Memahami Reksa Dana – Apa itu reksa dana? Apa saja jenis reksa dana? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian reksa dana secara lengkap, ciri-ciri, manfaat, jenis, risiko, kelebihan dan kekurangan reksa dana.

Baca juga: Pengertian Investasi


Isi

bersembunyi

1
Memahami Reksa Dana

2
Pengertian Reksa Dana Menurut Para Ahli

2.1
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (27)

2.2
Reilly dan Brown (2000:1207)

2.3
Rahardjo (2004)

2.4
Ikatan Akuntan Indonesia (2007:49)

2.5
Widoatmodjo (2009:110)

3
Karakteristik Reksa Dana

4
Manfaat Reksa Dana

5
Jenis Reksa Dana

5.1
Reksa Dana Saham

5.2
Reksa Dana Campuran

5.3
Reksa Dana Pendapatan Tetap

5.4
Reksa Dana Pasar Uang

5.5
Indeks Reksa Dana

5.6
Jenis Reksa Dana Berdasarkan Bentuknya

5.7
Jenis Reksa Dana Berdasarkan Sifatnya

5.8
Jenis Reksa Dana Berdasarkan Portofolio Investasi

5.9
Jenis Reksa Dana Berdasarkan Tujuan Investasi

6
Risiko Investasi Reksa Dana

6.1
Risiko Penurunan Nilai Aktiva Bersih

6.2
Risiko Pasar

6.3
Resiko awal

6.4
Risiko Likuiditas

7
Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana

Memahami Reksa Dana

Secara etimologis, reksa dana berasal dari kata mutual dan fund. Kata gotong royong berasal dari bahasa Jawa yang berarti menjaga, sedangkan dana berasal dari kata Pali dana yang berarti pemberian atau sedekah. Sedangkan secara harfiah, gotong royong berarti wadah dan dana berarti kumpulan uang.

Pengertian reksa dana adalah suatu wadah dan pola pengolahan dana atau modal untuk kumpulan investasi pada instrumen investasi di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana.


Pengertian Reksa Dana Menurut Para Ahli

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (27)

Pengertian reksa dana menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (27) adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Reilly dan Brown (2000:1207)

Pengertian reksa dana menurut Reilly dan Brown adalah lembaga yang menghimpun uang dari pemegang unit dan kemudian menginvestasikannya pada berbagai sekuritas, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Rahardjo (2004)

Menurut Rahardjo, reksa dana merupakan kumpulan dana masyarakat, pemodal atau pemodal yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dan diinvestasikan pada berbagai jenis portofolio investasi efek atau produk keuangan lainnya.

Ikatan Akuntan Indonesia (2007:49)

Pengertian reksa dana menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk kemudian diinvestasikan pada portofolio efek.

Widoatmodjo (2009:110)

Menurut Widoatmodjo, reksa dana merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi, kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan digunakan untuk membuat portofolio surat berharga sehingga risiko investasi berkurang, namun dengan keuntungan yang relatif besar.

Karakteristik Reksa Dana

Ciri-ciri atau ciri-ciri reksa dana antara lain:

  • Merupakan perusahaan sekuritas atau manajemen aset.
  • Reksa dana dijual melalui agen penjual reksa dana baik bank maupun melalui perusahaan sekuritas.
  • Dalam reksa dana tidak ada uang pertanggungan dan tidak ada biaya asuransi.
  • Biaya penjualan reksa dana sebesar 0-2% dari nilai reksa dana pada tahun pertama.
  • Biaya pembeliannya 0-2% dari nilai reksa dana.
  • Tidak ada biaya administrasi.
  • Alokasi dana deposito tahun pertama sebesar 98-100%.
  • Gunakan satu harga.
  • Umumnya sales menunjukkan prospektus dan mengisi profil risiko.
  • Sebagian besar investor reksa dana adalah institusi dan ritel.
  • Sebagian besar investor sudah memahami produk reksa dana yang dibelinya.

