Model Pembelajaran STAD Tujuan, Manfaat & Proses Penerapannya
Table of content:
- Pengertian & Prinsip Dasar Pembelajaran STAD Menurut Para Ahli
- Gambar Pengembang Metode Pembelajaran STAD
- Tujuan & Manfaat Metode Pembelajaran STAD
- Kelebihan & Kekurangan Metode Pembelajaran STAD
- Proses Pelaksanaan Pembelajaran STAD Menurut Slavin
- Contoh Implementasi & Pengembangan Pembelajaran STAD di Kelas
- Cara Mengevaluasi Keberhasilan Pembelajaran STAD
Sebagai seorang pendidik, Bapak/Ibu guru memiliki tugas yang mulia untuk mengajarkan ilmu pengetahuan serta budi pekerti. Sayangnya menjadi seorang guru tidak semudah yang dipikirkan orang. Tantangan terbesar bagi seorang guru adalah membimbing siswanya, dimana setiap siswa memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, seorang guru tidak boleh kehabisan ide untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan begitu siswa akan merasa termotivasi dan antusias dalam belajar.
Lalu, apa yang bisa Anda dan guru lakukan untuk menciptakan suasana belajar yang seru dan interaktif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba simak artikel berikut yang berkaitan dengan metode pembelajaran STAD. Siapa tahu metode ini dapat membantu guru untuk lebih kreatif dalam mengajar.
Pengertian & Prinsip Dasar Pembelajaran STAD Menurut Para Ahli
Menurut Robert E. Slavinn, STAD atau Student Team Achievement Divisions merupakan salah satu dari beberapa metode pembelajaran kooperatif yang dikenal sederhana sehingga dapat menjadi awal yang baik jika belum pernah menerapkan pendekatan kooperatif sebelumnya.
Sedangkan penulis bernama Miftahul Huda, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul Model Belajar Mengajar menyebutkan STAD sebagai proses pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil. Kelompok tersebut berisikan beberapa siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda dan bekerja sama untuk menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada kerja sama siswa dalam kelompok.
Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan setiap anggota dalam memahami materi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.
Dalam penerapan metode STAD, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Ini adalah 5 prinsip pembelajaran kooperatif yang dijelaskan oleh Roger dan David Johnson.
- Saling ketergantungan positif: adalah prinsip ketergantungan positif yang menyatakan bahwa keberhasilan menyelesaikan suatu tugas tergantung pada usaha yang diberikan.
- Akuntabilitas Individu: merupakan tanggung jawab individu atau dengan kata lain setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mencapai keberhasilan kelompok.
- Interaksi Promosi Tatap Muka: yaitu kegiatan tatap muka yang bertujuan agar setiap siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
- Komunikasi Partisipasi: yaitu proses melatih siswa agar mampu berkomunikasi dan aktif selama kegiatan belajar mengajar.
- Evaluasi Proses Kelompok: yaitu proses evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang ada selama pembelajaran berkelompok.
Gambar Pengembang Metode Pembelajaran STAD
STAD adalah metode pembelajaran yang dirancang oleh seorang psikolog Amerika bernama Robert E. Slavin dan rekan-rekannya di Johns Hopkins University. Slavin bahkan menerbitkan buku berjudul Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice yang terbit pertama kali pada tahun 1983.
Nah, bagi guru yang ingin mendapatkan penjelasan lebih lengkap tentang pembelajaran kooperatif, bisa mengambil materi dari buku tersebut.
Tujuan & Manfaat Metode Pembelajaran STAD
Padahal, banyak sekali metode pembelajaran kreatif di luar sana yang bisa diterapkan guru dan guru di kelas. Namun, metode pembelajaran STAD bisa menjadi pilihan yang layak untuk diterapkan.
Robert Slavin menjelaskan bahwa STAD merupakan strategi pembelajaran paling sederhana yang menerapkan pembelajaran kooperatif. Anda dapat melihat kesederhanaan ini dari langkah-langkah ringkas untuk mengimplementasikan STAD.
Selain itu, metode STAD juga dapat memberikan dampak positif bagi siswa. Hal ini sejalan dengan penjelasan Robert Slavin yang menyatakan bahwa STAD memiliki tujuan positif seperti:
- Mendorong siswa untuk saling membantu dalam menguasai dan memahami keterampilan dan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
- Meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan STAD juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi siswa, antara lain:
- Setiap siswa dapat saling memotivasi agar lebih semangat saat belajar.
- Setiap siswa akan berbagi pengetahuan satu sama lain sehingga dapat meminimalkan kesenjangan pengetahuan.
- Diskusi mampu membangun komunikasi timbal balik.
- Menumbuhkan sifat-sifat positif seperti berpikir kritis, saling menghargai, tanggung jawab, kerjasama tim, dan disiplin.
Kelebihan & Kekurangan Metode Pembelajaran STAD
Seperti sistem apa pun, masing-masing pasti memiliki sisi positif dan negatif. Begitupun dengan pembelajaran STAD yang juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti dibawah ini :
Kelebihan
- Melalui metode STAD siswa dapat belajar bersosialisasi dan mempererat hubungan baik dengan teman sekelasnya.
- Pembelajaran kooperatif akan membantu siswa belajar bagaimana berpendapat secara sehat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan belajar berkomunikasi.
- Kelompok belajar dengan metode STAD akan mengasah kebersamaan dan gotong royong antar anggota kelompok.
- Memudahkan guru untuk memantau selama proses pembelajaran berlangsung
- Jika ada siswa yang kurang mahir dalam berpikir, maka anggota kelompok akan membantunya agar masing-masing siswa memiliki pemahaman yang sama.
- Adanya penghargaan akan mendorong siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Kekurangan
- Jika guru tidak memberikan perhatian penuh selama proses belajar mengajar, siswa dapat menjadi pasif.
- Situasi pembelajaran STAD dapat berubah menjadi tidak kondusif jika terjadi perbincangan di luar kelas.
- Ada kemungkinan siswa meniru jawaban temannya hanya untuk mengejar poin. Padahal selain memberikan jawaban, metode ini diharapkan mampu menghasilkan output individu yang kreatif.
Proses Pelaksanaan Pembelajaran STAD Menurut Slavin
Menurut Robert Slavin, berikut adalah beberapa langkah model pembelajaran STAD yang dapat dipraktikkan guru dan guru di kelas.
1. Presentasi Tujuan dan Motivasi
Pada tahap pertama, guru perlu menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi apa yang akan dipelajari. Dalam prosesnya, Anda dapat menggunakan metode ceramah untuk mempresentasikan tujuan. Setelah menetapkan target pembelajaran, Anda juga perlu memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat selama proses belajar mengajar.
2. Pembagian Kelompok Belajar
Selanjutnya guru akan mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang heterogen atau beragam. Menurut sebuah penelitian, belajar bersama dalam kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang beragam dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Setelah kelompok belajar terbentuk, pendidik juga perlu membimbing peserta kelompok agar dapat bekerja sama dengan baik dalam memecahkan masalah yang diberikan.
3. Tes dan Kuis
Setelah dirasa kelompok belajar sudah kompak, guru dan ibu dapat memberikan kuis atau tes individu. Nantinya, peserta yang berhasil menyelesaikan kuis dengan benar akan mendapatkan skor dan skor tersebut akan dijumlahkan untuk menentukan kelompok mana yang menjadi pemenang.
4. Penghargaan Individu dan Tim
Kelompok dengan skor kuis tertinggi akan keluar sebagai pemenang. Selanjutnya jangan lupa untuk memberikan reward, baik secara tim maupun individu. Dalam kegiatan belajar mengajar, pemberian penghargaan dapat membantu meningkatkan motivasi siswa.
Contoh Implementasi & Pengembangan Pembelajaran STAD di Kelas
Berdasarkan penjelasan pada poin sebelumnya, sebenarnya langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan metode STAD sangatlah sederhana. Ibu dan bapak guru dapat langsung mengimplementasikan strategi tersebut di dalam kelas.
Bapak ibu guru bisa mulai dari menyajikan materi yang akan dipelajari. Anda bisa menjelaskan materi sesuai dengan kurikulum pembelajaran atau sesuai minat siswa. Proses penyampaian materi dapat dilakukan dengan metode ceramah atau diskusi.
Setelah itu, Anda dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Pada tahap ini guru akan berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi setiap kelompok.
Selanjutnya melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran dengan memberikan tes individual kepada siswa. Lakukan penilaian dan berikan apresiasi kepada mereka yang dapat mencapai nilai tertinggi.
Cara Mengevaluasi Keberhasilan Pembelajaran STAD
Seperti yang telah dijelaskan di atas, penilaian keberhasilan pembelajaran STAD dapat dilakukan dengan memberikan tes individual kepada siswa. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan jawaban terkait keefektifan metode STAD dalam membantu siswa memahami materi pelajaran yang ada.
Bagaimana? Bisakah STAD menjadi metode pembelajaran yang tepat untuk siswa di kelas Anda? Semoga artikel di atas dapat membantu Anda dan guru mendapatkan gambaran detail aplikasi STAD di kelas!
www.quipper.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now