu dalam proses pencernaan dan melindungi tubuh dari infeksi. - Lingkungan Ekstrim
Prokariota ditemukan di lingkungan ekstrim seperti mata air panas, gurun, dan laut dalam. Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrem ini dikenal sebagai “ektremofil” karena kemampuannya untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem. - Industri
Prokariota juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pembuatan makanan dan minuman, produksi farmasi, dan pengolahan limbah.
Kesimpulannya, organisme prokariotik terdiri dari Archaea dan Bakteri dengan perbedaan struktur sel, metabolisme, dan habitat tempat tinggalnya. Habitat prokariotik mencakup berbagai lingkungan seperti tanah, air, tubuh manusia, lingkungan ekstrim dan industri.
www.bospedia.com
Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru
GABUNG