Baca juga: Definisi Saham

Manfaat Reksa Dana

Fungsi dan manfaat reksa dana antara lain:

Manajemen Profesional
Dana yang diinvestasikan dikelola oleh manajer investasi yang profesional dan ahli dalam mengelola dana yang umumnya terbatas waktunya. Peran manajer di sini sangat penting untuk pengelolaan portofolio di reksa dana.

Diversifikasi Investasi
Adanya diversifikasi investasi dapat meminimalkan risiko dengan mewujudkannya dalam suatu portofolio. Namun, hal ini tidak bisa menghilangkan risiko berinvestasi di reksa dana.

Pengelolaan Dana yang Transparan
Transparansi reksa dana dapat digunakan untuk memantau keuntungan melalui pengembangan biaya dan portofolio yang berkelanjutan. Biasanya fund manager akan mempublikasikan nilai aset bersih setiap pertengahan tahun dan tahunan secara berkala, sehingga investor dapat memantau perkembangannya.

Likuiditas Tinggi
Likuiditas yang tinggi dapat meningkatkan keberhasilan investasi. Investor akan mencairkan unit investasinya sesuai ketentuan yang dibuat reksa dana untuk memudahkan investor dalam mengelola uangnya.

Biaya rendah
Biaya transaksi yang efisien karena reksa dana merupakan kelompok investor yang dikelola secara profesional sesuai dengan kemampuannya dalam berinvestasi.

Resiko rendah
Investasi reksa dana tidak bisa sepenuhnya menghilangkan risiko kerugian, namun demikian reksa dana masih banyak digemari oleh investor kelas menengah ke atas.

Singkatnya, manfaat reksa dana antara lain:

  • Dikelola oleh manajemen profesional
  • Diversifikasi investasi
  • Transparansi informasi
  • Likuiditas tinggi
  • Biaya rendah

Jenis Reksa Dana

Berikut macam-macam reksa dana, antara lain:

Reksa Dana Saham

Pengertian reksa dana saham adalah reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% dari portofolio yang dikelolanya pada efek bersifat ekuitas (saham). Sekuritas saham umumnya memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga saham dan dividen. Reksa saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi dan juga risiko yang paling besar.

Baca juga: Definisi Dividen

Reksa Dana Campuran

Pengertian reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi pada efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang yang rasionya tidak termasuk dalam kategori reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham. Potensi imbal hasil dan risiko reksa dana campuran secara teoritis bisa lebih besar dibandingkan reksa dana pendapatan tetap namun lebih tetap namun lebih kecil dibandingkan reksa dana saham.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pengertian reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% portofolio yang dikelolanya pada surat utang. Semakin tinggi risiko investasi reksa dana pasar uang membuat nilai return reksa dana jenis ini lebih tinggi namun lebih rendah dibandingkan reksa dana campuran dan saham.

Reksa Dana Pasar Uang

Yang dimaksud dengan reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang investasinya 80% pada surat berharga pasar uang, yaitu surat utang yang jangka waktunya kurang dari satu tahun seperti SBI, deposito. Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang memiliki risiko paling rendah namun juga memberikan imbal hasil yang terbatas.

Indeks Reksa Dana

Yang dimaksud dengan reksa dana indeks adalah reksa dana yang isinya sebagian besar dari indeks tertentu dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada pembelian atau penebusan baru, oleh karena itu reksa dana indeks biasanya mempunyai keuntungan. dan kerugian sesuai dengan indeks. Reksa dana yang diperdagangkan di bursa disebut Exchange Traded Funds dan harganya berfluktuasi setiap detiknya, jadi sebenarnya mirip dengan saham. Reksa dana indeks dan ETF disebut pengelolaan dana indeks dari semua pengelolaan reksa dana.

Jenis Reksa Dana Berdasarkan Bentuknya

Reksa dana berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Reksa Dana berbentuk Perseroan (tipe korporasi)
Perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan cara menjual saham, kemudian dana hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (jenis kontrak)
Merupakan kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat para pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi berwenang mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian berwenang melakukan penitipan kolektif. Bentuk ini lebih populer dan jumlahnya semakin meningkat dibandingkan reksa dana berbentuk perusahaan.

Jenis Reksa Dana Berdasarkan Sifatnya

Reksa dana berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Reksa Dana Tertutup
Reksa dana tidak dapat membeli kembali saham yang telah dijual kepada investor. Artinya pemegang saham tidak dapat menjual kembali saham atau unit penyertaannya kepada Manajer Investasi. Apabila seorang pemilik saham ingin menjual sahamnya, maka harus dilakukan melalui Bursa Efek.

Baca juga: Memahami Waran

Reksa Dana Terbuka
Reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham dari investor sebanyak jumlah modal yang telah dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali saham atau unit penyertaannya kepada Manajer Investasi melalui Bank Kustodian, dan Bank Kustodian wajib membelinya sesuai dengan NAB per unit pada saat itu.

Jenis Reksa Dana Berdasarkan Portofolio Investasi

Berdasarkan portofolio investasinya, reksa dana terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

Reksa Dana Pasar Uang (dana pasar uang)
Reksa dana jenis ini hanya berinvestasi pada surat utang yang jangka waktunya kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan menjaga permodalan.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (fixed income fund)
Reksa dana jenis ini menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam bentuk surat utang. Reksa dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dibandingkan reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

Reksa dana jenis ini menginvestasikan setidaknya 80% asetnya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, risikonya lebih tinggi dibandingkan dua jenis reksa dana sebelumnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

Reksa Dana Campuran (discretionary fund)
Reksa dana jenis ini berinvestasi pada efek ekuitas dan efek hutang.

Jenis Reksa Dana Berdasarkan Tujuan Investasi

Berdasarkan tujuan investasinya, reksa dana dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Growth Fund, yaitu reksa dana yang menekankan upaya mengejar pertumbuhan nilai dana dan mengalokasikan dana pada saham.
  • Income Fund, yaitu reksa dana yang mengutamakan pendapatan tetap. Reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada surat utang atau obligasi.
  • Safety Fund, yaitu reksa dana yang mengutamakan keselamatan dibandingkan pertumbuhan dan mengalokasikan dananya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan surat utang jangka pendek.

Risiko Investasi Reksa Dana

Sebelum berinvestasi, investor harus mengetahui jenis-jenis risiko yang berpotensi timbul jika membeli reksa dana. Risiko-risiko ini meliputi:

Risiko Penurunan Nilai Aktiva Bersih

Penurunan nilai aset bersih ini disebabkan oleh penurunan harga pasar instrumen investasi yang termasuk dalam portofolio reksa dana dibandingkan harga pembelian awal. Penyebab turunnya harga pasar portofolio investasi reksa dana dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kinerja pasar saham yang buruk, kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan perekonomian yang tidak menentu, dan masih banyak lagi penyebab fundamental lainnya.

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah keadaan ketika harga suatu instrumen investasi mengalami penurunan akibat menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis.

Baca juga: Memahami Keputusan Investasi

Resiko awal

Risiko ini terjadi jika manajer investasi membeli obligasi milik emiten yang sedang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan baik-baik saja, sehingga emiten terpaksa tidak membayar kewajibannya.

Risiko Likuiditas

Potensi risiko likuiditas dapat terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksa dana pada suatu manajer investasi tertentu menarik dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama.

Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana

Keuntungan atau manfaat berinvestasi di reksa dana antara lain:

  • Tidak memerlukan dana besar
  • Mudah untuk membeli dan menebus
  • Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
  • Ada banyak pilihan

Kerugian atau kerugian dalam investasi reksa dana antara lain:

  • Keuntungan tidak dapat dijamin
  • Termasuk investasi jangka panjang
  • Biayanya masih tinggi
  • Ada risiko yang terlibat di pasar modal

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian reksa dana secara lengkap, ciri-ciri, manfaat, jenis, resiko, kelebihan dan kekurangan reksa dana. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *