PusatDapodik
Home Pendidikan Pengertian Prokariotik: Ciri-ciri & Struktur Tubuh

Pengertian Prokariotik: Ciri-ciri & Struktur Tubuh

Pengertian Prokariotik Ciri ciri Struktur Tubuh.webp

Salah satu ciri organisme prokariotik adalah adanya dinding sel yang mengelilingi sel. Dinding sel ini terbuat dari peptidoglikan yang cukup kuat untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu menjaga bentuk sel. Selain itu, organisme prokariotik juga memiliki flagella atau rambut getar yang membantu sel bergerak.

Struktur tubuh prokariota terdiri dari beberapa bagian, seperti sitoplasma, ribosom, dan DNA. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimia sel. Ribosom berfungsi membuat protein yang dibutuhkan oleh sel. Sementara itu, DNA prokariotik terletak di nukleoid, yaitu area di dalam sel tempat terkonsentrasinya DNA.

Berikut daftar isi 10 artikel Prokariotik: Pengertian, Ciri-ciri & Struktur Tubuh:

  1. Definisi Prokariota
  2. Ciri-Ciri Organisme Prokariotik
  3. Struktur Dinding Sel pada Prokariota
  4. Fungsi Flagela pada Prokariota
  5. Struktur Sel Prokariotik
  6. Perbedaan antara Sel Prokariotik dan Eukariotik
  7. Klasifikasi Prokariota
  8. Habitat Prokariotik
  9. Manfaat dan Kerugian Organisme Prokariotik
  10. Contoh Organisme Prokariotik

Prokariota adalah jenis organisme yang terdiri dari sel-sel yang tidak memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya. Organisme ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan organisme eukariotik, seperti bakteri dan archaea. Organisme prokariotik terdapat di berbagai tempat, seperti air, tanah, bahkan di dalam tubuh manusia.

Prokariota terdiri dari satu sel dan tidak memiliki organel seluler seperti mitokondria, kloroplas atau golgi. Namun, prokariota memiliki dinding sel yang kuat, yang terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.

Organisme prokariotik telah ada di Bumi selama miliaran tahun dan dianggap sebagai bentuk kehidupan paling awal yang berkembang di planet ini. Beberapa teori menyatakan bahwa kehidupan prokariotik muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, ketika kondisi lingkungan planet ini sangat berbeda dengan kondisi saat ini.

Organisme prokariotik ditemukan di banyak tempat di Bumi, seperti di tanah, air, di tubuh hewan dan manusia, serta di lingkungan ekstrem seperti mata air panas dan laut dalam. Beberapa jenis prokariota mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti suhu yang sangat tinggi atau rendah, pH asam atau basa, dan tekanan tinggi.

Organisme prokariotik juga memiliki peran penting dalam ekosistem bumi. Beberapa jenis prokariota membantu dalam proses daur ulang bahan organik dan menyediakan nutrisi bagi organisme lain. Selain itu, beberapa jenis prokariota juga digunakan dalam proses pembuatan makanan dan obat-obatan.

Namun, keberadaan prokariota juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, serta mencemari lingkungan jika jumlahnya terlalu banyak atau jika terpapar bahan kimia berbahaya.

Kesimpulannya, keberadaan organisme prokariotik di Bumi sangatlah penting dan telah ada sejak miliaran tahun yang lalu. Organisme prokariotik memiliki peran penting dalam ekosistem dan manusia menggunakan beberapa jenis prokariota dalam produksi makanan dan obat-obatan. Namun, keberadaan prokariota juga bisa berdampak negatif jika tidak dipelihara dengan baik.

Selain tidak memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya, ada beberapa ciri organisme prokariotik yang perlu Anda ketahui:

  • Ukuran lebih kecil: Organisme prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan organisme eukariotik. Ukuran prokariota berkisar dari 0,2 hingga 2 mikrometer (μm).
  • Kekurangan organel sel: Prokariota kekurangan organel sel seperti mitokondria atau kloroplas. Namun, mereka memiliki ribosom yang bertanggung jawab untuk membuat protein.
  • Dinding sel yang kuat: Prokariota memiliki dinding sel yang kuat, yang terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.
  • Memiliki flagela: Beberapa prokariota memiliki flagela atau rambut getar yang membantu sel bergerak.
  • DNA terkonsentrasi: DNA prokariotik terletak di nukleoid, yang merupakan area di dalam sel tempat DNA terkonsentrasi.

Dinding sel adalah ciri khas organisme prokariotik. Dinding sel pada prokariota terbuat dari peptidoglikan, yang merupakan senyawa polisakarida dan protein yang relatif kuat. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan dan membantu mempertahankan bentuk sel.

Dinding sel pada prokariota memiliki struktur yang berbeda tergantung dari jenis prokariotiknya. Pada bakteri Gram-positif, dinding selnya tebal dan terdiri dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal dan padat. Sedangkan pada bakteri Gram negatif, dinding selnya lebih tipis dan terdiri dari lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan longgar, serta ditutupi oleh membran luar.

Flagela pada organisme prokariotik berfungsi untuk membantu sel bergerak atau bermigrasi ke tempat yang lebih menguntungkan. Flagela ini terdiri dari struktur seperti rambut bergetar yang mampu mendorong atau menarik sel prokariotik ke arah yang diinginkan.

Flagela pada organisme prokariotik dapat membantu sel untuk bergerak menuju sumber nutrisi atau menghindari lingkungan yang tidak cocok untuk kelangsungan hidupnya. Selain itu flagela juga dapat membantu sel prokariotik untuk berkomunikasi dengan sel lain dan membentuk koloni.

Ada beberapa jenis flagela pada organisme prokariotik, dan setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya, flagela kutub hanya ada di salah satu ujung sel dan digunakan untuk membantu sel bergerak melalui media cair. Sementara itu, flagela peritrichous digunakan di seluruh permukaan sel dan digunakan untuk membantu sel bergerak melalui media yang lebih padat.

Flagela pada organisme prokariotik juga penting dalam proses infeksi. Beberapa bakteri patogen memiliki flagela yang memungkinkan mereka bergerak dan menembus jaringan tubuh untuk menginfeksi sel sehat.

Kesimpulannya, flagela pada organisme prokariotik memiliki fungsi penting dalam membantu sel berpindah atau bermigrasi ke tempat yang lebih menguntungkan, mencari sumber nutrisi, menghindari lingkungan yang tidak sesuai, berkomunikasi dengan sel lain, membentuk koloni, dan dalam proses infeksi.

Organisme prokariotik memiliki struktur tubuh yang sederhana dibandingkan dengan organisme eukariotik. Struktur tubuh prokariotik terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

  1. Dinding sel
    Dinding sel pada organisme prokariotik berfungsi memberikan bentuk dan perlindungan pada sel, serta membantu dalam proses pertukaran zat dengan lingkungan sekitarnya. Dinding sel pada organisme prokariotik terbuat dari peptidoglikan, yang merupakan polimer dari gula dan asam amino.
  2. membran sel
    Membran sel pada organisme prokariotik terletak di bawah dinding sel dan berfungsi untuk melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel juga berperan dalam transportasi zat masuk dan keluar sel.
  3. Sitoplasma
    Sitoplasma adalah cairan yang terkandung dalam sel prokariotik dan merupakan tempat sebagian besar reaksi kimia terjadi di dalam sel.
  4. Nukleoid
    Nukleoid adalah area di dalam sel prokariotik yang mengandung DNA. DNA pada organisme prokariotik tidak terkandung dalam membran inti seperti pada organisme eukariotik, tetapi terletak bebas di dalam sitoplasma.
  5. Plasmid
    Plasmid adalah molekul DNA kecil yang ada pada organisme prokariotik dan dapat mengandung informasi genetik tambahan yang membantu adaptasi sel terhadap lingkungan yang berubah.
  6. Ribosom
    Ribosom pada prokariota berfungsi untuk mensintesis protein. Ribosom pada organisme prokariotik lebih kecil dan strukturnya berbeda dari ribosom pada organisme eukariotik.
  7. Flagela
    Flagella adalah struktur berbentuk seperti rambut getar yang terdapat pada organisme prokariotik dan berfungsi untuk membantu sel bergerak atau bermigrasi ke lokasi yang lebih menguntungkan.

Struktur tubuh prokariotik yang sederhana memungkinkan organisme ini untuk hidup dan bereproduksi dengan cara yang efisien dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Struktur tubuh yang sederhana ini juga memungkinkan organisme prokariotik bertahan hidup di lingkungan ekstrim seperti suhu yang sangat tinggi atau rendah, pH asam atau basa, dan tekanan tinggi.

Struktur sel prokariotik terdiri dari beberapa bagian, seperti sitoplasma, ribosom, dan DNA. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimia sel. Ribosom berfungsi membuat protein yang dibutuhkan oleh sel. DNA prokariotik terletak di nukleoid, yaitu area di dalam sel tempat DNA terkonsentrasi.

Selain itu, prokariota juga memiliki plasmid, yaitu potongan kecil DNA yang terletak di luar nukleoid. Plasmid ini mengandung informasi genetik tambahan yang dapat membantu sel dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Sel prokariotik dan eukariotik memiliki beberapa perbedaan, seperti:

  • Nukleus: Sel eukariotik memiliki membran inti atau nukleus di dalamnya, sedangkan sel prokariotik tidak.
  • Organel sel: Sel eukariotik memiliki organel seluler seperti mitokondria, kloroplas, atau golgi, sedangkan sel prokariotik tidak.
  • Ukuran: Sel prokariotik lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik.
  • Struktur dinding sel: Dinding sel dalam sel prokariotik terbuat dari peptidoglikan, sedangkan dalam sel eukariotik mereka tidak memiliki dinding sel atau memiliki dinding sel yang terbuat dari senyawa yang berbeda.
  • Flagela: Flagela dalam sel prokariotik berbeda dengan flagela dalam sel eukariotik.

Organisme prokariotik dibagi menjadi dua domain utama, yaitu Archaea dan Bakteri. Kedua domain ini memiliki perbedaan struktur sel, metabolisme, dan lingkungan tempat tinggalnya.

  1. Archaea
    Archaea adalah jenis organisme prokariotik yang ditemukan di lingkungan ekstrem seperti mata air panas, kawah gunung berapi, dan lingkungan dengan kondisi sangat asam atau basa. Archaea dikenal sebagai “extremophiles” karena kemampuan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim.
  2. Bakteri
    Bakteri adalah jenis organisme prokariotik yang ditemukan di lingkungan yang lebih umum seperti tanah, air, dan permukaan kulit manusia. Bakteri dapat memiliki berbagai bentuk seperti batang, bola, atau spiral.

Organisme prokariotik ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, termasuk lingkungan ekstrem. Beberapa habitat prokariotik yang umum adalah sebagai berikut:

  1. Tanah
    Prokariota ditemukan di tanah dan berperan dalam daur ulang nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tumbuhan dan hewan. Bakteri tanah juga dapat menghasilkan senyawa yang membantu pertumbuhan tanaman.
  2. Air
    Prokariota terdapat di air, baik di air tawar maupun air laut. Bakteri air dapat berperan dalam proses penguraian bahan organik dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi organisme lain.
  3. Tubuh manusia
    Prokariota ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan dan kulit. Bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia dapat membantu dalam proses pencernaan dan melindungi tubuh dari infeksi.
  4. Lingkungan Ekstrim
    Prokariota ditemukan di lingkungan ekstrim seperti mata air panas, gurun, dan laut dalam. Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrem ini dikenal sebagai “ektremofil” karena kemampuannya untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem.
  5. Industri
    Prokariota juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pembuatan makanan dan minuman, produksi farmasi, dan pengolahan limbah.

Kesimpulannya, organisme prokariotik terdiri dari Archaea dan Bakteri dengan perbedaan struktur sel, metabolisme, dan habitat tempat tinggalnya. Habitat prokariotik mencakup berbagai lingkungan seperti tanah, air, tubuh manusia, lingkungan ekstrim dan industri.

www.bospedia.com

Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru

GABUNG
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad